Lampung adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya luar bisa. Dikenal sebagai gerbang utama Pulau Sumatera, corak budaya Lampung memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Mau tahu lebih jauh tentang budayanya? Berikut penjelasan tentang baju adat Lampung dikutip dari buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara, Jurnal Analisis Makna Simbolik pada Pakaian Pengantin Adat Lampung Pepadun dan sumber lainnya.
Pakaian Adat Lampung Saibatin
baju adat Lampung Saibatin (Foto: Instagram @haniahany52) |
Saibatin dapat diartikan sebagai satu penguasa atau raja. Masyarakat adatnya tinggal di daerah pesisir seperti Jabung, Way Jepara, Padang Cermin, Cukuh Balak, Talang Padang, Kota Agung, Pesisir Krui, Liwa dan sebagainya.
Baju adat Lampung Saibatin memiliki ciri khas warna yakni merah menyala. Pengantin pria Saibatin menggunakan tutup kepala dengan ikat pukuk atau kikat. Bajunya yang berwarna putih dengan lengan panjang ditutup jas.
Pada pakaian kebesaran, dikenakan selempang kain putih atau kuning dari kain limar. Kain tumpal sebatas lutut atau bulipat yang diperkuat ikat pinggang buduk berfungsi menutup celana warna gelap. Di pinggang sebelah kanan miring ke kiri, disisipkan keris.
Sedangkan pengantin wanita memakai baju kawai maju yang terbuat dari bahan beludru bermote motif bunga. Beberapa aksesoris leher atau lengan yang digunakan, seperti kakalah bangkang atau buah jukun, papan jajar atau bulan tananggal.
Mahkota kepala disebut siger berigi dengan hiasan bunga daun bambu atau bunga melur. Sanggul malang dihias dengan sial kikha dan diselipkan bunga daun bambu atau melur di atas telinga. Lengan memakai gelang kanan dan gelang sutit atau gelang rui.
Selempang di bahu kanan yakni kain cempaka lalu ditutup kain putih atau kuning dari bahan limar yang diselempangkan di bahu kiri. Kain sarung terbuat dari kain tumpal atau sinjang tekhitis dihiasi bintang maju atau buduk. Memakai ikat pinggang atau pending.
Pakaian Adat Lampung Pepadun
baju adat Lampung Pepadun (Foto: Instagram @evioktsrc) |
Dalam arti sehari-hari, makna Pepadun adalah bangku tahta kepenyimbangan adat yang terbuat dari bahan kayu berkaki empat dan memiliki ukiran. Masyarakat adat Pepadun yakni Abung, Pubian, Menggala dan Buai Lima tinggal di daerah pedalaman Lampung.
Wilayah kediamannya, seperti di Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, sebagian Pesawaran, Pringsewu, dan Mesuji. Baju adat Pepadun memiliki ciri khas warna putih yang berarti tempat duduk penobatan penguasa.
Di bawah ini adalah aksesoris baju adat Lampung Pepadun beserta maknanya.
- Bebe, merupakan sulaman motif bunga terbuat dari kain halus yang berlubang pada bagian pinggirnya. Dikenakan pada bagian bahu agar terhindari dari segala penyakit.
- Buah jukun, adalah rangkaian untaian bunga dari buah-buahan kecil di atas kain. Aksesoris tersebut melingkar dari bahu bagian perut sampai ke belakang sebagai alat tolak balak dari perbuatan jahat.
- Buah manggus, merupakan permainan bulat terbuat dari kuningan, berornamen dan berantai. Dipegang oleh pengantin pria dan wanita.
- Bulan temenggal, menyinari alam sekitar dengan teduh dan tenang bagai bulan pada saat purnama. Bentuknya menyerupai tanduk tanpa motif dan terbuat dari kuningan yang dikenakan di leher dengan menggantung di atas kain sesapur bawah dada.
- Bulu serati dan pending, memiliki makna sebagai pengikat perkawinan dalam bentuk ikat pinggang. Terbuat dari kain beludru dengan lapisan kain merah yang dikombinasikan dengan pending.
- Gelang kano, dipercaya bisa menyatukan keluarga supaya tidak bercerai-berai. Gelang tersebut lebih dari gelang kuningan biasa serta digunakan oleh pria dan wanita pada lengan kanan.
- Keris, adalah senjata tradisional dengan tempaan besi yang ujungnya berliku dan runcing serta memiliki gagang dari lempeng kuningan berbentuk melengkung.
- Kopiah emas, terbuat dari hiasan karangan bunga seperti siger dan memiliki bentuk bulat ke atas, berbahan kuningan, dan beruji taja, pada ujungnya. Kopiah tersebut hanya digunakan oleh pria.
- Rambai ringgit, adalah uang ringgit Belanda bergambar Ratu Belanda. Digantungkan melingkari kain tapis bagian bawah baju pengantin wanita atau melingkari baju kurung pengantin wanita (sesapur).
- Serajo bulan, merupakan mahkota kecil berbentuk bunga biasa dari kuningan dipasang di atas siger. Siapapun yang memakainya, akan berkedudukan tinggi layaknya bulan.
- Siger, yakni mahkota kuningan seperti tanduk dengan hiasan menyerupai bunga yang dikenakan wanita.
Nah, itulah penjelasan tentang baju adat Lampung yang bisa menambah pengetahuan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Felicia Gisela Sihite, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(mff/mff)