Bahasa Frisia Saterland
Bahasa Frisia Saterland, juga disebut sebagai Frisia Sater, Saterfrisia, atau Saterlandik (Seeltersk atau Seelterfräiske), adalah satu-satunya dialek dari bahasa Frisia Timur yang masih ada. Penutur bahasa ini sekitar 2.000 jiwa pada tahun 2015. Saterland merupakan bahasa resmi terkecil yang diakui oleh Pemerintah Federal Jerman.
Penutur
[sunting | sunting sumber]Saat ini, perkiraan jumlah penutur Frisia Saterland hanya tinggal sedikit. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 2.250 orang, dari total populasi di Saterland sekitar 10.000; diperkirakan 2.000 orang (di antaranya, sedikit kurang dari setengahnya adalah penutur bahasa ibu) berbicara bahasa dengan fasih.[8] Sebagian besar penutur ibu berasal dari generasi yang lebih tua, dengan demikian merupakan bahasa yang terancam punah, tetapi mungkin tidak lagi sekarat, karena beberapa laporan menunjukkan bahwa jumlah penutur meningkat di kalangan generasi muda, beberapa di antaranya mengajarkan bahasa ini ke anak-anak mereka.
Dialek
[sunting | sunting sumber]Ada tiga dialek yang sepenuhnya dapat dipahami, sesuai dengan tiga desa utama kotamadya Saterland: Ramsloh (Saterlandik: Roomelse), Scharrel (Schäddel), dan Strücklingen (Strukelje). Dialek Ramsloh sering diakui sebagai bentuk baku, sehingga sebagian jumlah kosakata dan tata bahasa Saterland mengacu pada dialek ini.
Status
[sunting | sunting sumber]Pemerintah Federal Jerman belum memberikan komitmen berupa dana dan bantuan yang cukup untuk melestarikan bahasa Frisia Saterland. Oleh karena itu, sebagian besar upaya untuk melestarikan bahasa ini dilakukan oleh Seelter Buund (berarti "Aliansi Saterland"). Bersama dengan bahasa Frisia Utara dan lima bahasa lainnya, Saterland disebutkan dalam Bagian III Piagam Eropa untuk Bahasa Regional atau Minoritas yang didaftarkan oleh Jerman pada tahun 1998. Sejak tahun 1800, Saterland semakin diteliti oleh banyak ahli bahasa. Marron Curtis Fort membantu melestarikan bahasa dan menghidupkan kembali minat di antara penutur dalam mentransmisikannya ke generasi berikutnya.[9] Selama abad terakhir, kesusastraan bahasa ini semakin berkembang. Bagian Perjanjian Baru dari Alkitab juga diterjemahkan ke dalam bahasa ini oleh Fort yang juga seorang pemeluk Kekristenan.[10]
Fonologi
[sunting | sunting sumber]Fonologi bahasa Frisia Saterland dianggap sangat konservatif secara linguistik, karena bersama dengan dialek Frisia Timur lainnya yang telah punah, sangat mirip dengan bahasa Frisia Kuno.[11] The following tables are based on studies by Marron C. Fort.[12]
Vokal
[sunting | sunting sumber]Monoftong
[sunting | sunting sumber]Konsonan /r/ sering dilafalkan sebagai vokal [ɐ̯ ~ ɐ] dalam koda suku kata tergantung pada strukturnya.
