Lompat ke isi

M. Basri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

M. Basri
Informasi pribadi
Nama lengkap Muhammad Basri
Tanggal lahir 5 Oktober 1942 (umur 82)
Tempat lahir Makassar, Indonesia
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1960 MOS Makassar
1961 PSM Makassar
1968 Pardedetex Medan
1976−1979 Warna Agung Jakarta
Tim nasional
1962−1973 Indonesia
Kepelatihan
1977–1979 Persebaya Surabaya
1980–1986 NIAC Mitra
1989–1990 Indonesia
1991–1993 Arema Malang
1994–1995 Mitra Surabaya
1995–1999 PSM Makassar
2000–2001 Arema Malang
2003–2004 Persim Maros
2004–2005 Persita Tangerang
2005–2006 PSM Makassar
2007–2009 Persela Lamongan
2010–2011 PSS Sleman
2011–2012 Gasma Enrekang
2012–2013 Persiba Bantul
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

M. Basri (lahir 5 Oktober 1942) adalah mantan pemain sepak bola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepak bola di Indonesia.

Sebagai pemain

[sunting | sunting sumber]

Basri memulai kariernya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub Pardedetex dan HBS Surabaya.

Basri sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. Ia juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.

Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh Basri. Pada musim 1977, Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, Basri pindah ke NIAC Mitra. Tampaknya Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.

Kenyang merasakan persaingan pada era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karier Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepak bola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra derah, di awal Liga Indonesia bergulir, Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.

Selain PSM, pada era Liga Indonesia, Basri juga pernah menangani Arema Indonesia, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.

Sebagai pelatih, Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepak bola nasional Indonesia.

Pemain liga

[sunting | sunting sumber]
  • 1961: Klub MOS
  • 1968: Pardedetex
  • 1973: HBS Surabaya

Tim nasional

[sunting | sunting sumber]
  • PSSI Asian Games 1962, 1966, 1970, 1974, 1982
  • PSSI Ganefo 1962
  • PSSI Pra Olimpiade 1968
  • Piala Asia Cup 1968
  • PSSI King's Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
  • PSSI Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
  • PSSI Pesta Sukan 1970 (Juara)
  • PSSI Pra Piala Dunia 1973

Prestasi kepelatihan

[sunting | sunting sumber]
  • 1977: Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
  • 1981: Juara Galatama (NIAC Mitra)
  • 1982: Juara Galatama (NIAC Mitra)
  • 1986: Juara Galatama (NIAC Mitra)
  • 1993: Juara Galatama (Arema Malang)
  • 1996: Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)
  • 2010: Juara Habibie Cup (Gasma Enrekang)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]