Gus's Reviews > DOUBT vol. 01

--- Doubt 1-4 ---
Plot: Awalnya bagus, tapi penjelasan akhirnya malah bukan cangkir saya.
Penokohan: ...Ok.
Gambar: Ok.

Ini komik kedua Tanogai sensei yang saya baca.
Kubeli karena salah satu sahabat saya bilang: "Ini jauuuh lebih seru dan tidak terduga daripads Judge lho!" //kuranglebihbegini.

....Hasilnya?
Tidak lebih bagus my ass! X"D //gusyangsopanwoi //ah,maaf.

Soal plot, saya sudah tahu kalau Tanogai sensei pandai membangun suasana horor dan ala-ala game werewolf. Komik ini pun punya landasan yang lumayan menarik dan misteri yang cukup untuk memberikan kesan horor bagi saya.



Alur plot yang dibuka sedikit-sedikit dengan twist yang tidak benar-benar dari kelalaian mata pembaca pasti akan membuat pembaca baru sensei merasa kaget. Tapi jika sudah pernah membaca Pandora Heart atau karya Judge-nya Tanogai sensei, dijamin twistnya sangat terduga "rute"-nya.

Saya kadang masih bisa bertoleransi dengan gaya twist sensei.
Tapi. Itu. Tidak. Berarti. Saya. Menerima. Penjelasan. Akhir. Dari. Misteri. Yang. Sensei. Tuliskan.

Serius.
Sungguh.
Tidak bercanda.
//eh.
(view spoiler)[
Saya juga tidak tahu penyelesaian macam apa yang saya harapkan. Tapi saya berharap sesuatu yang lebih logis daripada yang dipaparkan.
Soalnya penjelasannya yang seperti melempar semua ke:


Sehebat apa hipnotisnya?? Jadi jika saya dihipnotis saat saya kehilangan dunia, maka saya bisa membunuh banyak orang dan kehilangan akal sehat saya sendiri???
Tetapi bukannya ini aneh? Apakah saya tidak akan sadar saat melakukannya?
Dan lagi. Sakti benar jika semua yang dihipnotis bisa jadi anak-buahnya-yang-menyembah-dari-ujung-kaki-hingga-rambut. Memangnya semua yang dia hipnotis itu memang manusia yang tengah kehilangan dunianya??
Parahnya lagi, itu berarti manusia tidak memiliki perlindungan diri sendiri terhadap hal yang semenakutkan itu. Dan lebih hebat lagi-- ini membunuh lho. Apa semua orang yang dihipnotis mau-mau saja membunuh orang lain yang dia juga gak kenal-kenal amat?
Kalau kasus hipnotisnya sama seperti di komik Maya, saya masih agak bisa menerima. Tapi disini... duh. Nggak deh. Lagian, setengah dari ke-muakan saya pada alasan twistnya ada pada cara sensei membeberkan twistnya.

Pembaca itu ditipu. Literally.
Jika ditipu seperti komik Judge saya gak masalah. Itu namanya plot twist yang pintar. Tapi disini... euh. Bukan cangkir saya. Sangat bukan.

Lagipula mayat Rei yang pertama dilihat itu apa? Ah. Pasti sensei mau bilang itu cuma tempelan atau itu cuma orang lain yang mirip dengan Rei lalu ditaruh disitu? Atau itu Rei yang pura-pura kena tikam dan dilihat orang lain dan bisa tetap tampak seperti orang mati?
Hebat. Bakat alami menjadi mayat. Jempol dari saya ^^ //sarkas. (hide spoiler)]



Kurasa itu saja.
Temanku suka sekali buku ini. Tetapi saya malah tidak.
[ 6 /10 ]