1
LAPORAN AKHIR PKMM
PRODUKSI PENERANGAN JALAN PERUMAHAN
MENGGUNAKAN LISTRIK DARI HASIL
OLAHRAGA SEPEDA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-M
Oleh:
Faried Pradhana Putra (32409110/2009)
Marulloh
(34410248/2010)
Novia Susanti
(36409965/2009)
Sandra Saraswati
(32409113/2009)
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013
2
3
ABSTRAK
Salah satu permasalahan yang terjadi di lingkungan perumahan Griya
Bukit Jaya Blok N9, RT.09/RW.27, Gunung Putri, Bogor yaitu pemadaman listrik
yang sering terjadi secara mendadak terutama di malam hari. Tujuan dari
pengabdian masyarakat ini dengan demikian adalah mencari alternatif penghasil
listrik selain suplai dari PLN. Alternatif produksi yang digunakan adalah
pembangkit listrik dari hasil kayuhan sepeda. Kesimpulan yang dapat diperoleh
yaitu dalam 2 detik menghasilkan 1 kali putaran sepeda, sehingga dinamo akan
berputar sebanyak 16,5 putaran. Energi yang diperlukan untuk 1 kali putaran
tersebut sebesar 0,23-0,38 Joule. Percobaan menunjukan untuk menghasilkan
kekuatan arus 10 ampere, diperlukan 29700 putaran dinamo untuk 1 jam. Putaran
dinamo sejumlah itu dapat dihasilkan dari 1800 kali kayuhan sepeda selama 1
jam. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, untuk menerangi jalan perumahan
dengan 10 bola lampu LED 9 watt, diperlukan 22275 putaran dinamo yang setara
dengan 1350 putaran kayuhan sepeda.
Kata Kunci:
Perumahan.
Produksi
Listrik,
Olahraga
Sepeda,
Penerangan
Jalan
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena pada
akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Program Kreativitas
Mahasiswa yang berjudul “Produksi Penerangan Jalan Perumahan Menggunakan
Listrik Dari Hasil Olahraga Sepeda”. Laporan akhir ini disusun dalam rangka
Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang pengabdian masyarakat yang
diadakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Jakarta
Tahun 2012-2013. Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan
rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
karya kami ini, yaitu:
1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DILITABMAS)
selaku instansi yang memberikan dana hibah sehingga kami dapat
berkesempatan untuk merealisasikan kreativitas kami.
2. Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., M.M., selaku rektor Universitas Gunadarma.
3. Bapak Irwan Bastian, S.Kom., MMSI., selaku Pembantu Rektor III Universitas
Gunadarma.
4. Ibu Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T., selaku ketua jurusan Teknik Industri
Universitas Gunadarma.
5. Ibu Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc., selaku dosen pendamping kelompok
kami dalam Program Kreativitas Mahasiswa - Masyarakat.
6. Bapak Rosi Roziqin selaku ketua RT.09/RW.27 Perumahan Griya Bukit Jaya
blok N9 beserta warga sekitar.
7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian karya ilmiah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu.
Melalui PKM-M ini kami telah berupaya memberikan yang terbaik demi
terwujudnya program yang dirancang untuk mengasah kreativitas mahasiswa.
Kami selaku pelaksana program tersebut sadar bahwa tiada sesuatu yang
sempurna, begitu juga dengan laporan yang kami buat ini, baik dalam hal isi
maupun penulisannya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaan laporan PKM selanjutnya. Besar harapan
kami agar program yang telah kami jalankan ini dapat berkembang ke arah positif.
Akhir kata kami berharap agar hasil karya kami dapat bermanfaat bagi pelaksana
khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.
Depok, 19 Agustus 2013
Tim Pelaksana
5
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Besarnya kebutuhan listrik di Indonesia merupakan akumulasi dari
kebutuhan listrik pada masing-masing sektor pengguna energi seperti sektor
rumah tangga, usaha, industri dan umum. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan
listrik dari tahun 2003 sampai dengan 2020 yang dilakukan Dinas Perencanaan
Sistem PT. PLN (Persero) dan Tim Energi BPPT, terlihat bahwa selama kurun
waktu tersebut rata-rata kebutuhan listrik di Indonesia mengalami kenaikan.
Kenaikan kebutuhan listrik tersebut sebesar 6,5% per tahun dengan pertumbuhan
listrik di sektor komersial yang tertinggi, sekitar 7,3% per tahun dan diikuti sektor
rumah tangga sebesar 6,9% per tahun.
Kenaikan kebutuhan listrik di Indonesia dinilai sangat beralasan karena
mengingat pemerintah meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata yang
selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan sektor komersial. Sementara pada
sektor rumah tangga, kenaikan kebutuhan listrik dipicu dengan pekembangan
teknologi rumah tangga yang banyak menggunakan tenaga listrik dalam
pemakaiannya. Hal tersebut menunjukan kebutuhan listrik cenderung mengalami
kenaikan di berbagai sektor pengguna energi. Maka diperlukan suatu usaha lain
untuk memproduksi listrik guna menujang laju pertumbuhan kebutuhan listrik di
Indonesia.
Produksi listrik dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari
penggunaan tenaga air sampai dengan penggunaan tenaga nuklir. Biaya yang
diperlukan untuk memproduksi listrik memerlukan biaya yang tidak murah,
tergantung dari pembangkit listrik yang akan dibuat. Disamping produksi listrik
dalam skala besar, dapat dilakukan usaha lain untuk memproduksi listrik dalam
skala kecil. Produksi listrik untuk penerangan jalan perumahan merupakan salah
satu contoh produksi listrik dalam skala kecil.
Usaha untuk memproduksi listrik dapat dilakukan dari hasil olahraga
sepeda. Adanya kemungkinan untuk menghasilkan listrik dari hasil kayuhan
sepeda dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk memproduksi
listrik. Biaya operasional yang diperlukan untuk memproduksi listrik dari hasil
kayuhan sepeda tidak memerlukan biaya yang mahal apabila dibandingkan
dengan pembangkit listrik lainnya. Apabila listrik dapat dihasilkan dari kayuhan
sepeda, berbagai manfaat dapat diperloleh. Listrik yang dihasilkan dapat berguna
untuk dijadikan pasokan listrik dan sewaktu-waktu dapat digunakan apabila listrik
dari PLN padam.
Perumusan Masalah
Permasalahan yang ada pada program ini yaitu bagaimana menghasilkan
sumber energi listrik dari kayuhan sepeda.
Tujuan Program
Tujuan dari dibuatnya program ini adalah untuk menghasilkan sumber
energi listrik yang dapat digunakan sebagai penerangan jalan pada lingkungan
perumahan Griya Bukit Jaya blok N9. Program ini diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk menerangi jalan pada saat listrik padam.
6
Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah sebuah
menghasilkan energi listrik, dan artikel ilmiah.
rangkaian
yang
dapat
Kegunaan Program
Rangkaian diharapkan dapat menghasilkan listrik. Arus listrik yang
dihasilkan dapat digunakan untuk penerangan jalan perumahan saat terjuadi
pemadaman listrik baik karena giliran maupun karena kerusakan.
II.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Sasaran dari program ini adalah lingkungan RT.09/RW.27 perumahan
Griya Bukit Jaya blok N9, yang berlokasi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Lingkungan ini memiliki pintu masuk yang dijaga oleh satpam. Selain
rumah warga, bangunan yang terdapat di lingkungan ini yaitu pos satpam, dan
denah lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Denah Lokasi
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh lingkungan ini adalah sering
terjadinya pemadaman listrik dadakan pada malam hari. Kondisi ini sering terjadi
akibat gardu yang meledak sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
memperbaikinya. Tidak adanya cadangan listrik mengakibatkan penerangan jalan
pun menjadi padam, jarak pandang menjadi pendek, dan dapat mengakibatkan
tindak kriminalitas.
III.
METODE PENDEKATAN
Bahan yang dibutuhkan untuk satu buah rangkaian adalah sepeda, dinamo
ampere, baterai, lampu LED, tiang lampu, pelindung lampu, rangka besi, gear
sepeda, rantai sepeda, papan kayu, saklar, pipa plastik, kabel, dan cat. Bahan yang
dibutuhkan untuk 10 bola lampu dapat dilihat pada Tabel 1. Alat yang digunakan
untuk membuat rangkaian dapat dilihat pada Tabel 2.
Kegiatan terbagi menjadi dua, yaitu pembuatan rangkaian serta
pemasangan lampu, seperti yang ditunjukkan Gambar 2. Kegiatan pembuatan
rangkaian dimulai dengan menentukan jarak antar gear sepeda serta ukuran gear
sepeda yang digunakan. Penentuan jarak antar gear dan ukuran gear mengalami
tiga kali percobaan sampai mendapatkan ukuran yang optimal. Rangkaian yang
terpasang tidak merusak fungsi utama dari masing-masing bahan penyusunnya,
sehingga bahan masih dapat digunakan saat tidak terpasang pada rangkaian.
