SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 1
Febbyandiniati M. Wadoe
Mariance R.K.L. Rano
Marthin Y.J. Dethan
Sukhaimi A.A. Hamzah
Sustry D. Huki
Valeria S. Esa
Yulia A.P.B. Lamabelawa
 1964: Folkman & Long mendapatkan bahwa
tabung silastik dapat dipakai untuk pembawa
bahan obat yang dapat diberikan dalam jangka
waktu lama
 1966: Dziuk & Cook mnemukan pada uji in vitro
bhwa pelepasan hormon steroid dari tabung
silastik relatif konstan dan tidak tergantung pada
konsentrasi obat di dalam tabung tersebut.
Segal & Croxatto: pemakaian kapsul silastik yg
ditanam di bawah kulit untuk membawa bahan
kontrasepsi
 1968: Uji klinik Implant pertama di Santiago,
Chili
 1986: Implant diterima dipakai di Indonesia.
Dari 9.388.374 peserta KB baru: 706.102 peserta
IUD (7,52%), 131.053 peserta MOW (1,40%), 27.680
peserta MOP (0,29%), 766.461 peserta Kondom
(8,16%), 806.532 peserta Implant (8,59%),
4.406.898 peserta Suntikan (46,94%), dan
2.543.648 peserta Pil (27,09%) (BKKBN, 2012).
Beberapa faktor yang mempengaruhi:
 Pengetahuan (tahu, memahami, aplikasi,
analisis, sintesis, evaluasi)
 Pendidikan
 Ekonomi (pengahasilan keluarga)
 Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan.
 Susuk merupakan bahan berbentuk pipa kecil dan lunak yang
dipasang di bawah kulit pada lengan perempuan (Lengan yang
dipasang Implan biasanya lengan dari tangan yang tidak banyak
digunakan beraktifitas). Alat ini dapat mencegah kehamilan selama 3-
5 tahun, tergantung dari jenis susuk tersebut. Susuk (implant)
merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal dan merupakan
kontrasepsi jangka panjang.
 Metode hormonal bekerja dengan cara mencegah produksi sel telur
oleh indung telur perempuan. Hormon ini juga membuat lendir yang
terdapat pada leher rahim menjadi lebih kental sehingga dapat
menghalangi sperma masuk ke dalam rahim. Kontrasepsi Implant
berisi progestin dalam dosis rendah dengan masa kerja panjang.
Dua jenis kontrasepsi susuk (implant):
1. Susuk Norplan: Kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang
kapsul kecil yang fleksibel dibuat dari bahan silastik
berisi levonorgestrel (LNG) yaitu suatu progestin
sintetik dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,4 mm.
Metode ini memiliki masa kerja sampai 5 tahun
2. Susuk Implanon: Kontrasepsi ini hanya terdiri dari
satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm dan diameter 2 mm yang telah dipersiapkan
dalam suatu jarum terpasang pada inserter khusus
berbentuk semprit dispossible dalam kemasan steril
kantong aluminium. Implanon berisi progestin 3-keto-
desogestrel (3-keto-DSG). Pemasangan implanon
merupakan penyuntikan subkutan biasa yang bisa
dilakukan tanpa anestesi local. Metode ini bisa efektif
sampai 3 tahun.
PENTING! Metode hormonal tidak melindungi tubuh dari infeksi menular seksual termasuk HIV
 Implan terbuat dari tabung silastik dengan co polymer dari dimetilsiloksan dan metilvinilsiloksan.
Setiap kapsul masing-masing panjangnya 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm dan berisi rerata 36 mg
LNG dalam bentuk kristal kering.
 Implan mengandung hormon progestin (levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon/
polidemetsilixane) dan bekerja seperti Mini pil.
 Levonorgestrel (LNG) merupakan progestin sintetik yang memiliki aktivitas prgestasional kuat dan
menunjukkan aktivitas estrogenik yang lemah
 Progestin itu bekerjanya menghambat ovulasi, lendir serviks menjadi pekat sehingga tidak dapat
dilalui spermatozoa, serta mengakibatkan endometrium menjadi tipis dan atrofik sehingga tidak
dapat untuk implantasi hasil pembuahan.
Pemasangan Implant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal ),
agar tidak menggangu aktivitas. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk
mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari.
Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama pemakaian dan
setelah 5 tahun implant harus diambil atau di lepas.
Efektifitas dalam mencegah kehamilan:
0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun
Beberapa obat kejang, obat TBC, atau
obat HIV dapat mengurangi efek
metode hormonal ini. Perempuan yang
mengkonsumsi obat-obatan ini harus
menggunakan metode kontrasepsi
lainnya atau mengkombinasikannya
dengan metode yang lain seperti
kondom atau diafragma.
