Grand Prix F1 Australia 2016
Grand Prix Australia 2016 | |||||
---|---|---|---|---|---|
Lomba ke-1 dari 21 dalam Formula Satu musim 2016
| |||||
Tata Letak Sirkuit Grand Prix Melbourne. | |||||
Detail perlombaan | |||||
Tanggal | 20 Maret 2016 | ||||
Nama resmi | 2016 Formula 1 Rolex Australian Grand Prix[1][2][3] | ||||
Lokasi | Sirkuit Grand Prix Melbourne, Melbourne, Australia | ||||
Sirkuit | Sirkuit jalan raya sementara | ||||
Panjang sirkuit | 5.303 km (3.295 mi) | ||||
Jarak tempuh | 57 putaran, 302.271 km (187.822 mi) | ||||
Rencana jarak tempuh | 58 putaran, 307.574 km (191.118 mi) | ||||
Cuaca |
Sebagian berawan 22–23 °C (72–73 °F) temperatur udara 26–36 °C (79–97 °F) temperatur trek 4 m/s (8,9 mph; 14 km/h) angin dari arah selatan[4] | ||||
Penonton | 271,800 (Akhir Pekan)[5] | ||||
Posisi pole | |||||
Pembalap | Mercedes | ||||
Waktu | 1:23.837 | ||||
Putaran tercepat | |||||
Pembalap | Daniel Ricciardo | Red Bull Racing-TAG Heuer | |||
Waktu | 1:28.997 putaran ke-49 | ||||
Podium | |||||
Pertama | Mercedes | ||||
Kedua | Mercedes | ||||
Ketiga | Ferrari | ||||
Pemimpin perlombaan |
Grand Prix Australia 2016 (dengan nama resmi: 2016 Formula 1 Rolex Australian Grand Prix) adalah sebuah acara balapan perdana Formula Satu musim 2016 dari 21 balapan yang direncanakan. Balapan ini berlangsung di Sirkuit Grand Prix Melbourne, Melbourne, pada tanggal 20 Maret 2016 dengan 57 putaran. Perlombaan ini menandai balapan yang ke-81 dalam sejarah gabungan Grand Prix Australia – yang dimulai sejak 100 Miles Road Race pada tahun 1928 – dan ke-21 kalinya balapan tersebut diadakan di Sirkuit Grand Prix Melbourne. Pembalap Mercedes, yaitu Nico Rosberg, berhasil menjuarai balapan ini.
Lewis Hamilton berhasil meraih posisi terdepan yang pertama di musim ini dan yang kelima puluh di dalam kariernya di sesi kualifikasi yang memperkenalkan format eliminasi satu per satu yang baru yang banyak dikritik. Rekan setimnya, yaitu Nico Rosberg, berhasil meraih kemenangan di depan Hamilton dan Sebastian Vettel yang membalap untuk tim Ferrari. Balapan ini sempat dihentikan pada putaran ke-18 menyusul kecelakaan yang melibatkan Fernando Alonso dan Esteban Gutiérrez. Tim Mercedes memanfaatkan waktu istirahat untuk mengganti ban, yang memungkinkan kedua pembalapnya untuk finis di urutan 1-2 setelah sebelumnya Vettel sempat memimpin jalannya balapan ini sejak awal. Romain Grosjean berhasil finis di posisi keenam, dan mencetak poin untuk tim Haas F1 pada debut mereka, dan menjadikan mereka sebagai tim yang baru yang pertama yang melakukannya sejak musim 2002. Tim Mercedes menyamai rekor finis di posisi 1-2 berturut-turut yang terbanyak, dengan mencapai finis di posisi 1-2 untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut.
Laporan
[sunting | sunting sumber]Latar belakang sebelum lomba
[sunting | sunting sumber]Perubahan regulasi
[sunting | sunting sumber]Perlombaan ini memperkenalkan sistem sesi kualifikasi yang baru. Sama seperti sebelumnya, sesi kualifikasi dibagi menjadi tiga bagian. Namun, alih-alih menghilangkan pembalap yang paling lambat di akhir setiap sesi, pembalap paling lambat pada titik tertentu kini justru tersingkir dari pertarungan setiap sembilan puluh detik, dengan hitungan mundur yang dimulai beberapa menit di setiap sesi.[6]
Dalam perubahan peraturan lebih lanjut, pemasok ban Pirelli kini menyediakan tiga kompon ban, bukan dua, untuk setiap Grand Prix. Untuk Grand Prix Australia, ini adalah kompon super lunak, lunak, dan sedang.[7] Dengan Pirelli yang menyediakan dua set ban kepada setiap pembalap untuk balapan (satu di antaranya harus digunakan) dan satu set ban tambahan untuk bagian ketiga sesi kualifikasi, pembalap dapat memilih sepuluh set ban tambahan dari tiga kompon yang tersedia. Khususnya, pembalap Mercedes, yaitu Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, membuat pilihan yang berbeda, dengan Rosberg yang memilih satu set ban medium tambahan daripada ban lunak. Kedua pembalap Manor lebih memilih untuk menggunakan cara yang paling konservatif, di mana mereka masing-masing mengambil empat set kompon medium dan lunak.[8]
Perlombaan ini menampilkan debut kompetitif Haas F1 Team, dan mobilnya, Haas VF-16;[9] dan kembalinya Renault sebagai sebuah tim yang sepenuhnya didukung oleh pabrikan setelah sebelumnya sempat absen selama empat tahun.[10]
Sesi latihan bebas
[sunting | sunting sumber]Sesuai dengan peraturan musim 2016, tiga sesi latihan bebas diadakan, dua sesi 1,5 jam pada hari Jumat dan sesi satu jam lagi sebelum sesi kualifikasi pada hari Sabtu.[11] Hujan turun sebelum sesi latihan bebas pertama dimulai, dan membuat trek menjadi basah dan licin, dan para pembalap pada awalnya lebih memilih untuk menjalani putaran pertama dengan menggunakan ban perantara. Nico Rosberg adalah pembalap yang pertama yang mencatatkan waktu putaran, dengan catatan waktu 1:44.037, waktu yang segera dilampaui oleh rekan setimnya di tim Mercedes, yaitu Lewis Hamilton, dengan catatan waktu 1:40.812. Ketika kondisi semakin membaik, Kimi Räikkönen menetapkan waktu tercepat baru setelah sekitar setengah jam sesi latihan bebas berlangsung. Segera setelah itu, trek sudah cukup kering, sehingga para pembalap harus menggunakan ban slick, dengan Daniel Ricciardo yang melakukan setting pertama kali pada kompon medium dengan catatan waktu 1:34.007. Setelah sekitar satu jam sesi latihan bebas berlangsung, Hamilton berhasil mencatatkan waktu terbaik pada sesi tersebut, yaitu 1:29.725. Namun, beberapa titik basah di lintasan menimbulkan masalah bagi sejumlah pembalap, termasuk Max Verstappen, yang mana bintik ban mobilnya kempes pada saat berputar di tikungan keenam, serta Valtteri Bottas dan Rio Haryanto yang sama-sama harus melewati jebakan kerikil setelah tergelincir keluar dari lintasan. Sesaat sebelum sesi ini berakhir, hujan kembali turun dan menimpa banyak pembalap, termasuk Räikkönen dan Ricciardo, yang mana mobil Red Bull RB12 yang dikemudikan olehnya terjebak di lubang kerikil di tikungan kedua belas.[12][13]
Akibat hujan yang berulang kali terjadi antara sesi latihan pertama dan kedua, lintasan kembali menjadi basah pada sesi kedua, sehingga membatasi para pembalap untuk hanya menggunakan ban perantara saja. Hamilton kembali menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1:38.841. Rekan setimnya, yaitu Rosberg, mengalami kecelakaan pada menit ketujuh setelah sesi berjalan, dan merusak sayap depan dengan spesifikasi baru yang sengaja tidak dijalankan oleh tim pada sesi latihan pertama karena takut mengalami kerusakan. Rosberg kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut,[14] yang membuatnya mencoba untuk kembali lagi ke dalam jalur pit, sebelum kemudian timnya menyuruhnya untuk berhenti di trek, dan mengakhiri sesinya lebih awal.[15] Nico Hülkenberg, Räikkönen, Ricciardo, dan Carlos Sainz Jr., semuanya menyelesaikan sesi ini dalam waktu satu detik dari waktu Hamilton, sementara Sergio Pérez berada pada satu titik dalam perjalanannya menuju waktu tercepat baru secara keseluruhan, dengan menetapkan catatan waktu terbaik di dua waktu pertama pengecekan sepanjang lintasan, sebelum harus melambat di putaran terakhir karena hujan deras. Dua pembalap Manor, yaitu Pascal Wehrlein dan Haryanto, mencatatkan jumlah putaran terbanyak, dengan masing-masing 24 dan 22 putaran, dan berada di posisi ke-12 dan ke-14. Baik pembalap Renault maupun Williams sama sekali tidak menentukan waktu, meskipun tetap berada di jalur yang benar. Mobil Sauber dan Toro Rosso milik Max Verstappen tidak meninggalkan garasi sama sekali selama sesi tersebut.[16]
Meskipun diguyur hujan pada hari Sabtu pagi, namun lintasan sudah kering menjelang dimulainya sesi latihan bebas terakhir. Lewis Hamilton kembali mencatatkan waktu tercepat dengan 1:25.624, kurang dari dua persepuluh detik di depan rekan setimnya, yaitu Rosberg, dengan Sebastian Vettel yang berada di posisi ketiga di belakangnya. Catatan waktu tercepat ditentukan pada kompon ban super lunak. Namun, keunggulan tim Mercedes atas tim Ferrari terbukti lebih signifikan, hingga tujuh persepuluh detik pada kompon lunak yang lebih keras, ban yang paling mungkin digunakan dalam balapan. Tim Toro Rosso mengonfirmasi kecepatan yang bagus mereka untuk akhir pekan dengan posisi keempat dan keenam yang masing-masing ditempati Carlos Sainz dan Max Verstappen, sekitar setengah detik lebih cepat dari tim saudara mereka, yaitu tim Red Bull Racing. Sebuah insiden yang besar terjadi hanya beberapa detik setelah sesi latihan bebas dimulai, ketika Rio Haryanto dan Romain Grosjean bertabrakan di dalam jalur pit. Kedua mobil tersebut perlu melengkapi sayap depan yang baru, dan tim Haas juga mengubah lantai pada mobil Grosjean.[17] Haryanto kemudian mendapatkan penalti turun tiga grid atas insiden tersebut, serta tambahan dua poin penalti pada lisensinya.[18]
Kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Sesi kualifikasi dimulai pada hari Sabtu sore dengan peraturan yang baru yang berlaku. Sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya, prosedur sesi kualifikasi dibagi menjadi tiga bagian, dengan bagian pertama (Q1) yang berlangsung selama 16 menit dan bagian kedua dan ketiga (Q2 dan Q3) yang masing-masing berdurasi selama 15 dan 14 menit. Kedua puluh dua mobil tersebut mengikuti bagian pertama, dengan tujuh pembalap yang tersingkir dari pertarungan lebih lanjut di masing-masing dua bagian pertama sesi kualifikasi, dan menyisakan delapan pembalap untuk bersaing memperebutkan posisi terdepan di sesi Q3. Namun, karena adanya perubahan peraturan, maka pembalap kini tersingkir selama sesi tersebut, dengan pembalap yang paling lambat pada titik tertentu yang dikeluarkan dari arena setiap sembilan puluh detik, dimulai tujuh menit memasuki sesi Q1, enam menit memasuki sesi Q2, dan lima menit memasuki sesi Q3.[11]
Format yang baru ini membuat semua mobil memasuki trek dengan cepat di sesi Q1, dengan setiap pembalap yang mengatur waktu putaran menggunakan kompon super-lunak, ban tercepat yang tersedia di dalam balapan tersebut. Kedua pembalap Manor menjadi yang pertama tersingkir, karena masing-masing hanya menetapkan satu putaran waktu saja, begitu pula dengan kedua mobil Haas yang mengejar mereka, karena tidak dapat melewati garis finis tepat pada waktunya. Nasib yang serupa menimpa Daniil Kvyat yang lolos ke urutan ke-18. Kedua pembalap Sauber mampu keluar pada putaran kedua, namun terbukti terlalu lambat untuk menghindari menjadi yang terakhir keluar di sesi Q1, setelah pembalap pemula Renault, yaitu Jolyon Palmer, mampu menghindari eliminasi, mengatur waktu lebih cepat menuju akhir sesi pertama.[19]
Sesi Q2 dimulai dengan trek yang sibuk sekali lagi, namun banyak pembalap papan atas yang lebih memilih untuk tidak keluar pada putaran kedua setelah menetapkan waktu putaran yang cukup untuk yang pertama kalinya. Pembalap yang tersingkir ditentukan dengan cepat, dengan dua pembalap Renault yang masing-masing menempati posisi ke-14 dan ke-15. Kedua pembalap McLaren berikutnya keluar dari persaingan, sebelum Bottas tersingkir untuk posisi ke-11 di grid, dan gagal meningkatkan waktu putarannya. Kedua pembalap Force India adalah yang terakhir tidak lolos ke sesi Q3, dengan Sergio Pérez yang berhasil mengalahkan rekan setimnya, yaitu Hülkenberg, di posisi kesembilan.[19]
Bagian ketiga sesi kualifikasi menentukan posisi terdepan dan hanya dua pembalap Mercedes saja yang menetapkan dua putaran waktu. Setelah tertinggal dari kedua pembalap Ferrari pada putaran pertamanya, Rosberg naik ke posisi kedua pada kali kedua, namun tidak mampu menantang rekan setimnya Hamilton, yang meraih posisi terdepan untuk yang kelima puluh kalinya di dalam kariernya. Setiap pembalap yang lainnya dibatasi hanya pada satu putaran waktu saja, dan pada akhirnya, dua mobil Ferrari yang dikemudikan oleh Vettel dan Räikkönen mengunci baris kedua di grid di depan Max Verstappen dan Felipe Massa. Sainz dan Ricciardo menempati posisi delapan besar di grid.[19][20] Oleh karena itu, sesi Q3 tidak banyak berjalan dengan posisi akhir ditentukan sejak awal, dan pembalap keluar dari mobil mereka lima menit sebelum akhir dari sesi kualifikasi.[21]
