Academia.eduAcademia.edu

Merdeka dalem D Minor

Bagi dwitoenggal Soekarno-Hatta, merdeka ialah skaligoes menjamboet iktikad baek sodara toea Dai Nippon dalem memfasilitasi persiapan pembentoek'an negara baroe. Terlepas dari Joegoen ianfoe dan romusha jang berlangsoeng di banjak tempat. Laen halnja dengan Sjahrir, apalagi Tan Malaka, jang soedah anti-kolonial, anti-fasis poela. Djika Sjahrir, jaa…negosiasi bisalah ja.. jang penting gak dengan si fasis2 itoe. Lagian merdeka kan gak tjoema mengandalken otot tho, tapi djoega isinja kepala. Agaknja itoelah motto jang berlakoe pada abang satoe itoe pas noelis Onze Strijd (pamflet) "Perjoeangan Kita" taoen 45. Dengan jernih di taoen segitoe ia mengkoesoeskan satoe bab jang ngobrolin soal "revoloesi dan pemrintahan" (boekan revoloesi mental lho ja).

Merdeka dalem D Minor Oleh: Rio Heykhal Belvage Bagi dwitoenggal Soekarno-Hatta, merdeka ialah skaligoes menjamboet iktikad baek sodara toea Dai Nippon dalem memfasilitasi persiapan pembentoek’an negara baroe. Terlepas dari Joegoen ianfoe dan romusha jang berlangsoeng di banjak tempat. Laen halnja dengan Sjahrir, apalagi Tan Malaka, jang soedah anti-kolonial, anti-fasis poela. Djika Sjahrir, jaa…negosiasi bisalah ja.. jang penting gak dengan si fasis2 itoe. Lagian merdeka kan gak tjoema mengandalken otot tho, tapi djoega isinja kepala. Agaknja itoelah motto jang berlakoe pada abang satoe itoe pas noelis Onze Strijd (pamflet) “Perjoeangan Kita” taoen 45. Dengan jernih di taoen segitoe ia mengkoesoeskan satoe bab jang ngobrolin soal “revoloesi dan pemrintahan” (boekan revoloesi mental lho ja). Katanja; “Di dalam masjarakat jang berdasar demokratis jang kuat dan sehat, segala dapat dipikoel dengan moedah, dengan tak perloe menimbulkan perbencian golongan-golongan berdasar atas kebangsaan seperti terdapat sekarang”. Dan kata2 itoe, bak ramalan menemboes djaman. Doeloe sebeloem ia mati dalem statoesnja tapol, ada perhitoengan bagoes dari politiek loewarnja agar negara doenia noleh pada Indonesia waktoe itoe (istilah asiknja hari ini, branding boekan ja?) ialah dengan ngebantoe kirim2 beras ke Jambudvipa alias India jang koetika itoe emang sedang dilanda krisis mangan parah (meski gak brarti di Indonesia sendiri lebih baek nasibnja). Ja, India, jang pada djaman ini manoesianja soedah banjak mendoedoekin koersi strategis dalem pengembangan teknologi masa depannja Nobita. Laen dwitoenggal, laen Sjahrir, tentoe laen poela merdekanja versi Tan Malaka. Baginja, merdeka itoe ja moestilah seratoes persen. Djika ndak demikian, berarti boekan merdeka. Entah knapa saja djoss sadja dengan dia. Boeng Tan itoe. Djossnja dalem bagean tjara dia jang lebih milih gak meloekain makna jang menoeboeh dalem kata merdeka itoe sendiri dengan merelatifitaskan realitet melaloin kata2. Bilangnja merdeka, tapilah jang kedjadian tjoema sebagean. Sama sadja. Boekan merdeka namanja. Itoe kenapa walaoepoen banjak jang soedah sjoekoeran toedjoeh belasan, si bapak repoebliek itoe, ia masih tirakat dengan teroes-meneroes gerilja. Karena kenjataannja ja memang banjak jang beloem toeroet merasaken roepa-roepa sebetoelnja dari merdeka itoe. Palingan ja itoe djoega kenapa orang jang kerdjaanja toekang neliti2 matjem Ben Anderson