Oleh : Fajar Hidayat S.Pt*
Selanjutnya, musim hujan juga dapat mengakibatkan keterbatasan daya serap air oleh tanah, akibat volume air tanah yang meningkat yang disebabkan oleh tingginya curah hujan. Namun demikian, hal ini dapat memicu terjadinya penurunan kualitas air tanah. Penurunan kualitas umumnya terjadi secara fisik, kimia, maupun biologi, seperti air menjadi keruh, berbau, dan bercampur partikel organik atau material lumpur.
Partikel organik atau material lumpur ini dapat menimbulkan endapan atau biofilm pada pipa air minum, yang dapat menyebabkan pipa tersumbat serta merupakan media tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit.
Kemudian dari segi kimia, tingginya kadar logam berat serta pH air yang cenderung asam menjadi persoalan pada saat musim hujan. Selain itu, pada musim hujan, cemaran mikroba patogen seperti E. coli dan Salmonella sp juga akan meningkat. Kadar cemaran air yang terlalu tinggi atau melebihi ambang batas, maka akan beresiko apabila diberikan untuk air minum ayam (Tabel 1).
Tabel 1. Parameter standar kualitas air untuk peternakan ayam
Kandungan cemaran & mineral |
Level rata-rata |
Level maksimum |
Bakteri |
||
Total bakteri |
0 CFU/ml |
100 CFU/ml |
Coliform bacteria |
0 CFU/ml |
50 CFU/ml |
Keasaman dan kesadahan |
||
pH |
6,8-7,5 |
6,0-8,0 |
Total kesadahan (hardness) |
60-180 ppm |
110 ppm |
Naturally occurring elements |
||
Calcium (Ca) |
60 mg/L |
|
Klorida (Cl) |
14 mg/L |
250 mg/L |
Tembaga (Cu) |
0,002 mg/L |
0,6 mg/L |
Besi (Fe) |
0,2 mg/L |
0,3 mg/L |
Timbal (Pb) |
0 |
0,02 mg/L |
Magnesium (Mg) |
14 mg/L |
125 mg/L |
Nitrat (NO3) |
10 mg/L |
25 mg/L |
Sulfat (SO4) |
125 mg/L |
250 mg/L |
Seng (Zn) |
1,5 mg/L |
|
Sodium (Na) |
32 mg/L |
50 mg/L |