Mardinsyah
Mardinsyah | |
---|---|
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan | |
Masa jabatan 1984–1989 | |
Ketua Umum | Djaelani Naro |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 1982 – 30 September 1992 | |
Daerah pemilihan | Sumatera Barat (1982–87) Jawa Barat (1987–92) |
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat | |
Masa jabatan 1971–1982 Menjabat bersama Masri MS (1971–77) dan Soesilo (1977–82) | |
Ketua DPRD | H.A. Burhani Tjokrohandoko Zaglul Sutan Kabasaran Djohari Kahar |
Pendahulu Periode 1966–71
| |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sungai Limau, Padang Pariaman, Hindia Belanda | 3 Juli 1940
Meninggal | 3 Desember 2015 Jakarta, Indonesia | (umur 75)
Partai politik | Partai Persatuan Pembangunan (1973–1999) |
Afiliasi politik lainnya | Partai Muslimin Indonesia (hingga 1973) |
Suami/istri | Mardety |
Anak | 4 |
Almamater | Universitas Gadjah Mada |
Pekerjaan | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. H. Mardinsyah (3 Juli 1940 – 3 Desember 2015)[1] adalah seorang politisi Indonesia. Ia menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di bawah kepemimpinan HJ. Naro pada masa Orde Baru. Ia juga beberapa periode duduk di parlemen sebagai wakil rakyat.[2]
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Kehidupan awal dan pendidikan
[sunting | sunting sumber]Mardinsyah adalah anak pertama dari delapan bersaudara. Ayahnya, Haji Abdinsjah, adalah seorang pedagang pakaian. Ia mengenyam pendidikan di SD Taman Siswa Medan (lulus 1953), SMP Padang (lulus 1957), dan SMA Padang (lulus 1960). Ia merantau ke Yogyakarta untuk berkuliah di Jurusan Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat UGM dan pernah mengetuainya. Ia juga aktif di organisasi pemuda perantau Minangkabau bernama Baringin Mudo. Ia lulus dari UGM pada 1967. Ia kemudian bekerja sebagai dosen di Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Andalas hingga 1981. Ia juga aktif dalam organisasi Gabungan Serikat Buruh Indonesia (Gasbindo). Ia menjadi Wakil Ketua Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Sumatera Barat tahun 1969.[3]
Karier
[sunting | sunting sumber]Selama 21 tahun Mardinsyah berkiprah sebagai wakil rakyat. Selama 2 periode (1971 - 1982) menjadi Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat dan sebagai anggota DPR/MPR RI mewakili pemilihnya melalui PPP juga dua periode yaitu dari tahun 1982 hingga 1992.
Dunia politik dimasukinya sejak tahun 1969, sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Parmusi Sumatera Barat. Sebagian besar peran politiknya lebih banyak berada di belakang layar, sebagai seorang konseptor bagi organisasi yang dinakhodainya.
Sejak tahun 1971 sampai 1982, selain menjadi Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, di dalam Partai Persatuan Pembangunan, Mardinsyah memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Sumatera Barat. Pada Pemilu 1982, Mardinsyah terpilih menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat. Karena harus pindah domisili ke Jakarta, posisi sebagai Ketua DPW PPP Sumatera Barat dilepaskannya.
Dalam Muktamar Partai Persatuan Pembangunan tahun 1984 di Jakarta, Mardinsyah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan, di bawah kepemimpinan HJ. Naro. Dalam masa kepemimpinan Ismail Hassan Metareum pada periode 1989-1994 Mardinsyah menjabat sebagai salah satu Ketua DPP PPP.
Setelah keluar dari PPP, pada tahun 1999, Mardinsyah bersama Hj. Naro mendirikan Partai Persatuan yang berlambangkan bintang. Ia sempat menjadi Ketua Umum partai tersebut dari tahun 2000 hingga 2002. Lalu pada tahun 2009 menjabat Ketua Umum DPP Partai Sarikat Indonesia. Kemudian menjabat Wakil Ketua Partai Nasional Republik (Nasrep), sebuah partai politik bentukan Tommy Soeharto yang tidak berhasil lolos ikut pada Pemilihan umum legislatif 2014.[2]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- SR/SD Taman Siswa Medan
- SMP/B Frater Padang
- SMA/B Ganesha Padang (1960)
- Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1967)
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Mardinsyah lahir di nagari Sungai Limau, Padang Pariaman pada masa Hindia Belanda. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Mardety. Pernikahan mereka telah dikaruniai empat orang anak, yaitu Ranoldi Mardinsyah, Defriansyah, Yudiansyah, dan Ardiansyah.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Tweet Akun Twitter" Iwan Piliang twitter.com 3 des 2015 diakses 1 Juni 2020
- ^ a b c "Profil Mardinsyah" Diarsipkan 2014-10-15 di Wayback Machine. Bijaks.net. Diakses 10-10-2014.
- ^ https://ahmad.web.id/sites/apa_dan_siapa_tempo/profil/M/20030623-83-M_1.html
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "21 Tahun di Parlemen karena Telinga Mau Mendengar" Diarsipkan 2014-10-15 di Wayback Machine. Situs Mardinsyah, 4-9-2012. Diakses . Diakses 10-10-2014.
- "Profil Mardinsyah" Diarsipkan 2014-10-27 di Wayback Machine. Situs Mardinsyah. Diakses 9-10-2014.
- Kelahiran 1940
- Kematian 2015
- Meninggal usia 75
- Alumni Universitas Gadjah Mada
- Dosen Indonesia
- Dosen Universitas Andalas
- Tokoh Minangkabau
- Tokoh dari Padang Pariaman
- Tokoh dari Kecamatan Sungai Limau
- Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam
- Politikus Indonesia
- Politikus Minangkabau
- Politikus Partai Persatuan Pembangunan
- Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Anggota DPR RI 1982–1987
- Anggota DPR RI 1987–1992