1.53k likes | 4.9k Views
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN. Dr. Adi Setiawan, M. Sc. A. PENGERTIAN B. BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN. A. PENGERTIAN. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan ( treatment ) sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan.
E N D
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN Dr. Adi Setiawan, M. Sc
A. PENGERTIAN B. BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN
A. PENGERTIAN • Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment) sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan. • Metode penelitian eksperimen : metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. • Mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang diukur secara teliti dan penelitian dilakukan di laboratorium sehingga pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat dikontrol.
Dalampenelitian-penelitiansosial, desainpenelitian yang digunakanuntukpenelitianakansulitmendapatkanhasil yang akuratkarenabanyak variable luar yang berpengaruhdansulitmengontrolnya. • Misal : mencari pengaruh diklat yang diberikan kepada para pegawai terhadap prestasi kerjanya. • Harus dibandingkan prestasi kerja pegawai sebelum mendapatkan diklat dan sesudah mendapatkan diklat. • Prestasi kerja seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh diklat saja tetapi oleh variabel lain misalnya IQ, pengalaman, pengawasan, pendidikan dll sehingga mengukur pengaruh diklat secara teliti sulit dilakukan.
B. BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN 1. Pre-Experimental Design • Belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen. • One-Shot Case Study • Terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan selanjutnya diobservasi hasilnya. • Contoh : Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktifitas kerja karyawan (O).
One-Group Pretest-Posttest Design Pada design ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. • Intact-Group Comparison Satu kelompok digunakan untuk penelitian tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah kelompok untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan).
2. True Experimental Design • Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. • Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu sehingga cirinya adalah kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random. • Posttest-only control design • Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan kelompok yang lain tidak. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. • Pretest-Posttest control group design • Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok antara eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok tersebut.
3. Factorial Design • Semua kelompok dipilih secara random kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. • Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat. Untuk itu dipilih empat kelompok secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
4. Quasi Experimental Design • Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. • Sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawan untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Time series design • Kelompok yang digunakan untuk penelitian diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. • Perlakuan diberikan setelah kedaan kelompok stabil. Dalam hal ini hanya satu kelompok saja tidak perlu kontrol. Nonequivalen Control Group Design • Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Contoh : • Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi terhadap derajat kesehatan karyawan.