Pasca-kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Format sesi kualifikasi yang baru ini dikritik segera setelah sesi berakhir oleh para pakar, pembalap, dan personel tim. Komentator Sky Sports, yaitu Martin Brundle, menyerukan agar peraturan segera direvisi, dengan mengatakan bahwa prosedur tersebut "tidak dapat diterima", dan menyerukan agar peraturan tersebut ditinggalkan sebelum balapan berikutnya. Direktur eksekutif Mercedes, yaitu Toto Wolff, dan mantan pembalap Johnny Herbert, sama-sama kritis, di mana mereka menggambarkannya sebagai "sampah" dan "memalukan". Direktur tim Red Bull, yaitu Christian Horner, meminta maaf dan menggambarkan format tersebut sebagai sesuatu yang "[tidak] baik untuk [ajang] Formula Satu."[22] Niki Lauda, ketua non-eksekutif di tim Mercedes, merasa setuju dan menyebutnya sebagai sebuah "kesalahan besar".[23] Kritik khusus ditujukan pada fakta bahwa banyak pembalap tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaiki waktu putaran mereka, melihat banyak pembalap yang keluar dari kokpit sementara secara teknis masih dalam persaingan. Juara Dunia Pembalap musim 1996, yaitu Damon Hill, mengamati bahwa Hamilton yang berada di posisi terdepan "bisa saja mengibarkan bendera kotak-kotaknya sendiri [...] dengan empat menit [yang masih] tersisa."[24] Nico Rosberg mengakui bahwa hal itu "tidak berhasil", sementara Sebastian Vettel sama kritisnya, di mana dia menggambarkannya sebagai sebuah "cara yang salah".[25] Lewis Hamilton ikut mengkritik, tetapi mengakui upaya untuk merevitalisasi format tersebut.[26] Bernie Ecclestone, pemegang hak komersial Formula Satu, juga menentang format tersebut, dengan menyatakannya sebagai sebuah "omong kosong".[27] Pada hari perlombaan, tim Formula 1 melakukan pemungutan suara untuk mengusulkan kembali lagi ke format sesi kualifikasi seperti pada musim sebelumnya, namun ditolak oleh Komisi F1 FIA.[28][29]
Balapan
[sunting | sunting sumber]Di akhir putaran formasi, Daniil Kvyat tidak bisa mencapai grid karena mobilnya mengalami masalah kelistrikan.[30] Oleh karena itu, balapan ini beralih ke putaran formasi yang lain, dan balapan ini pun dipersingkat menjadi 57 putaran. Pada saat balapan ini dimulai, Vettel berhasil melaju dengan baik, dengan melewati kedua mobil Mercedes untuk memimpin jalannya lomba ini, diikuti oleh rekan setimnya, yaitu Räikkönen, yang berada di posisi kedua. Pada saat Rosberg dan Hamilton melewati tikungan pertama, Hamilton terpaksa melebar dan kehilangan tempat tambahan, di mana dia turun ke posisi keenam. Kevin Magnussen mengalami kebocoran ban pada putaran pertama dan melakukan pit stop untuk mengganti ban yang baru, sementara Esteban Gutiérrez mengalami masalah mekanis di bagian belakang grid. Hamilton mampu melewati Massa yang berada di posisi kelima pada putaran keempat, sementara Vettel memimpin jalannya balapan ini dari Räikkonen, Rosberg, dan Verstappen. Pada putaran kedelapan, Sainz menjadi pembalap yang pertama dari sepuluh pembalap yang menempati sepuluh posisi teratas yang melakukan pit stop untuk mengganti ban yang baru. Sementara itu, Hamilton tidak mampu menyalip Verstappen untuk merebut posisi keempat, mendiskusikan taktik alternatif dengan timnya melalui komunikasi radio. Pascal Wehrlein juga mengawali debutnya dengan baik, di mana dia berada di posisi ke-14 pada saat balapan tersebut.[31][32]
Pada akhir putaran kesebelas, Rosberg menjadi pembalap terdepan pertama yang memasuki jalur pit, dan Vettel mengikutinya hanya dua putaran kemudian. Pit stop yang lebih cepat oleh Rosberg membuat Vettel muncul tepat di depannya, namun pembalap Ferrari tersebut tetap berada di depan, dan dia berhasil melewati Hamilton untuk merebut posisi kedua pada putaran ke-16. Pada putaran yang sama, Räikkönen dan Hamilton juga melakukan pit stop, sehingga mengembalikan urutan. Satu putaran kemudian, Fernando Alonso mengalami kecelakaan besar usai dia menabrak bagian belakang mobil Gutiérrez, di mana mobilnya terangkat ke atas udara dengan kecepatan 300 km/h (190 mph), dan mengenai tembok penghalang sebelum kemudian berguling beberapa kali sebelum kemudian mobilnya berhenti secara terbalik melawan penghalang di tikungan ketiga, dan mengalami gaya puncak sebesar 46G.[33][34] Sementara Alonso berhasil pergi dengan hanya mengalami luka ringan saja, mobil keselamatan dikerahkan untuk waktu yang singkat sebelum pengarah balapan memutuskan untuk bendera merah balapan karena banyaknya puing-puing di lintasan dari kedua mobil McLaren Alonso dan papan iklan yang mengalami kerusakan, menyebabkan semua mobil kembali lagi ke dalam jalur pit.[31][32]
Sementara mobil menunggu start ulang, pengerjaan mobil diperbolehkan dan sayap depan mobil Hamilton diubah, sementara Rio Haryanto mengakhiri balapannya. Pada saat balapan ini kembali dilanjutkan lagi di belakang mobil keselamatan, kedua pembalap Ferrari menggunakan kompon ban super lunak, dan kedua pembalap Mercedes kini dilengkapi dengan ban medium, yang dirancang untuk bertahan selama sisa balapan. Urutan yang berjalan pada saat start ulang adalah: Vettel, Rosberg, Räikkönen, Ricciardo, Verstappen, Sainz, Hamilton, Massa, Grosjean, dan Bottas. Grosjean, yang berada di posisi kesembilan, adalah satu-satunya pembalap yang belum melakukan pit stop sebelum bendera merah dikibarkan, sehingga dia bisa menyelamatkan satu pit stop dan mengganti ban mobilnya pada saat istirahat.[31][35]
Vettel memimpin jalannya balapan ini pada saat start ulang, namun rekan setimnya di tim Ferrari, yaitu Räikkönen, terpaksa masuk ke dalam jalur pit pada putaran ke-22 dengan tembakan yang datang dari arah kotak udaranya dan kemudian mundur, menyerahkan posisi kedua kepada Rosberg. Selama beberapa putaran berikutnya, Vettel mampu menjauh dari Rosberg dengan menggunakan kompon ban yang lebih lunak. Marcus Ericsson diberi penalti drive-through karena timnya mengerjakan mobilnya kurang dari 15 detik sebelum start ulang. Pada putaran ke-31, jarak antara Vettel dan Rosberg mulai berkurang lagi, sementara Hamilton berhasil mendahului Sainz ke posisi kelima pada saat Sainz melakukan pit-stop. Dua putaran kemudian, Verstappen juga masuk, tapi pit stop yang lambat membuat dia kehilangan waktu. Pada putaran ke-35, Rosberg memimpin jalannya balapan ini pada saat Vettel melakukan pit stop, yang juga kehilangan waktu karena kesalahan pada saat berhenti. Dia muncul kembali ke treknya di tempat keempat. Hamilton kini mulai mengejar ketinggalan dari pemimpin jalannya balapan ini, sementara pembalap debutan Palmer menahan laju dua pembalap Toro Rosso dalam perebutan tempat kesembilan.[31][32]
Pada putaran ke-40, Ericsson mulai melambat di treknya dan pada akhirnya mundur. Satu putaran kemudian, Hamilton menempati posisi kedua di depan Ricciardo di lintasan lurus utama. Putaran ke-42 pertama melihat Sainz dan kemudian Verstappen berhasil menyalip mobil Renault milik Palmer, yang turun kembali ke posisi kesebelas. Pada putaran berikutnya, Ricciardo mengganti ban mobilnya dan berada di urutan kelima di belakang Massa, dan mengambil posisi keempat tiga putaran kemudian. Di depan, Hamilton dan Vettel perlahan mulai mendekati Rosberg, dengan jarak di antara keduanya yang juga semakin mengecil. Vettel menyusul Hamilton dengan lima putaran yang masih tersisa, mengejarnya selama beberapa putaran sebelum melakukan kesalahan pada tikungan kedua dari terakhir pada putaran ke-55, kehilangan peluangnya untuk finis di posisi kedua.[31]Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref>
tidak sah;
Pada saat balapan ini berakhir, Nico Rosberg berhasil meraih kemenangan, tiga puluh satu tahun setelah ayahnya, Keke Rosberg, berhasil memenangkan Grand Prix Australia 1985. Hamilton dan Vettel berhasil melengkapi posisi podium di depan Ricciardo dan Massa. Dengan Romain Grosjean yang finis di urutan keenam, maka tim Haas F1 menjadi konstruktor yang baru (dan "dari awal") yang pertama sejak Toyota pada tahun 2002 yang mencetak poin dalam entri balapan Grand Prix perdananya.[N 1] Di belakang Grosjean, Hülkenberg, Bottas, Sainz, dan Verstappen adalah pembalap pencetak poin yang lainnya.[31][32][37] Dengan finis di posisi keempat, maka Daniel Ricciardo telah menyamai posisi finis tertinggi yang pernah dilakukan oleh pembalap mobil profesional asal Australia di balapan kandang mereka sendiri, setelah Mark Webber melakukan hal yang sama di musim 2012.[N 2] Itu adalah posisi finis 1-2 yang kelima secara berturut-turut bagi tim Mercedes, menyamai rekor yang dibuat oleh tim Ferrari pada musim 1952 dan 2002 dan rekor mereka sendiri pada musim 2014.[36]
Pasca-balapan
