Landasan Teori

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

LANDASAN TEORI

1. PENGERTIAN HOAX

Menurut Curtis D. MacDougall, “hoax is a deliberately concocted untruth made to


masquerade as truth.” Yang berarti bahwa hoax adalah sebuah kebohongan atau informasi sesat
yang sengaja disamarkan agar terlihat benar (Pratiwi, 2017). Dalam cambridge dictionary kata
hoax sendiri berarti tipuan atau lelucon. Dengan demikian, berita hoax dapat diartikan sebagai
berita bohong atau informasi sesat yang yang terlihat seperti berita faktual yang sengaja
dipublikasikan dengan tujuan untuk memberikan tipuan bagi golongan-golongan yang di inginkan
si pembuat hoax.

2. CIRI-CIRI HOAX
Menurut David Harley dalam buku Common Hoaxes and Chain Letters (2008), ada
beberapa aturan praktis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi hoax secara umum.
Pertama, informasi hoax biasanya memiliki karakteristik surat berantai dengan menyertakan
kalimat seperti "Sebarkan ini ke semua orang yang Anda tahu, jika tidak, sesuatu yang tidak
menyenangkan akan terjadi”. Kedua, informasi hoax biasanya tidak menyertakan tanggal kejadian
atau tidak memiliki tanggal yang realistis atau bisa diverifikasi, misalnya "kemarin" atau
"dikeluarkan oleh..." pernyataan-pernyataan yang tidak menunjukkan sebuah kejelasan. Kemudian
yang ketiga, informasi hoax biasanya tidak memiliki tanggal kadaluwarsa pada peringatan
informasi, meskipun sebenarnya kehadiran tanggal tersebut juga tidak akan membuktikan apa-apa,
tetapi dapat menimbulkan efek keresahan yang berkepanjangan. Keempat, tidak ada organisasi
yang dapat diidentifikasi yang dikutip sebagai sumber informasi atau menyertakan organisasi
tetapi biasanya tidak terkait dengan informasi. Siapapun bisa mengatakan: "Saya mendengarnya
dari seseorang yang bekerja di Microsoft” (atau perusahaan terkenal lainnya).

1. Tidak mengikuti bahkan mengabaikan kaidah 5W+1H


2. Terdapat kalimat yang berupa ajakan untuk menyebarkan ke semua orang dengan sifat
memaksa. Semakin mendesak permintaannya semakin mencurigakan pesan tersebut.
3. Bahasa yang terlalu berempat i, serta penggunaan huruf kapital dan tanda seru yang berlebihan
4. Jika isi pesan tersebut berupa informasi yang sangat pent ing, namun belum bisa ditemukan
di media maupun situs resmi
5. Tidak konsisten dan bertentangan dengan akal sehat
6. Pesan telah di forward berulang kali sebelum sampai kepada anda
7. Untuk meyakinkan agara beritanya dapat dipercaya, seringkali disebutkan sumber resminya
namun tidak bisa menyebutkan nama narasumber perseorangan, perusahaan, organisasi, dan
rujukan lainnya yang memiliki otoritas
8. Tidak menggunakan bahasa yang baku baik dan benar. (Pratiwi,2017)

3. CARA PENYEBARAN HOAX


Komunitas Ant i Hoax yang membentuk Turn Back Hoax menerangkan beberapa cara kerja
penyebaran hoax di antaranya:
a. Produk hoax berawal dari rasa kebencian oknum tertentu terhadap tokoh/etnis/instansi,
yang selanjutnya dilegit imasi kebenaran isi beritanya dengan meciptakan kebenaran baru
sesuai kemauannya
b. Melalui akun buzzer, berita hoax menyebarkan provokasi melalui penggunaan hastag dan
permainan akun bot.
c. Selanjutnya diterima oleh konsumen berita yang cenderung sukarela dalam menyukai
(like) dan membagikan (share) berita tersebut berdasarkan kepent ingan masing-masing
atau dikarenakan sebuah kebencian terhadap pihak lain sehingga terkesan bersaing.
Akun tersebut mendapatkan banyak pengikut (follower) menguntungkan pihak market
ing situs dan admin akun karena semakin banyak tawaran iklan yang masuk, berita hoax
pun menjadi viral. (Prasetyo,2017).

Prasetyo,Yosep Adi.2017. Meruntut Media Hoax dan upaya Melawannya.Materi


Seminar.(diakses di
https://www.facebook.com/groups/IndoHoaxBuster/permalink/589453511251688/
pada 2 Mei 2018)

Pratiwi,Citra.2017.Membangun Mindset Anti Hoax.Materi Seminar. (diakses di


https://www.facebook.com/groups/IndoHoaxBuster/permalink/609944339202605/
pada 2 Mei 2018)
5

https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/hoax#translations, diakses tanggal 14 Maret


2016

You might also like