Tanya
Bagaimana penanganan ayam terkena Gumboro? Umur ayam 3 minggu, sudah 3 hari ini terkena Gumboro, total kematian sudah lebih dari 100 ekor dalam 3 hari ini.
Sdr. Rika P
Email : [email protected]

Jawab:
Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan. Gumboro atau Infectious Bursal Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari famili Birnaviridae, genus Avibirnavirus. Biasanya penyakit ini menyerang ayam muda berumur 3 – 6 minggu pada saat bursa Fabricius berkembang optimal karena target utamanya adalah sel limfoid bursa Fabricius yang sudah matang. Beberapa faktor predisposisi dari penyakit ini adalah manajemen brooding dan biosecurity yang kurang optimal, adanya faktor imunosupresan, keberadaan vektor, program vaksinasi kurang tepat serta waktu istirahat kandang yang kurang optimal.
Penularan Gumboro terjadi secara horizontal dari ayam yang sakit melalui leleran tubuh atau kotoran (feses) baik secara langsung atau tidak langsung. Selain itu keberadaan kumbang franky dapat menjadi vektor mekanik yang menularkan Gumboro. Umumnya rute infeksi terjadi melalui oral bersama pakan yang terkontaminasi virus dan masuk ke dalam sistem pencernaan. Kemudian virus akan bereplikasi di sel target pada bursa Fabricius dan menyebabkan peradangan.Gejala klinis apabila ayam terserang Gumboro adalah gemetar, demam, bulu kusam, nafsu makan turun, lesu dan diare putih. Ayam yang bertahan hidup setelah terinfeksi akan mengalami pertumbuhan yang terhambat dan sering kali ditemukan infeksi sekunder karena Gumboro bersifat imunosupresif. Beberapa penyakit yang seringkali menyerang bersama Gumboro adalah chronic respiratory disease, colibacillosis, coryza, ND dan koksidiosis. Lalu apabila dilakukan nekropsi, akan terlihat adanya peradangan pada batas proventriculus dengan ventriculus, peradangan bursa Fabricius, perdarahan pada otot paha dan ginjal yang bengkak.

Penanganan Gumboro
Upaya penanganan Gumboro yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah penularan meluas dan mengurangi angka kematian. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah isolasi ayam yang menunjukkan gejala karena dapat menjadi sumber penularan. Kemudian berikan air gula 2-5% atau Gingertol untuk memberikan energi karena ayam yang terserang Gumboro biasanya akan lemah. Vitamin (Fortevit/Vita Stress) juga dapat diberikan untuk meningkatkan kondisi tubuh ayam.
Salah satu gejala yang dialami ayam apabila terinfeksi Gumboro adalah demam yang merupakan tanda bahwa tubuh ayam sedang melawan infeksi. Pemberian Paramed-S dengan kandungan parasetamol yang bersifat antipiretik dan analgetik dapat membantu meringankan gejala demam serta mengurangi rasa nyeri pada ayam ketika terinfeksi Gumboro. Paramed-S yang diberikan selama 5 hari dapat meningkatkan persentase kesembuhan dan juga menurunkan skor lesi pada bursa Fabricius.
Gejala lain yang perlu ditangani adalah kebengkakan pada ginjal. Berikan Gumbonal sebagai antiseptik saluran kemih selama 3-5 hari supaya dapat mengurangi angka kematian. Selain itu, ayam yang terinfeksi Gumboro akan mengalami imunosupresif sehingga rentan terjadi infeksi sekunder. Apabila disertai dengan infeksi bakterial maka berikan antibiotik yang tidak memperberat kerja ginjal (Neo Meditril/Proxan-S). Sedangkan jika disertai dengan infeksi koksidiosis dapat diberikan tambahan antikoksidia yang aman untuk ginjal bengkak (Toltradex/Therapy). Langkah terakhir adalah dengan menurunkan jumlah agen infeksi di lapangan dengan melakukan desinfeksi kandang dan peralatan menggunakan Neo Antisep/Antisep.

Strategi Pencegahan Gumboro
Kunci utama untuk mengendalikan penyakit viral seperti Gumboro adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meminimalkan tantangan bibit penyakit di lapangan. Berikut adalah beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:
• Lakukan kosong kandang dengan optimal dimulai dengan mengeluarkan tempat pakan, minum dan sekam. Kemudian tempat pakan dan minum dicuci lalu didesinfeksi. Untuk kandang juga perlu dicuci menggunakan detergen hingga keseluruhan kandang bersih. Selanjutnya desinfeksi menggunakan Formades dan waktu kosong kandang yang disarankan minimal 14 hari terhitung sejak kandang bersih. Namun apabila pada periode pemeliharaan sebelumnya terjadi kasus Gumboro, maka waktu kosong kandang memerlukan waktu yang lebih lama karena virus Gumboro dapat bertahan lama di lingkungan.
• Vaksinasi yang tepat ikut menentukan keberhasilan pencegahan kasus Gumboro. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan vaksinasi Gumboro yaitu ketepatan jadwal program vaksinasi, pemilihan vaksin dan aplikasi vaksinasi.
Pilihan program vaksinasi yang pertama dapat menggunakan vaksin imun kompleks (Medivac Gumboplex) pada umur 0-1 hari secara injeksi subkutan. Pilihan vaksin lainnya adalah menggunakan vaksin live konvensional (Medivac gumboro A/Medivac Gumboro B) melalui tetes mulut atau air minum. Dalam menentukan jadwal vaksinasi pertama dengan vaksin ini dapat dibantu dengan pengujian antibodi maternal terhadap Gumboro sehingga lebih akurat dalam melihat penurunan antibodi maternal. Serta dapat dibantu dengan mempertimbangkan riwayat kasus sebelumnya. Pada ayam pedaging vaksinasi cukup dilakukan satu kali, namun untuk ayam petelur perlu dilakukan pengulangan kembali dengan jarak 10-14 hari dari vaksinasi pertama mengguanakan Medivac Gumboro A/Medivac Gumboro B.
• Penerapan biosecurity yang tepat perlu dilakukan untuk meminimalkan bibit penyakit di lingkungan. Biosecurity menjadi benteng utama untuk mencegah suatu penyakit masuk ke dalam peternakan. Terapkan tiga zona biosecurity di peternakan serta juga prinsip isolasi, pembatasan lalu lintas dan sanitasi. Bersihkan dan desinfeksi kandang dan peralatan secara rutin serta kendalikan keberadaan vektor seperti kumbang franky dengan Delatrin.
• Optimalkan manajemen pemeliharaan mulai dari brooding. Brooding membawa pengaruh yang sangat besar terhadap performa ayam dan terjadinya infeksi penyakit seperti Gumboro. Manajemen brooding yang baik akan mempengaruhi perkembangan organ tubuh ayam baik pencernaan, kekebalan, maupun pengaturan termoregulasi. Adv