Waktu mulai menggunakan Implant
 Implant dapat dipasang selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke – 7
 Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
 Saat menyususi antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
 Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
 Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi
dapat dilakukan setiap saat (jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari)
Pemakaian Susuk KB dianjurkan bagi wanita yang:
 Telah memiliki anak dan tidak ingin punya anak
lagi
 Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak
sterilisasi
 Terdapat risiko mendapatkan komplikasi
kardiovaskuler, atau komplikasi karena hormon
estrogen
 Tidak dapat memakai kontrasepsi yang harus
dipakai setiap hari
 Jauh dari tempat pelayanan KB
Kontraindikasi susuk KB:
 Tidak boleh dipakai kalau dicurigai adanya kehamilan atau
mengalami keterlambatan menstruasi.
 Tidak boleh dipakai kalau ada perdarahan abnormal dari uterus
selama 3 bulan sebelum penggunaan metode hormonal. yang
belum diketahui diagnosisnya
 Tidak boleh dipakai pada perempuan dengan kanker payudara,
atau tumor pada payudaranya. Metode hormonal tidak
menyebabkan kanker. Tetapi apabila perempuan sudah
menderita kanker payudara maka metode ini akan membuat
kondisinya semakin buruk.
 Sebaiknya tidak diberikan kalau ada penyakit kardiovaskuler
 Tidak boleh dipakai pada orang yang memiliki gangguan
toleransi glukosa.
Dalam beberapa bulan pertama, Susuk dapat menyebabkan perdarahan yang tidak
teratur (di tengah siklus menstruasi) atau menstruasi yang memanjang. Atau bisa
juga tidak mengalami menstruasi. Perubahan ini akan menghilang ketika tubuh sudah
mulai beradaptasi terhadap progestin. Jika perdarahan yang tidak teratur ini
mengganggu, maka petugas kesehatan akan memberikan pil kombinasi dosis rendah
bersamaan dengan penggunaan susuk selama beberapa bulan. Terkadang juga bisa
mengalami nyeri kepala dan efek samping yang sama dengan suntik KB yang
mengandung progestin.
 Daya guna tinggi
 Perlindungan jangka panjang
 Pemulihan kesuburan yang cepat setelah pencabutan
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
 Bebas dari pengaruh estrogen
 Tidak menggangu kegiatan senggama
 Tidak menggangu ASI
 Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
 Pemasangan dan pengambilan susuknya memerlukan prosedur pembedahan
(dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih)
 Menimbulkan gangguan menstruasi yaitu tidak dapat menstruasi dan terjadi
perdarahan yang tidak teratur
 Berat badan bertambah
 Menimbulkan akne, ketegangan payudara
 Liang senggama terasa kering
SEKIAN
&
TERIMA
KASIH

More Related Content

Metode kontrasepsi implant (susuk)

  • 1. KELOMPOK 1 Febbyandiniati M. Wadoe Mariance R.K.L. Rano Marthin Y.J. Dethan Sukhaimi A.A. Hamzah Sustry D. Huki Valeria S. Esa Yulia A.P.B. Lamabelawa
  • 2.  1964: Folkman & Long mendapatkan bahwa tabung silastik dapat dipakai untuk pembawa bahan obat yang dapat diberikan dalam jangka waktu lama  1966: Dziuk & Cook mnemukan pada uji in vitro bhwa pelepasan hormon steroid dari tabung silastik relatif konstan dan tidak tergantung pada konsentrasi obat di dalam tabung tersebut. Segal & Croxatto: pemakaian kapsul silastik yg ditanam di bawah kulit untuk membawa bahan kontrasepsi  1968: Uji klinik Implant pertama di Santiago, Chili  1986: Implant diterima dipakai di Indonesia. Dari 9.388.374 peserta KB baru: 706.102 peserta IUD (7,52%), 131.053 peserta MOW (1,40%), 27.680 peserta MOP (0,29%), 766.461 peserta Kondom (8,16%), 806.532 peserta Implant (8,59%), 4.406.898 peserta Suntikan (46,94%), dan 2.543.648 peserta Pil (27,09%) (BKKBN, 2012). Beberapa faktor yang mempengaruhi:  Pengetahuan (tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi)  Pendidikan  Ekonomi (pengahasilan keluarga)
  • 3.  Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.  Susuk merupakan bahan berbentuk pipa kecil dan lunak yang dipasang di bawah kulit pada lengan perempuan (Lengan yang dipasang Implan biasanya lengan dari tangan yang tidak banyak digunakan beraktifitas). Alat ini dapat mencegah kehamilan selama 3- 5 tahun, tergantung dari jenis susuk tersebut. Susuk (implant) merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang.  