[sunting | sunting sumber]Pada sesi wawancara di atas podium yang dilakukan oleh mantan pembalap Formula Satu Mark Webber, kedua pembalap Mercedes menyatakan kegembiraannya atas hasil akhir yang telah mereka dapatkan. Hamilton secara khusus menggambarkan balapannya sebagai sesuatu yang "hebat", dan menambahkan bahwa dia "menyukai kenyataan bahwa kami harus bangkit dari ketertinggalan."[39] Sementara itu, Sebastian Vettel merasa puas dengan startnya, namun menyesali situasi bendera merah dan mengatakan bahwa tim Ferrari tidak mengira kalau tim Mercedes akan memilih kompon ban yang lebih keras dan melaju hingga akhir balapan.[39] Dia kemudian menambahkan bahwa dirinya yakin bahwa tim Ferrari mampu memperkecil jarak dengan tim Mercedes, dan mampu bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia di sepanjang musim ini.[40] Nico Rosberg kemudian mengungkapkan bahwa tim hampir saja mempensiunkan mobilnya karena mobilnya mengalami masalah rem yang terus berlanjut akibat serpihan yang tersangkut di kaliper rem. Namun, dia mampu mengatur suhu rem untuk mengamankan kemenangan di balapan ini.[41] Rosberg pun meminta maaf kepada rekan setimnya karena telah melakukan kontak dan memaksanya untuk melebar di awal balapan ini.[42]
Setelah penyelidikan atas insiden antara Alonso dan Gutiérrez, pengawas balapan tidak mengambil tindakan terhadap salah satu pembalap, dan menganggapnya sebagai sebuah "insiden balapan", dan tidak ada satu pun pembalap yang bisa disalahkan.[43] Fernando Alonso berbagi pendapat dengan pengawas balapan, dan dengan cepat menyatakan bahwa dia tidak menyalahkan Gutiérrez sama sekali.[44] Kecelakaan itu menjadi bahan pembicaraan selama berhari-hari setelah balapan ini, dengan mantan presiden FIA, yaitu Max Mosley, menyatakan bahwa dampak yang ditimbulkan oleh Alonso mungkin berakibat fatal sekitar dua puluh tahun sebelumnya. Dia memuji langkah-langkah yang diambil dalam hal keamanan pengemudi sejak kecelakaan fatal yang telah menimpa Ayrton Senna di Grand Prix San Marino 1994, dengan mengatakan bahwa karena upaya ini, seseorang sekarang dapat "mengharapkan pembalap untuk menjauh" dari tabrakan yang hebat.[45]
Pujian khusus setelah balapan ditujukan kepada tim pendatang baru, yaitu tim Haas, dan juga pembalap debutan, yaitu Jolyon Palmer,[44] yang memberikan apa yang The Guardian gambarkan sebagai sebuah dorongan yang "mengesankan". Palmer sempat mampu menahan serangan dari kedua pembalap Toro Rosso selama beberapa putaran di penghujung balapan.[46] Max Verstappen dari tim Toro Rosso merasa sangat tidak senang dengan strategi timnya dalam balapan menangani situasi tersebut, di mana dia berulang kali mengeluh dan mengumpat melalui radio tim. Dia kehilangan beberapa detik dalam pit-stop yang terburu-buru, di mana setelah itu dia menyesali bahwa dia ingin masuk ke dalam pit sebelum rekan setimnya, yaitu Sainz. Pada saat membalap di belakang Sainz ketika keduanya membuntuti Palmer, dia meminta perintah tim untuk mengizinkannya untuk melewati rekan setimnya, namun ditolak, dan membuatnya menggambarkan strategi timnya sebagai sebuah "lelucon".[47] Verstappen menerima kritik atas kemarahannya, dengan Sky Sports yang menggambarkannya sebagai orang yang terdengar "seperti [seorang] remaja – dan juga merajuk".[44][48] Dia kemudian meminta maaf kepada timnya atas kemarahannya.[49]
Perlombaan ini juga menandai untuk yang pertama kalinya penghargaan Driver of the Day diperkenalkan, sebagai sebuah langkah untuk meningkatkan keterlibatan para penggemar.[50] Penghargaan ini pada awalnya diberikan kepada Haryanto, yang terpaksa harus rela tersingkir dari balapan ini pada periode bendera merah, namun diberikan kepada Grosjean yang membantu tim baru Haas mencetak poin perdananya setelah Manajemen Formula Satu menyatakan bahwa, "Demi keadilan, banyak suara yang diidentifikasi karena berasal dari sumber yang sama tidak dihitung”.[51]
Rekapitulasi balapan
[sunting | sunting sumber]Hasil lengkap kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Pos. | Mobil no. |
Pembalap | Konstruktor | Waktu kualifikasi | Grid akhir | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Q1 | Q2 | Q3 | |||||
1 | 44 | Lewis Hamilton | Mercedes | 1:25.351 | 1:24.605 | 1:23.837 | 1 |
2 | 6 | Nico Rosberg | Mercedes | 1:26.934 | 1:24.796 | 1:24.197 | 2 |
3 | 5 | Sebastian Vettel | Ferrari | 1:26.945 | 1:25.257 | 1:24.675 | 3 |
4 | 7 | Kimi Räikkönen | Ferrari | 1:26.579 | 1:25.615 | 1:25.033 | 4 |
5 | 33 | Max Verstappen | Toro Rosso-Ferrari | 1:26.934 | 1:25.615 | 1:25.434 | 5 |
6 | 19 | Felipe Massa | Williams-Mercedes | 1:25.918 | 1:25.644 | 1:25.458 | 6 |
7 | 55 | Carlos Sainz Jr. | Toro Rosso-Ferrari | 1:27.057 | 1:25.384 | 1:25.582 | 7 |
