Prinsip2 Bimbingan Klinik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Prinsip-Prinsip Bimbingan

Klinik

Hadriani,SST.,M.Keb
Upaya untuk mendapatkan bimbingan di
lapangan yang lebih optimal waktu di
dalam pelaksanaan bimbingan praktek
lapangan hendaknya memperhatikan
hal-hal (Hidayat, 2000)
A. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
yang telah dipelajari di kelas dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi dalam situasi nyata.
Dampak Teknologi Tepat Guna
Dalam Kebidanan/kehamilan
Dampak positif sebagai berikut:
◦ Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kehamilan, maka masyarakat
khususnya ibu hamil akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan,
mendeteksi serta mengontrol kesehatandengan cara yang lebih efisien dan
efektif
◦ Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan
akan lebih sederhana dan mudah.
Dampak negatif sebagai berikut :
◦ Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang
memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah
pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan
kebudayaan masyarakat disana
◦ Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk
terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara
yang tidak tepat didaerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan
menimbulkan resiko terhadap pasien.
B. Mengembangkan potensi
peserta didik untuk
mengumpulkan perilaku atau
ketrampilan yang bermutu
dalam situasi nyata di tempat
pelayanan kesehatan.
C. Memberi kesempatan
pengalaman belajar kepada
peserta didik bekerja
secara tim kesehatan dan
membantu proses
penyembuhan pasien.
D. Memberikan
pengalaman awal dan
memperkenalkan
kepada peserta didik
dunia kerja
professional.
E. Membantu
mengatasi masalah
yang dihadapi peserta
didik yang ditemukan.
Pusdiknakes (2004) menetapkan
tugas yang dapat dikerjakan
pembimbing klinik dalam
rangka kegiatan pembelajaran
praktek klinik yaitu:
Merumuskan tujuan
pembelajaran praktek
klinik
Menentukan indikator
pencapaian target
komptensi praktek
Mengidentifikasi tempat
praktek klinik
Mengidentifikasi dan menetukan
peralatan/sumber yang diperlukan selama
pembelajaran praktek klinik
Memfasilitasi mahasiswa memperoleh
target kompetensi dan alat-alat yang
digunakan
Memecahkan masalah belajar praktek
Membangkitkan dan mendorong
semangat mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran praktek klinik dan
menghargai kerja mahasiswa
Memberikan contoh pelayanan
asuhan terhadap pasien secara nyata
kepada mahasiswa
Melakukan penilaian kepada
mahasiswa yang mengikuti
pembelajaran praktek klinik
Membuat laporan pembelajaran
praktek klinik.
Kriteria yang harus dipenuhi
seorang pembimbing antara lain:
Memiliki pengetahuan
keilmuan yang dalam dan luas
serta minimal setara dengan
jenjang pendidikan peserta
didik
Kompeten dalam kemampuan
klinik
Terampil dalam pengajaran
klinik
Mempunyai komitmen dalam
pembelajaran klinik.
Salah satu cara meningkatkan
kualitas pembimbing adalah
dengan mengadakan pelatihan
clinical educator (Nursalam,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai