Counter
Counter
Counter
AbdulBasri / 151810201010 / 1A
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Jember
[email protected]
Q atau Q, (3) indikator hasil cacahan
1. LATAR BELAKANG
Counter disebut pencacah atau dinyatakan sebagai output yang mana.
penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut
yang digunakan untuk menghitung jumlah
pulsa yang diberikan pada bagian masukan. di atas dapat dinyatakan dalam
Counter digunakan untuk berbagai operasi persamaan EX-OR (Wahyudi, 2012).
aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung
jarak (odometer), penghitung kecepatan Rangkaian Up/Down Counter
(spedometer), yang pengembangannya merupakan gabungan dari Up Counter
digunakan luas dalam aplikasi perhitungan
pada instrumen ilmiah, kontrol industri, dan Down Counter. Rangkaian ini dapat
komputer, perlengkapan komunikasi, dan menghitung bergantian antara Up dan
sebagainya. Counter tersusun atas sederetan
flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa Down karena adanya input eksternal
dengan menggunakan peta Karnough sebagai control yang menentukan saat
sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung
sesuai rancangan. Dalam perancangannya menghitung Up atau Down. Pada
counter dapat tersusun atas semua jenis flip- rangkaian Up/Down Counter Asinkron,
flop tergantung karakteristik masing- masing
flip-flop tersebut (Mismail,1998.). output dari flip flop sebelumnya
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian menjadi inpout clock dari flip flop
pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up berikutnya (Erich,1984).
Counter) dan pencacah turun (Down
Counter). Pencacah naik melakukan cacahan
dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke
cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah
menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil
hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke Gambar 1.1 Rangkaian Up/Down
cacahan awal. Tiga faktor yang harus Counter Asinkron 3 bit
diperhatikan untuk membangun pencacah (Sumber : Erich,1984).
naik atau turun yaitu (1) pada transisi mana Secara global counter terbagi atas
Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter
positif ke negatif atau sebaliknya, (2) output dan Asyncronous counter. Perbedaan
Flip-flop yang diumpankan ke Flip-flop kedua jenis counter ini adalah pada
berikutnya diambilkan dari mana. Dari output
pemicuannya. Pada Syncronous counter input J dan K dimasing masing flip
pemicuan Flip Flop dilakukan serebtak
flop diberi nilai 1 (sifat toogle dari
(dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip –
flopnya paralel. Sedangkan pada JK flop flop) (Erich,1984).
Asyncronous counter, minimal ada salah satu
Sebuah Up Counter Asinkron
flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran
flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan Mod-6, akan menghitung
susunan flip flopnya seri. Dengan
0,1,2,3,4,5,0,1,2... Maka nilai yang
memanipulasi koneksu flip flop berdasarkan
peta karnough atau timing diagram dapat tidak pernah dikeluarkan adalah 6.
dihasilkan counter acak, shift counter
Jika hitungan menginjak ke 6, maka
(counter sebagai fungsi register) atau juga up-
down counter ( wahyudi.2012) Counter akan reset kembali ke 0.
Pencacah Asynchronus didesain dengan Untuk itu masing masing flip flop
menggunakan flip flop pada keadaan toogle.
Flip flop JK atau D dapat dibuat dalam perlu direset ke nilai “0’’ dengan
keadaan toogle. Flip flop JK dapat dibuat
dalam keadaan toogle dengan memanfaatkan input input Asinkron-
menghubungkan kedua input J dan K pada
logika 1. Sedangkan untuk flip flop D, dapat nya (Ps=1 dan Pc=0). Nilai “0” yang
dibuat dalam keadaan toogle dengan
menghubungkan keluaran Q kembali ke akan dimasukkan di PC didaptkan
input. Pencacah Asynchronusbekerja dengan
mengkaskade seri flip flop dalam keadaan dengan me NAND kan input A dan B
toogle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap
flip flop digunakan sebagai clock untuk flip (ABC=110 untuk desimal 6). Jika
flop berikutnya secara berurutan. Hal ini
menyebabkan flip flop berubah secara input A dan B keduanya bernilai 1,
Asynchronus, seperti gelombang. Pencacah
Asynchronus lebih dikenal sebagai pencacah
ripple. Karena cara penghubungan setiap flip maka seluruh flip flop akan di reset
flop seperti diatas sehingga frekuensi setiap
flip flop berikutnya dibagi dua (Erich,1984).
(Mismail,1998).
clock dari flip flop B, sedangkan output elektronika yaitu dalam pembuatan
dari flip flop B menjadi clock dari flip flop dadu elektronik. Pembuatan dadu
berganti kondisi (toogle), sehingga input desimal yang kita inginkan. Dalam
dadu elektronik akan ada 6 cacahan nilai
elektronika
karena dadu memiliki 6 wajah. Cacahan
dan
tersebut berasal dari sistem counter. Tetapi,
menghubungkannya untuk
kelemahan dari sistem ansynchronous
sementara.
counter adalah terdapat delay pada
2. LED sebagai output
sistemnya. Perbedaan sistem counter
keluaran yang akan
modulo 6 dadu elektronik ini yaitu pada
diamati.
penggunaan counter dimana pada
3. IC TTL 74LS112 sebagai
praktikum ini digunakan IC JK flip-flop
IC masukan Dual J-K
gerbang NAND, yang mana akan lebih
flipflop.
mudah dipahami. Tetapi sistem ini
4. IC TTL 7408 sebagai IC
membutuhkan lebih banyak komponen
gerbang AND
elektronik dalam rangkaian.
5. Baterai 9V sebagai supply
Tujuan yang ingin dicapai pada daya rangkaian.
praktikum Counter module 6 ini adalah 6. Kabel Penghubung
dapat membuat desain counter untuk wajah 6 sebagai penghubung antar
dadu elektronik komponen.
sehingga mahasiswa mampu memahami 7. IC Regulator 7805 sebagai
sistem kerja dari tiap-tiap bagian dasar dari penurun tegangan pada
rangkaian counter pada dadu elektronim sebuah perangkat
tersebut. Praktikum ini dirancang untuk elektronika.
menentukan salah satu wajah dadu yang 8. IC Timer 555 sebagai
dimisalkan dengan LED yang akan muncul timer
0 0 0 X X
0 0 0 0 0 1 0 X 0 X 1 X 1 1 0 X X
̅̅
0 0 1 0 1 0 0 X 1 X X 1
0 1 0 0 1 1 0 X X 0 1 X
0 1 1 1 0 0 1 X X 1 X 1 00 01 11 10
1 0 0 1 0 1 X 0 0 X 1 X 0 X X X 0
1 0 1 0 0 0 X 1 0 X X 1 1 X X X 1
1 1 0 X X X X X X X X X
1 1 1 X X X X X X X X X
Tabel 3.2.3 Map Karnaugh JC dan KC membuat rangkaian Synchronus
Counter Modulo 6.