8 | 3 | Daniel Ricciardo | Red Bull Racing-TAG Heuer | 1:26.945 | 1:25.599 | 1:25.589 | 8 |
9 | 11 | Sergio Pérez | Force India-Mercedes | 1:26.607 | 1:25.753 | 9 | |
10 | 27 | Nico Hülkenberg | Force India-Mercedes | 1:26.550 | 1:25.865 | 10 | |
11 | 77 | Valtteri Bottas | Williams-Mercedes | 1:27.135 | 1:25.961 | 161 | |
12 | 14 | Fernando Alonso | McLaren-Honda | 1:26.537 | 1:26.125 | 11 | |
13 | 22 | Jenson Button | McLaren-Honda | 1:26.740 | 1:26.304 | 12 | |
14 | 30 | Jolyon Palmer | Renault | 1:27.241 | 1:27.601 | 13 | |
15 | 20 | Kevin Magnussen | Renault | 1:27.297 | 1:27.742 | 14 | |
16 | 9 | Marcus Ericsson | Sauber-Ferrari | 1:27.435 | 15 | ||
17 | 12 | Felipe Nasr | Sauber-Ferrari | 1:27.958 | 17 | ||
18 | 26 | Daniil Kvyat | Red Bull Racing-TAG Heuer | 1:28.006 | 18 | ||
19 | 8 | Romain Grosjean | Haas-Ferrari | 1:28.322 | 19 | ||
20 | 21 | Esteban Gutiérrez | Haas-Ferrari | 1:29.606 | 20 | ||
21 | 88 | Rio Haryanto | MRT-Mercedes | 1:29.627 | 222 | ||
22 | 94 | Pascal Wehrlein | MRT-Mercedes | 1:29.642 | 21 | ||
Waktu 107%: 1:31.325 | |||||||
Sumber:[52][53] |
- Catatan
- ^1 – Valtteri Bottas diberikan penalti mundur lima posisi di grid akibat mengubah girboks.[53]
- ^2 – Rio Haryanto diberikan penalti mundur tiga posisi di grid akibat menabrak Romain Grosjean di jalur pit stop di dalam latihan bebas ketiga.[18]
Hasil lengkap balapan
[sunting | sunting sumber]- Catatan
- ^1 – Mobil Daniil Kvyat mengalami kegagalan mesin pada saat putaran pemanasan. Posisinya di garis start dibiarkan tetap lowong.[55]
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan
[sunting | sunting sumber]
|
|
- Catatan: Hanya lima posisi teratas saja yang dimasukkan ke dalam tabel klasemen di atas ini.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Tim Brawn GP berhasil mencatatkan posisi finis 1-2 di Grand Prix Australia 2009, namun tim tersebut secara umum dianggap bukanlah sebuah tim yang baru, melainkan penerus dari Honda Racing F1 Team.[36]
- ^ Ricciardo pada awalnya menempati posisi kedua di Grand Prix Australia 2014, tetapi kemudian dia didiskualifikasi karena telah melanggar aturan konsumsi bahan bakar.[38]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "2016 Formula 1 Rolex Australian Grand Prix". formula1.com. Formula One Administration. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 13 March 2016.
- ^ Mitchell, Malcolm. "2016 Formula 1 World Championship Programmes - The Motor Racing Programme Covers Project". www.progcovers.com.
- ^ Mitchell, Malcolm. "Albert Park - The Motor Racing Programme Covers Project". www.progcovers.com.
- ^ a b "GP Australien in Melbourne / Rennen". motorsport-total.com (dalam bahasa Jerman). 20 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ "F1 attendance figures hit four million in 2017". www.formula1.com/en.
- ^ Anderson, Ben (11 March 2016). "FIA releases Formula 1's new qualifying rules before Australian GP". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 March 2016. Diakses tanggal 17 March 2016.
- ^ Galloway, James (14 January 2016). "Pirelli reveal Australia, Bahrain, China and Russia tyre selections under new 2016 rules". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ "Pirelli reveal driver tyre choices for Australia". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 8 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ "Haas present maiden F1 challenger". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 21 February 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ Benson, Andrew (3 December 2015). "Formula 1: Renault announce return for 2016 season". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ a b "Practice and qualifying". formula1.com. Formula One World Championship Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ Barretto, Lawrence (18 March 2016). "Lewis Hamilton sets pace in rain-hit first Australian GP practice". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ "FP1 - Hamilton tops wet-dry session at Albert Park". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 18 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ Parkes, Ian (18 March 2016). "Nico Rosberg apologises to Mercedes for Melbourne practice crash". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ Collantine, Keith (18 March 2016). "Hamilton stays on top as Rosberg crashes". F1Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ Parkes, Ian (18 March 2016). "Lewis Hamilton fastest in Melbourne practice, Nico Rosberg crashes". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 18 March 2016.