Vokal pendek:
Grafem | Fonem | Contoh |
---|---|---|
a | /a/ | fat (gemuk) |
ä | /ɛ/ | Sät (sebentar) |
e | /ə/ | ze (mereka) |
i | /ɪ/ | Lid (lengan) |
o | /ɔ/ | Dot (balita) |
ö | /œ/ | bölkje (teriak) |
u | /ʊ/ | Buk (buku) |
ü | /ʏ/ | Djüpte (kedalaman) |
Vokal semi-panjang:
Grafem | Fonem | Contoh |
---|---|---|
ie | /iˑ/ | Piene (nyeri) |
uu | /uˑ/ | kuut (pendek) |
Vokal panjang:
Grafem | Fonem | Contoh |
---|---|---|
aa | /aː/ | Paad (jalur) |
ää | /ɛː/ | tään (tipis) |
ee | /eː/ | Dee (adonan) |
íe | /iː/ | Wíek (pekan) |
oa | /ɔː/ | doalje (tenang) |
oo | /oː/ | Roop (tali) |
öö | /øː/ | röögje (hujan) |
öä | /œː/ | Göäte (selokan) |
üü | /yː/ | Düwel (setan) |
úu | /uː/ | Múus (tikus) |
Diftong
[sunting | sunting sumber]Grafem | Fonem | Contoh |
---|---|---|
ai | /aːi/ | Bail (jaminan) |
au | /aːu/ | Dau (embun) |
ääu | /ɛːu/ | sääuwen (pribadi) |
äi | /ɛɪ/ | wäit (basah) |
äu | /ɛu/ | häuw (pukul, dorong) |
eeu | /eːu/ | skeeuw (condong) |
ieu | /iˑu/ | Grieuw (keuntungan) |
íeu | /iːu/ | íeuwen (genap, datar) |
iu | /ɪu/ | Kiuwe (dagu) |
oai | /ɔːɪ/ | toai (keras) |
oi | /ɔy/ | floitje (salur) |
ooi | /oːɪ/ | swooije (ayun) |
ou | /oːu/ | Bloud (darah) |
öi | /œːi/ | Böije (hembusan) |
uui | /uːɪ/ | truuije (ancam) |
üüi | /yːi/ | Sküüi (saus) |
Konsonan
[sunting | sunting sumber]Labial | Alveolar | Dorsal | Glotal | ||
---|---|---|---|---|---|
Plosif | nirsuara | p | t | k | |
bersuara | b | d | ɡ | ||
Frikatif | nirsuara | f | s | x | h |
bersuara | v | z | ɣ | ||
Nasal | m | n | ŋ | ||
Getar | r | ||||
Aproksiman | (w) | l | j |
Hari ini, plosif bersuara dalam koda suku kata biasanya biasanya dilafalkan penuh. Penutur generasi tua dan beberapa lainnya mungkin menggunakan koda bersuara tidak penuh.
Plosif
[sunting | sunting sumber]Grafem | Fonem | Contoh | Catatan |
---|---|---|---|
p | /p/ | Pik (lempar) | |
t | /t/ | Toom (kekang) | |
k | /k/ | koold (dingin) | |
b | /b/ | Babe (ayah) | Kadang-kadang disuarakan dalam suku kata koda |
d | /d/ | Dai (hari) | Dapat disuarakan dalam koda suku kata oleh penutur generasi tua |
g | /ɡ/ | Gäize (angsa leher pendek) | Sebuah realisasi yang khusus digunakan oleh penutur generasi muda, bukan [ɣ]. |
Frikatif
[sunting | sunting sumber]Grafem | Fonem | Contoh | Catatan |
---|---|---|---|
g | /ɣ, x/ | Gäize (angsa leher pendek), Ploug (bajak) | Frikatif velar bersuara, tidak bersuara dalam koda suku kata dan sebelum konsonan tak bersuara. Penutur yang lebih muda menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan plosif [ɡ], bukan [ɣ], seperti dalam bahasa Jerman, tetapi perkembangan itu belum dilaporkan di sebagian besar penelitian. |
f | /f, v/ | Fjúur (api) | Diwujudkan dengan akhiran: ljoof - ljowe (sayang - cinta) |
w | /v/ | Woater (air) | Biasanya frikatif labial-dental bersuara seperti dalam bahasa Jerman, namun setelah u diwujudkan sebagai semi-vokal bilabial [w] (lihat bawah). |
v | /v, f/ | iek skräive (saya teriak) | Terwujud tanpa suara sebelum konsonan nirrsuara: du skräifst (kau teriak) |
s | /s, z/ | säike (cari), zuuzje (keluh) | Dilafalkan [z] di awal suku kata tidak biasa untuk dialek Frisia dan juga jarang di Saterlandia. Tidak ada pasangan minimal s - z yang diketahui, sehingga /z/ mungkin bukan fonem. Penutur generasi muda cenderung menggunakan [ʃ], untuk kombinasi /s/ + konsonan lain: dalam fräisk (bahasa Frisia), bukan [frɛɪsk] tetapi [fʀɛɪʃk]. Namun, perkembangan itu belum dilaporkan di sebagian besar penelitian. |