bilang, penangkepan Tan Malaka ialah “achir dari apa jang diseboet sebagai revolutie Indonesia”. Karena dengan begitoe laskar radikal (ini, djangan ikoet2an salah-kaprah memahami apa itu radikal lho ja) kehilangan indoek semangnja. Apalagi jang nangkep ialah pasoekan bangsa sendiri. Apalagi setelahnja ia dikenain pelor bangsa sendiri. Tjoba, bisa tidak pembatja bajangken? Tapi lepas daripada itoe, baeknja djangan djoega keloepa’an, bahwa jang tak seboet2in itoe, hanjalah sebagean sadja dari peristiwa2 di masa silam. Jaitu, tjaranja memandang sedjarah dari soedoet kaoem elitnja sadja. Tahoe elit, kan? Boekan tahoe brontak khas Djawatimoeran lho ja. Elit itoe… djika sekarang moengkin ja kajak siapa jaa.. jang sering dieloeeloekan itoe loch. Ja itoelah pokmen. Satelit. Di loewaran itoe, ada banjak Tan Malaka Tan Malaka laen. Dalem artian djiwanja. Ada banjak sedjarah menggoenakan koentji D Minor. Sesekali dengan lengkingan blues. Jaitu sedjarahnja golongan revolutiener mardjinal. Mardjinal karena prinsip. Karena ialah seorang jang lebih milih oentoek pegang tegoeh kejakinannja daripada toendoek pada sitoewasi. Karena djoega, gak tjoekoep poenja modalitas politiek. Koerang populer. Dan laenlah sebagenja. Marika semwa itoe achirnja termardjinalkan sampai dalem tahap pembekoean peristiwa di laboratorioem kasoenjian melaloein penoelisan sedjarah jang pelan2 ditelan ingatan. Btw, doeloe itoe jang toegas ngetik sedjarah siapa sih?! *Eh ja, kok djadi protes. Balik ke topik. Soal sedjarah mardjinal tadi, djika pengen tahoe, salah satoenja ialah laskar rakjat jang menjebar di banjak wilajah. Pasoekan dadakan jang anggotanja bermatjem orang dari latarbelakang jang biasa sampai roepa2 kriminil preman begoendal bahkan bandit2 sosial (alias Robin Hood. *djangan dikira dia tjoema bermoekim di Inggris sadja ja) dengan soekarela ikoet tempoer di garis depan demi djengkal2 tanah jang kini melamboeng djadi reboetannja kaoem investor (oentoek lebih djelasnja tjoba batja2 reportase Tjamboek Berdoeri, “Indonesia Dalem Api dan Bara” ataoe Robert Cribb “Gangster and Revoluionaries”, ataoe lagi Suhartono Pranoto “Bandit-bandit Pedesaan”). Tapi pas soedah proklamasi, agaknja gak sedikit dari marika jang ngerasain diketjewakan dengan kelakoean jajaran kaoem2 elit jang dinilai terlaloe lemah di hadapan pendjadjahnja, karena masih sadja maoe2nja doedoek bareng sama marika boeat ngomongin loeasan wilajah Indonesia. Sebagean dari marika jang ketjewa itoe tadi kemoedian milih protes dengan djalannja masing2. Ada jang mengadakan pemberontakan, ngebentoek negara2 baroe, sebagean laennja ada gaboeng dengan pasoekan moesoeh. Lha gimana lho ja tjoba, sini soedah berdjoeang nganti mampoes, kok ja sitoe oedjoeng2nja doedoek sama jang boenoehin sodaranja sendiri. Apa goena kawan modar dihantam mortar? Sodara dapat bajangken sendirilah gimana kira2 perasaanja marika jang saking ketjilnja soeara gak kedengeran sama skali oleh Indonesia jang begotioe agoeng. Bahkan sampe dalem proses njatet sedjarah jang slaloe ditjetak berdjoemlah massal, dalem boekoe2 sekolahan poen marika gak nongol ketjoeali dalem segi2 nilai dan tjontoh jang negative. Tentoe sadja oentoek mengingat marikalah geroendelan ini tak boeat. Moempoeng tanggalnja. Ja, ndak?