- ^ Galloway, James (19 March 2016). "Australian GP P3: Lewis Hamilton edges out Rosberg and Vettel". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ a b Collantine, Keith (19 March 2016). "Haryanto given grid penalty for first race". F1Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ a b c Collantine, Keith (19 March 2016). "Hamilton takes pole as F1 draws fire over new qualifying". F1Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Anderson, Ben (19 March 2016). "Lewis Hamilton on Australian GP pole, new system proves anticlimax". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Esler, William (19 March 2016). "Lewis Hamilton on pole in Australia as new qualy format falls flat". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Lines, Chris (19 March 2016). "F1 qualifying format slammed as Hamilton wins Australia pole". Associated Press. Melbourne: AP Sports. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Weaver, Paul (19 March 2016). "F1 qualifying universally condemned as Lewis Hamilton grabs Melbourne pole". The Guardian. Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Morlidge, Matthew (19 March 2016). "New qualifying format slammed as 'unacceptable' and 'embarrassing'". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Benson, Andrew (19 March 2016). "Lewis Hamilton on pole position in Australia after new F1 qualifying". BBC Sport. Melbourne: BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Johnson, Daniel (19 March 2016). "Bernie Ecclestone vows to scrap new Formula One qualifying system after Australian Grand Prix farce". The Daily Telegraph. Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Parkes, Ian; Freeman, Glenn (19 March 2016). "Bernie Ecclestone declares F1's new qualifying format 'pretty crap'". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Parkes, Ian (20 March 2016). "F1 team heads agree unanimously to revert to old qualifying format". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 22 March 2016.
- ^ Parkes, Ian (24 March 2016). "F1 gives elimination qualifying system reprieve for the Bahrain GP". Autosport.com. Haymarket Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 March 2016.
- ^ "Daniel Rocks Home Grand Prix". Red Bull Racing. 20 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ a b c d e f Woolcock, Adam (20 March 2016). "Nico Rosberg takes out the Melbourne Grand Prix for Mercedes - as it happened". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ a b c d "How the Australian Grand Prix unfolded". BBC. 20 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ Benson, Andrew (22 March 2016). "Fernando Alonso's F1 crash: Would the halo have trapped him?". BBC Sport. BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 25 March 2016.
- ^ Lines, Chris (20 March 2016). "Rosberg beats Hamilton in season-opening Australian GP". Associated Press. Melbourne: AP Sports. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacentangbbc
- ^ a b Collantine, Keith (21 March 2016). "Rosberg extends career-best winning streak". F1Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 21 March 2016.
- ^ Reiman, Samuel (20 March 2016). "Rosberg wins season-opening F1 race as Ferrari falters". FoxSports.com. Fox Sports Interactive Media, LLC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ "Daniel Ricciardo disqualified from Australian Grand Prix". BBC Sport. BBC. 16 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 January 2016. Diakses tanggal 14 March 2016.
- ^ a b "FIA post-race press conference - Australia". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 20 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ Benson, Andrew (20 March 2016). "Australian GP: Ferrari can challenge for title - Sebastian Vettel". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ Morlidge, Matthew (21 March 2016). "Nico Rosberg almost forced to retire before winning Australian GP". Spy Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ Barretto, Lawrence; Freeman, Glenn (20 March 2016). "Nico Rosberg apologises to Lewis Hamilton for Melbourne contact". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2016. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "Alonso-Gutierrez crash a 'racing incident'". Formula1.com. Formula One World Championship Limited. 25 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ a b c Gill, Pete (21 March 2016). "Conclusions from the Australian Grand Prix". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ "Fernando Alonso crash would have been fatal in previous F1 era, says Max Mosley". The Guardian. 22 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ Weaver, Paul (20 March 2016). "Australian Grand Prix: five talking points from the opening race of the F1 season". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ "F1: Max Verstappen calls Toro Rosso strategy a 'joke' in expletive-laden tirade". The Guardian. 20 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ Barretto, Lawrence (29 March 2016). "Is Verstappen risking his F1 future?". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2016. Diakses tanggal 30 March 2016.
- ^ Barretto, Lawrence (1 April 2016). "Max Verstappen apologised to Toro Rosso for Melbourne radio row". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2016. Diakses tanggal 2 April 2016.
- ^ "Driver of the Day award launched for races". ESPN.com (dalam bahasa Inggris). 2016-02-24. Diakses tanggal 2022-03-20.
- ^ "Haryanto would have no issue winning award". ESPN.com (dalam bahasa Inggris). 2016-04-01. Diakses tanggal 2022-03-20.
- ^ "2016 Australian Grand Prix Results". BBC. 19 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ a b "Qualifying". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 19 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ "2016 Australian Grand Prix - Race results". Formula1.com. Formula One World Championship Limited. 21 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016. Diakses tanggal 9 November 2014.
- ^ Rose, Gary (20 March 2016). "How the Australian GP unfolded". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2016.
- ^ a b "Australia 2016 - Championship • STATS F1". www.statsf1.com. Diakses tanggal 7 March 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
Seri sebelumnya: Grand Prix Abu Dhabi 2015 |
Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2016 |
Seri selanjutnya: Grand Prix Bahrain 2016 |
Tahun sebelumnya: Grand Prix Australia 2015 |
Grand Prix Australia | Tahun selanjutnya: Grand Prix Australia 2017 |