Ilustrasi. FOTO: RBS
Ilustrasi. FOTO: RBS

4 Tantangan Besar Bakal Dihadapi Ekonomi Dunia di 2024

Angga Bratadharma • 08 Juni 2023 14:04
Jakarta: Pemerintah memperkirakan ketidakpastian masih mewarnai perekonomian global di 2024. Setidaknya ada empat tantangan besar yang sedang dan akan dihadapi perekonomian dunia ke depan yakni tensi geopolitik, arus digitalisasi, perubahan iklim, dan risiko pandemi.
 
Tensi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina dan memanasnya hubungan dagang Amerika Serikat-Tiongkok menyebabkan kebijakan negara-negara besar cenderung inward looking. Akibatnya, dunia semakin terfragmentasi, tren globalisasi berubah menjadi deglobalisasi.
 
Kondisi ini akhirnya berimbas pada penurunan volume perdagangan global sehingga laju pertumbuhan ekonomi dunia terhambat. Di samping itu, tekanan berat juga masih menghadang perekonomian global di 2023 seperti laju inflasi global yang masih belum kembali ke level prapandemi sehingga suku bunga acuan global masih bertahan higher for longer.
Akibatnya, likuiditas global masih akan ketat sehingga cost of fund juga masih tetap tinggi. Di sisi lain, ruang fiskal di banyak negara semakin terbatas dengan meningkatnya utang akibat pandemi. Gejolak perbankan di AS dan Eropa juga menambah risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global.
 
"Dengan berlanjutnya (kondisi) ini maka kemudian potensi untuk arus investasi jadi semakin terhambat," ujar Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Juni 2023.
Baca: Amankan Rp30,65 Triliun dari Aset Eks BLBI, Menkeu: Masih Bisa Digas!

Kendati tertekan di 2023, perekonomian global diprediksi sedikit lebih meningkat di 2024 seiring normalisasi harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan terakselerasi dari sebelumnya 2,8 persen di 2023 menjadi 3,0 persen di 2024. Pertumbuhan volume perdagangan dunia juga turut diramal naik dari 2,4 persen di 2023 menjadi 3,5 persen di 2024.
 
Sementara itu, ketahanan perekonomian Indonesia sendiri tetap terjaga meskipun menghadapi gejolak perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi triwulan I-2023 mencapai 5,0 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi terus di atas lima persen dalam enam kuartal berturut-turut.
 
Laju inflasi dalam tren yang menurun utamanya karena keberhasilan pemerintah dalam menurunkan inflasi bahan pangan. Tingkat inflasi tercatat sebesar 4,33 persen (yoy) pada April 2023. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20 dan ASEAN.
 
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memandang positif optimisme asumsi makro pemerintah yang menurutnya penting dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Josua menilai target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah tersebut masih memungkinkan untuk dikejar namun tentunya membutuhkan ekstra kerja dari pemerintah.
 
"Kami melihat dengan kondisi tantangan global, dari sisi feasibility-nya mungkin masih akan mendekati batas bawah dari target (pertumbuhan) ataupun dari asumsi KEM-PPKF 2024 tersebut," pungkas Josua.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ABD)



LEAVE A COMMENT
LOADING
TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif