Distilasi
Distilasi
Distilasi
EKO NARYONO
Distilasi : merupakan metode memisahkan
campuran menjadi komponen murni.
Contoh :
1. DISTILASI SEDERHANA
2.DISTILASI FRAKSINASI
FOTO CONTOH KENAMPAKAN KOLOM DISTILASI FRAKSINASI
DISTILASI SEDERHANA
1. BUBBLE CAP TRAY
DIPASANG
DIPASANG
DIPASANG
BUBLE CAP
SIEVE TRAY
PENGOPERASIAN
1 2
TERIMA KASIH
Gambar teknik tangki
Ada beberapa metode perhitungan yang dipakai antara lain : Ponchon Savarit,
MC Cabe-Thiele, Short cut, Equilibrium base methode, Plate to plate
calculation, Rigorous method.
Pada sistem biner metode yang dipakai : Ponchon Savarit, MC Cabe-Thiele
Pada sistem multi komponen : Short cut, Equilibrium base methode, Plate to
plate calculation, Rigorous method.
Sistem Biner
Sistem biner adalah sistem yang mempunyai dua komponen
penyusun larutannya misalnya sistem etanol – air,
metanol- air, etanol-asetat dll.
Kurva kesetimbngan
fase Rect q line
Strip
X=ZF X= XD
XD
R+1
y1 Stage 1
y2
q line
y6 6
X1 XD
X6
Stage 6
Kolom packing
Bubble cap dan Sieve tray
Mekanisme kerja pada tray
Fase uap
y
x
Fase cair
Mekanisme kerja bubble cap
Salah satu contoh susunan bubble cap pada tray
Bentuk salah satu jenis bubble cap
Perhitungan diameter kolom
• Perhitungan diameter sangat menentukan performance
dari kolom distilasi. Diameter kolom merupakan fungsi
sifat fisis uap dan cairan (surface tension) pada kondisi
operasi kolom, efisiensi dan karakteristik kontaktor uap
dan cair ( bubble cap, sieve tray dan packing ) yang
diwakili kecepatan aliran yang dapat menyebabkan
terjadinya entrainment cairan yang terikut uap dan
tekanan operasi.
• Pengaruh masing-masing faktor tersebut sulit difahami
• Sehingga perhitungan diameter diperoleh berdasarkan
korelasi empiris
• Salah satu orang yang memberikan korelasi empiris
tersebut adalah Souders-Brown dengan
mengkorelasikan terhadap faktor C seperti terlihat pada
gambar 8.82 di atas
Perhitungan diameter menggunakan rumusan Souders-Brown
W C[ v ( L v )]1 / 2
Dimana :
W = Aliran massa maximum yang diperbolehkan
pada bubble cap lb/ft2
gambar 8.8
ρv, ρL
= Densitas uap dan cairan lb/ft3
Over design W 110%
/2
4 V '
D
W
V’ = Laju alir volumetric uap ft3/waktu
Heat Exchanger
Heat exchanger merupakan alat penukar panas, misalnya
pada proses pemanasan feed kolom distilasi.
Pemahaman berbagai type heat exchanger diperlukan
untuk tujuan : Design dan evaluasi pada pengoperasian.
Design : merancang bentuk dan menghitung ukuran
transfer panas sesuai dengan kapasitas.
Evaluasi pada saat pengoperasian : untuk memahami
trouble shooting pada saat pengoperasian misalnya
beroperasi di bawah performance design. Dengan
memahami bentuk dan cara kerja HE operator dapat
memutuskan langkah mengatasi permasalhan tersebut.
Terminology peralatan HE