ch | /x/ | truch (melalui) | Hanya dalam suku kata inti dan koda. |
h | /h/ | hoopje (harap) | Hanya di awal. |
Konsonan lain
[sunting | sunting sumber]Grafem | Fonem | Contoh | Catatan |
---|---|---|---|
m | /m/ | Moud (keberanian) | |
n | /n/ | näi (baru) | |
ng | /ŋ/ | sjunge (menyanyi) | |
j | /j/ | Jader (ambing) | |
l | /l/ | Lound (tanah) | |
r | /r/, [r, ʀ, ɐ̯, ɐ] | Roage (gandum hitam) | Secara tradisional, alveolar [r] yang digulung atau sederhana di awal dan di antara vokal. Setelah vokal atau dalam koda, menjadi [ɐ]. Penutur generasi muda cenderung menggunakan uvular [ʀ] sebagai gantinya. Namun, perkembangan itu, belum dilaporkan di sebagian besar penelitian. |
w | /v/, [w] | Kiuwe (chin) | Diwujudkan sebagai semivokal bilabial hanya setelah u. |
Morfologi
[sunting | sunting sumber]Kata ganti orang
[sunting | sunting sumber]Kata ganti subjek Frisia Saterland adalah sebagai berikut:[13]
tunggal | jamak | ||
---|---|---|---|
orang pertama | iek | wie | |
orang kedua | du | jie | |
orang ketiga | maskulin | hie, er | jo, ze |
feminin | ju, ze | ||
netral | dät, et, t |
Angka 1-10 dalam bahasa Frisia Saterland adalah sebagai berikut:[14]
Frisia Saterland | Terjemahan |
---|---|
aan (m.)
een (f., n.) |
satu |
twäin (m.)
two (f., n.) |
dua |
träi (m.)
trjo (f., n.) |
tiga |
fjauer | empat |
fieuw | lima |
säks | enam |
sogen | tujuh |
oachte | delapan |
njúgen | sembilan |
tjoon | sepuluh |
Angka satu sampai tiga dalam bahasa Saterland bervariasi dalam bentuk berdasarkan gender dari kata benda yang digunakannya.[14] Dalam tabel, "m." berarti maskulin, "f." berarti feminin, dan "n." berarti netral.
Sebagai perbandingan, berikut adalah tabel dengan angka 1-10 dalam bahasa Jermanik Barat lainnya:
Frisia Saterland | Sachsen Hilir | Jerman | Terjemahan |
---|---|---|---|
aan (m.)
een (f., n.) |
een | eins | satu |
twäin (m.)
two (f., n.) |
twee | zwei | dua |
träi (m.)
trjo (f., n.) |
dree | drei | tiga |
fjauer | veer | vier | empat |
fieuw | fief | fünf | lima |
säks | söss | sechs | enam |
sogen | söben | sieben | tujuh |
oachte | acht | acht | delapan |
njúgen | negen | neun | sembilan |
tjoon | teihn | zehn | sepuluh |
Media
[sunting | sunting sumber]Koran
[sunting | sunting sumber]Nordwest-Zeitung, surat kabar harian lokal berbahasa Jerman di Oldenburg, Jerman, sesekali menerbitkan artikel dalam bahasa Frisia Saterland. Artikel-artikel tersebut juga tersedia di halaman Internet surat kabar tersebut, dengan judul Seeltersk.
Radio
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2004, stasiun radio lokal Ems-Vechte-Welle menyiarkan program 2 jam dalam bahasa Frisia Saterland dan Sachsen Hilir berjudul Middeeges. Program ini ditayangkan setiap hari Minggu dari pukul 23.00. hingga 01.00. Waktu awal program biasanya disediakan untuk bahasa Frisia Saterland. Program biasanya terdiri dari wawancara tentang isu-isu lokal antara musik. Stasiun dapat disiarkan langsung melalui halaman Internet stasiun.
Upaya pelestarian
[sunting | sunting sumber]Buku anak-anak dalam bahasa Saterland masih sedikit, dibandingkan dengan buku-buku dalam bahasa Jerman dan bahasa lokal lainnya. Margaretha (Gretchen) Grosser, seorang pensiunan anggota komunitas Saterland, telah menerjemahkan banyak buku anak-anak dari bahasa Jerman ke bahasa Saterland. Daftar lengkap buku dan waktu penerbitannya dapat dilihat di halaman Wikipedia bahasa Jerman berjudul Margaretha Grosser.
