John Napier

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

https://www.johnnapier.com/john_napier_biography_002.

htm John Napier (1550-1617) John Napier was born was born in Merchiston Tower, Edinburgh, in 1550, the son of Archibald Napier, the Master of the Mint in Scotland. Young John Napier entered StSalvator's College, University of St-Andrews, at the age of 13. It is rumored that during his youth, Napier also studied in France, Germany, the Netherlands, and Italy. He only returned to Scotland in 1571, to marry his first wife, Elizabeth, with who he had a son. Elizabeth died that same year, and in 1572, Napier married his second wife, Agnes, with whom he had five sons and five daughters. Most of the Napier family estates had been left into John's care, and he built himself a castle, in which he and his family took up residence. Napier spent much of his time tending to his estates, inventing new ways to fertilize the soil in order to grow more bountiful crops, and maintaining greener grass. Napier, also referred to as the "Marvelous

Merchiston", may have come from a wealthy family, but he was a man of many talents, decent values and high intelligence who truly deserved all he was awarded. 18th century philosopher David Hume later wrote about Napier, saying he was a "person to whom the title of a great man is more justly due than to any other whom his country ever produced". Like many of history's great thinkers, Napier was very interested in religion, on both scientific and philosophical terms. An fanatic of theology since his university days, John Napier, a protestant like his father before him, had been born in a time when Scotland was divided in two by a religious conflict between Roman Catholism (enforced by

Mary Queen of Scots) and Protestantism. In 1593, Napier published "A Plaine Discovery of the Whole Revelation of St. John", a work in which he claimed his calculations based on the Book of Revelations revealed the to be the "Antichrist", going as far as predicting the coming of the Apocalypse, some 100 years in the future. Fortunately for us, Napier's "hobby", yielded much more accurate results. What little time was left to the Theologian was spent studying mathematics, and developing new tools and mnemonic formulas to make the process of calculation easier. Perhaps it was Napier's lack of free time which led to his invention of Napier's rods, but there is no doubt his greatest achievement was the publication of A Description of the Admirable Table of Logarithms in 1614 (Mirifici

logarithmorum canonis descriptio). While logarithms had already been invented by Swiss mathematician Jost Burgi, it was Napier's work which brought them into the public eye. Napier also claimed he had been contemplating

logarithms as early as 1694, and many of the era's most important scientists, including astronomer Tycho Brahe were waiting in anticipation for his work to be published. John Napier's work inspired many mathematicians, including Henry Briggs, professor of geometry at Gresham College, and later on at Oxford. Following two visits to Edinburgh to consult with Napier, Briggs devised a system of common logarithms with a decimal base. In 1624, Briggs published Logarithmic Arithmetic (Arithmetica Logarithmica), which contained contained the logarithms of 30000 natural numbers computed to 14 places. Napier himself had been influenced by the work of Flemish scientist Simon Stevinus who, in 1585, had developed a decimal fraction

system; Napier eliminated the use of notation to indicate

fractional position, and he popularized the use of the decimal point. In addition to the Mirifici logarithmorum canonis descriptio, Napier also published The Art of Logic (De arte

logistica), Rabdology, Study of Divining Rods (Rabdoligae seu numerationis per vigulas libri duo), in which he explains the usage of Napier's rods, and also The Art of Logic (De arte logistica), (1573 but not published until 1839). Like many scientists, Napier took it upon himself to design machines intended to be used in warfare. He produced a list of devices for sailing under water, with divers other devises and stratagems for harming the enemyes. These included a giant mirror which would act like to reflect the sun's rays upon incoming ships, burning them the same way a magnifying glass is used to burn a hole in paper; he also dreamt up machines that would go underwater, to protect against incoming vessels, and tank-like machines that could fire in all directions at once. Napier died on April 4th, 1617, in Edinburgh, Scotland, probably from complications arising from his being afflicted with gout. The whereabouts of his remain are to this day uncertain. John Napier was indeed a very important man, important for Scotland, and the world. His continuous quest for efficiency and his ingenious ways have no doubt eased the tasks of mathematicians and scientists in for hundreds of years after his passing.

https://kolom-biografi.blogspot.com/2009/11/biografi-john-napier-penemulogaritma.html John Napier, ahir di puri Merchiston, dekat Edinburgh, Skotlandia. Anak Sir Archibald Napier dari istri pertama, Janet Bothwell. Ketika umur 14 tahun, Napier dikirim ke universitas St. Andrews untuk belajar theologi. Setelah berkelana ke mancanegara, Napier pulang ke kampung halaman pada tahun 1571 dan menikah dengan Elizabeth Stirling dan mempunyai dua orang anak. Tahun 1579, istrinya meninggal dan menikah lagi dengan Agnes Chisholm. Perkawinan kedua ini memberinya sepuluh orang anak.

Anak kedua dari istri kedua, Robert, kelak menjadi penterjemah karya-karya ayahnya. Sir Archibald meninggal pada tahun 1608 dan John Napier menggantikannya, tinggal di puri Merchiston sepanjang hayatnya.

Napier bukanlah matematikawan profesional. Berkewarganegaan Skotlandia, dia adalah seorang Baron yang tinggal di Murchiston dan memiliki banyak tanah namun juga mempunyai hobi menulis berbagai topik yang menarik hatinya. Dia hanya tertarik meneliti salah satu aspek dalam matematika, teristimewa yang berhubungan dengan perhitungan dan trigonometri. Istilah kerangka Napier (Napier frame) menunjuk kepada tabel-tabel perkalian dan Analogi Napier dan Hukum bagianbagian lingkaran Napier adalah alat bantu untuk mengingat dalam kaitannya dengan trigonometri lingkaran. Napier mengatakan bahwa penelitian dan penemuannya tentang logaritma terjadi dua-belas tahun silam sebelum dipublikasikan. Pernyataan ini menunjuk bahwa ide dasarnya terjadi pada tahun 1594. Meskipun ditemukan oleh Napier akan tetapi ada peran pendahulunya. Stifel menulis Arithmetica integra pada 50 tahun silam dengan pedoman karya-karya Archimedes. Angka dengan pangkat dua adalah dasarnya, meski tidak dapat digunakan untuk tujuan penghitungan karena ada selisih yang terlalu besar dan cara interpolasi tidak memberikan hasil secara akurat. Pengaruh pemikiran Dr. John Craig tidak dapat dikesampingkan, mempengaruhi John Napier. Pertemuan tidak sengaja terjadi ini, terjadi saat rombongan Craig dalam perjalanan menuju Denmark dengan menggunakan kapal, terjadi badai besar sehingga membuat rombongan ini berhenti tidak jauh dari observatorium Tycho Brahe, tidak jauh dari tempat Napier. Sambil menunggu badai reda, mereka berdiskusi tentang cara-cara penghitungan yang digunakan dalam observatorium. Diskusi ini membuat Napier lebih termotivasi sehingga pada tahun 1614 diterbitkan buku Gambaran tentang aturan dalam logaritma (A Description of the Marvelous Rule of Logaritms).

Logaritma Awal penemuan Napier tentang sebenarnya sangat sederhana. Menggunakan progresi geometrik dan integral secara bersamaan. Ambillah sebuah bilangan tertentu yang mendekati angka 1. Napier menggunakan 1 107 (atau 0,9999999) sebagai bilangan. Sekarang, istilah progresi dari pangkat yang terus meningkat sampai akhirnya hasilnya mendekati sangat sedikit selisihnya. Untuk mencapai keseimbangan dan menghindari terjadi (bilangan) desimal dikalikan dengan 107. N = 107(1 1/107)L, dimana L adalah logaritma Napier sehingga logaritma dari 107 sama dengan nol, yaitu: 107 (1-1/107) = 0,9999999 adalah 1 dan seterusnya. Apabila bilangan tersebut dan logaritma dibagi 107, akan ditemukan - secara virtual sistem logaritma sebagai basis 1/e, untuk (1-1/107)107 mendekati Lim n (1 1/n)n = 1/e.

Perlu diingat bahwa Napier tidak mempunyai konsep logaritma sebagai dasar, seperti yang kita ketahui sekarang. Prinsip-prinsip kerja Napier akan lebih jelas dengan menggunakan konsep geometri di bawah ini.

A___________________P____________B___________________

C_______________________D__________Q_______________________E

Garis AB adalah setengah dari garis CE. Bayangkan titik P berangkat dari titik A, berjalan menyusur garis AB dengan kecepatan semakin menurun dengan proporsi sebanding dengan jaraknya dari titik B; pada saat bersamaan titik Q bergerak dari garis CE dengan kecepatan bergerak sama seperti titik P. Napier menyebut variabel jarak CQ adalah logaritma dari jarak PB adalah difinisi geometrik Napier. Misal: PB = x dan CQ = y. Apabila AB dianggap 107, dan jika kecepatan bergeraknya P juga 107, maka dalam notasi kalkulus modern didapat dx/dt = -x dan dy/dt = 107, x0 = 107, y0 = 0. Jadi dy/dx = - 107/x, atau y = -107 ln cx, dimana c adalah inisial kondisi untuk menjadi 10-7. Hasil, y = -107 ln (x/107) atau y/107 = log 1/e(x/107). Sifat eksentrik

Meskipun Napier memberi sumbangsih besar dalam bidang matematika, tetapi minat terbesar Napier justru bidang agama. Dia seorang pemeluk Protestan kuat yang menuliskan pandangannya dalam buku Penjelasan tentang penemuan dari kebangkitan Santo Johanes (A Plaine Discovery of the whole Revelation of Saint John (1593), yang dengan sengit menyerang gereja Katholik dan mencerca Raja orang Skotlandia, James VI (kelak menjadi James I, raja Inggis) dengan menyebutnya seorang atheis.

Bidang lain yang menjadi minat Napier, seorang tuan tanah, adalah mengelola tanah pertanian. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, Napier mencoba memberi pupuk berupa garam. Tahun 1579, Napier menemukan pompa hidraulik untuk menaikkan air dari dalam sumur. Dalam bidang militer, Napier berencana membuat cermin raksasa guna melindungi Inggris dari serbuan angkatan laut Raja Philip II dari Spanyol. Kedua penemuan Napier ini tidak berbeda dengan penemuan Archimedes. Ada anekdot, bahwa sebagai seorang tuan tanah, Napier sering berseteru dengan para penyewa (tanah) dan tetangganya. Suatu peristiwa, Napier merasa terganggu oleh burung merpati tetangga yang dirasanya sudah keterlaluan. Ancaman bahwa merpati akan ditangkapi tidak ditanggapi tetaangganya, karena merasa yakin bahwa Napier tidak mungkin menangkapi semua merpati. Esok harinya, tetangga itu kaget menjumpai semua merpatinya menggelepar belum mati terpuruk di depan rumah. Rupanya Napier telah memberi makan jagung yang terlebih dahulu sudah direndam dengan Jasa anggur. Terakhir

Begitu buku pertama diterbitkan, antusiasme matematikawan merebak sehingga banyak dari mereka berkunjung ke Edinburgh. Salah satu tamu adalah Henry Briggs (1516 1631), dimana pada saat pertemuan itu Briggs memberitahu Napier tentang modifikasi yang dilakukan. Mengubah basis logaritma menjadi 1, bukan 107, hasilnya adalah nol dan menggunakan basis 10 (desimal). Akhirnya ditemukan log 10 = 1 = 10. Napier meninggal di purinya pada tanggal 3 April 1617, dan dimakamkan di gereja St. Cuthbert, Edinburgh. Dua tahun kemudian, 1619, terbit buku Konstruksi dari keindahan logaritma (Construction of the wonderful logarithms), yang disusun oleh Robert, anak.

Sumbangsih Menemukan konsep dasar logaritma, sebelum terus dikembangkan oleh matematikawan lain terutama Henry Briggs - sehingga dapat memberi manfaat.

Penemuan ini membawa perubahan besar dalam matematika. Johannes Kepler terbantu, karena dengan logaritma, mampu meningkatkan kemampuan hitung bagi para astronomer. Kesaktian logaritma ini kemudian disebut oleh [Florian] Cajori sebagai salah satu dari tiga penemuan penting bagi matematika (dua lainnya adalah notasi Referensi - https://mate-mati-kaku.com/matematikawan/johnNapier.html angka Arab dan pecahan berbasis sepuluh/desimal). :

You might also like