Metode hormonal bekerja dengan cara mencegah produksi sel telur oleh indung telur perempuan. Hormon ini juga membuat lendir yang terdapat pada leher rahim menjadi lebih kental sehingga dapat menghalangi sperma masuk ke dalam rahim. Kontrasepsi Implant berisi progestin dalam dosis rendah dengan masa kerja panjang. Dua jenis kontrasepsi susuk (implant): 1. Susuk Norplan: Kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang kapsul kecil yang fleksibel dibuat dari bahan silastik berisi levonorgestrel (LNG) yaitu suatu progestin sintetik dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,4 mm. Metode ini memiliki masa kerja sampai 5 tahun 2. Susuk Implanon: Kontrasepsi ini hanya terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang telah dipersiapkan dalam suatu jarum terpasang pada inserter khusus berbentuk semprit dispossible dalam kemasan steril kantong aluminium. Implanon berisi progestin 3-keto- desogestrel (3-keto-DSG). Pemasangan implanon merupakan penyuntikan subkutan biasa yang bisa dilakukan tanpa anestesi local. Metode ini bisa efektif sampai 3 tahun. PENTING! Metode hormonal tidak melindungi tubuh dari infeksi menular seksual termasuk HIV
  • 4.  Implan terbuat dari tabung silastik dengan co polymer dari dimetilsiloksan dan metilvinilsiloksan. Setiap kapsul masing-masing panjangnya 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm dan berisi rerata 36 mg LNG dalam bentuk kristal kering.  Implan mengandung hormon progestin (levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon/ polidemetsilixane) dan bekerja seperti Mini pil.  Levonorgestrel (LNG) merupakan progestin sintetik yang memiliki aktivitas prgestasional kuat dan menunjukkan aktivitas estrogenik yang lemah  Progestin itu bekerjanya menghambat ovulasi, lendir serviks menjadi pekat sehingga tidak dapat dilalui spermatozoa, serta mengakibatkan endometrium menjadi tipis dan atrofik sehingga tidak dapat untuk implantasi hasil pembuahan.
  • 5. Pemasangan Implant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal ), agar tidak menggangu aktivitas. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun implant harus diambil atau di lepas. Efektifitas dalam mencegah kehamilan: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun Beberapa obat kejang, obat TBC, atau obat HIV dapat mengurangi efek metode hormonal ini. Perempuan yang mengkonsumsi obat-obatan ini harus menggunakan metode kontrasepsi lainnya atau mengkombinasikannya dengan metode yang lain seperti kondom atau diafragma. Waktu mulai menggunakan Implant  Implant dapat dipasang selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke – 7  Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat  Saat menyususi antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan  Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan  Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat (jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari)
  • 6. Pemakaian Susuk KB dianjurkan bagi wanita yang:  Telah memiliki anak dan tidak ingin punya anak lagi  Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi  Terdapat risiko mendapatkan komplikasi kardiovaskuler, atau komplikasi karena hormon estrogen  Tidak dapat memakai kontrasepsi yang harus dipakai setiap hari  Jauh dari tempat pelayanan KB Kontraindikasi susuk KB:  Tidak boleh dipakai kalau dicurigai adanya kehamilan atau mengalami keterlambatan menstruasi.  Tidak boleh dipakai kalau ada perdarahan abnormal dari uterus selama 3 bulan sebelum penggunaan metode hormonal. yang belum diketahui diagnosisnya  Tidak boleh dipakai pada perempuan dengan kanker payudara, atau tumor pada payudaranya. Metode hormonal tidak menyebabkan kanker. Tetapi apabila perempuan sudah menderita kanker payudara maka metode ini akan membuat kondisinya semakin buruk.  Sebaiknya tidak diberikan kalau ada penyakit kardiovaskuler  Tidak boleh dipakai pada orang yang memiliki gangguan toleransi glukosa.
  • 7. Dalam beberapa bulan pertama, Susuk dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur (di tengah siklus menstruasi) atau menstruasi yang memanjang. Atau bisa juga tidak mengalami menstruasi. Perubahan ini akan menghilang ketika tubuh sudah mulai beradaptasi terhadap progestin. Jika perdarahan yang tidak teratur ini mengganggu, maka petugas kesehatan akan memberikan pil kombinasi dosis rendah bersamaan dengan penggunaan susuk selama beberapa bulan. Terkadang juga bisa mengalami nyeri kepala dan efek samping yang sama dengan suntik KB yang mengandung progestin.
  • 8.  Daya guna tinggi  Perlindungan jangka panjang  Pemulihan kesuburan yang cepat setelah pencabutan  Tidak memerlukan pemeriksaan dalam  Bebas dari pengaruh estrogen  Tidak menggangu kegiatan senggama  Tidak menggangu ASI  Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan  Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
  • 9.  Pemasangan dan pengambilan susuknya memerlukan prosedur pembedahan (dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih)  Menimbulkan gangguan menstruasi yaitu tidak dapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur  Berat badan bertambah  Menimbulkan akne, ketegangan payudara  Liang senggama terasa kering