Upaya terbaru untuk merevitalisasi Saterlandic termasuk pembuatan aplikasi bernama "Kleine Saterfriesen" (berarti "Frisia Sater Kecil") dalam Google Play. Menurut penjelasan aplikasi, bertujuan untuk membuat bahasa itu menyenangkan untuk dipelajari anak-anak, mengajari mereka kosa kata Saterlandia di banyak bidang yang berbeda (supermarket, pertanian, gereja). Ada 100-500 unduhan aplikasi sejak dirilis pada Desember 2016, menurut statistik di Google Play.
Bahasa tersebut tetap mampu menghasilkan neologisme yang dibuktikan dengan kompetisi selama pandemi Covid-19 untuk membuat kata Saterland untuk masker anti-Covid yang diadakan pada akhir 2020 dan awal 2021,[15] yang mengakibatkan istilah "Sküüldouk" diadopsi dengan masker wajah memiliki kalimat Saterland "Bäte dusse Sküüldouk wädt Seeltersk boald!" ("Di dalam masker ini, menuturkan Frisia Saterland") yang tertulis di atasnya mendapatkan perhatian dari penduduk lokal lainnya.[16]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Frisia Saterland at Ethnologue (21st ed., 2018)
- ^ https://www.unesco.org/languages-atlas/en/atlasmap/language-id-346.html; Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan; diakses pada: 24 Juni 2018.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Ems-Weser Frisian". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "s" (PDF). The Linguasphere Register. hlm. 252. Diakses tanggal 1 March 2013.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Frisia Saterland". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ A number of 6,370 speakers is cited by Fort, Marron C., "Das Saterfriesische", in Munske (2001), p. 410. A 1995 poll counted 2,225 speakers: Stellmacher, Dieter (1995). Das Saterland und das Saterländische (dalam bahasa Jerman). Florian Isensee GmbH. ISBN 978-3-89598-567-6. Ethnologue Diarsipkan 2012-09-25 di Wayback Machine. refers to a monolingual population of 5,000, but this number originally was not of speakers but of persons who counted themselves ethnically Saterland Frisian.
- ^ https://m.dw.com/de/eine-sprache-f%C3%BCr-drei-d%C3%B6rfer/a-3947777
- ^ https://m.dw.com/de/der-letzte-saterfriese/a-3947794
- ^ Versloot, Arjen: "Grundzüge Ostfriesischer Sprachgeschichte", in Munske (2001).
- ^ Fort, Marron C., "Das Saterfriesische", in Munske (2001), pp. 411–412. Fort, Marron C. (1980). Saterfriesisches Wörterbuch. Hamburg. hlm. 64–65.
- ^ Howe, Stephen (1996). The Personal Pronouns in the Germanic Languages (edisi ke-1). Berlin: Walter de Gruyter & Co. hlm. 192. ISBN 9783110819205. Diakses tanggal 29 May 2017.
- ^ a b Munske, Horst (2001). Handbuch des Friesischen. Tübingen: Max Niemeyer Verlag. hlm. 417. ISBN 3-484-73048-X.
- ^ https://www.ndr.de/nachrichten/niedersachsen/oldenburg_ostfriesland/Was-heisst-Mund-Nasen-Schutz-auf-Saterfriesisch,aktuelloldenburg6310.html
- ^ https://www.ndr.de/nachrichten/niedersachsen/Baete-dusse-Skueueldouk-waedt-Seeltersk-boald-Alles-verstanden,muttersprache106.html
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Fort, Marron C. (1980): Saterfriesisches Wörterbuch. Hamburg: Helmut Buske.
- Fort, Marron C. (2001) Das Saterfrisische. In Munske, Horst Haider (ed.), Handbuch des Friesischen, 409-422. Berlin: DeGruyter Mouton.
- Kramer, Pyt (1982): Kute Seelter Sproakleere - Kurze Grammatik des Saterfriesischen. Rhauderfehn: Ostendorp.
- Peters, Jörg (2017), "Saterland Frisian", Journal of the International Phonetic Association, 49 (2): 223–230, doi:10.1017/S0025100317000226
- Stellmacher, Dieter (1998): Das Saterland und das Saterländische. Oldenburg.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Saterfriesisches Wörterbuch (dalam bahasa Jerman)
- Näie Seelter Siede