Rangkaian terdiri dari gear, dinamo, rantai dan roda. Penutup pada rangkaian
7
dibuat untuk memberikan keamanan saat menggunakan rangkaian. Rangkaian
telah selesai dan disatukan dengan sepeda.
No
1
2
Nama Bahan
Sepeda
Dinamo
Ampere
3
Baterai
4
5
Lampu LED
Tiang Lampu
Pelindung
Lampu
6
7
Rangka Besi
8
Gear Sepeda
9
Rantai Sepeda
10
Papan Kayu
11
Saklar
12
13
Pipa Plastik
Kabel
14
Cat
No.
Nama Alat
1
Penggaris
2
Tang
3
Obeng
4
AVO
Meter
5
Kunci Ring
6
Gunting
7
Kuas
Tabel 1. Daftar Bahan
Deskripsi
Digunakan sebagai pemutar dinamo ampere
Digunakan sebagai penghasil listrik
Jumlah
1
Satuan
Unit
1
Unit
Digunakan sebagai penyimpanan energi listrik
sebesar 100A
Digunakan sebagai penghasil cahaya 20 Watt
Digunakan sebagai media pelekatan lampu
1
Unit
10
10
Unit
Unit
Digunakan sebagai atap pelindung lampu
10
Unit
1
Unit
11
Unit
6
Unit
2
Unit
11
Unit
3
1
Unit
Roll
3
Kaleng
Digunakan sebagai penopang gear sepeda dan
dinamo ampere
Digunakan sebagai pemutar dinamo ampere
Digunakan sebagai penghubung antar gear
sepeda dan dinamo ampere
Digunakan sebagai penutup rangka besi
Digunakan sebagai penghubung sambungan
listrik
Digunakan sebagai pelapis kabel
Digunakan sebagai penghantar listrik
Digunakan sebagai pewarna tiang lampu,
rangka besi serta penutupnya
Tabel 2. Daftar Alat
Deskripsi
Digunakan untuk mengukur panjang tiang lampu,
rangka besi, jarak gear sepeda, dinamo ampere, dan
baterai
Digunakan untuk mengencangkan dan
mengendurkan kepala baterai serta untuk mengaitkan
rantai sepeda
Obeng positif (+) dan negatif (-) digunakan untuk
mengencangkan dan mengendurkan baut
Digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan
hambatan listrik
Kunci ring 15” digunakan untuk memasang rangka
sepeda dan dinamo ampere
Digunakan untuk memotong kabel
Digunakan untuk mewarnai tiang lampu dan rangka
besi serta penutupnya
Jumlah
Satuan
3
Unit
2
Unit
2
Unit
1
Unit
2
Unit
2
Unit
3
Unit
Kegiatan pemasangan lampu diawali dengan mengukur kebutuhan penerangan
dan menetapkan titik-titik pemasangan lampu. Pemasangan lampu yang
ditetapkan sebanyak 10 titik penerangan dengan jarak antar lampu rata-rata 6
meter. Pembuatan tiang lampu hanya untuk 8 buah titik penerangan, sedangkan 2
titik penerangan lainnya tidak membutuhkan tiang lampu. Langkah terakhir yaitu
memasang aliran listrik antar lampu sehingga menjadi satu aliran.
8
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Rangkaian
IV.
PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan dari bulan Maret hingga bulan Agustus di perumahan
Griya Bukit Jaya blok N9, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Jadwal kegiatan program dari akivitas yang dilakukan ditunjukan pada Tabel 3.
Instrumen Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan adalah mahasiswa, warga sekitar, dan dosen
pendamping. Mahasiswa merupakan penanggung jawab dan pelaksana program
ini. Warga sekitar mengawasi dan membantu pemasangan rangkaian. Sementara
dosen pendamping mengarahkan kegiatan dan penulisan laporan.
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Program
Waktu
Kegiatan
Bulan ke-1
I
Penentuan, peninjauan dan pengenalan lingkungan Penerangan
Penguuran kebutuhan penerangan
Perhitungan jumlah lampu
Pengukuran intensitas pemadaman listrik
Wawancara untuk mengidentifikasi dampak yang dirasakan masyarakat sekitar
Melakukan perancangan rangkaian
Penyusunan lampu dan pemasangan instalasi listrik
Wawancara untuk mengetahui manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar.
Membuat laporan akhir kegiatan
II III IV
Bulan ke-2
I
II III IV
Bulan ke-3
I
II III IV
Bulan ke-4
I
II III IV
Bulan ke-5
I
II III IV
Bulan ke-6
I
II III IV
9
Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan ini dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penggunaan Biaya Pelaksanaan Program
Jenis
Biaya (Rp)
Bahan
7.562.500
Konsumsi
754.000
Transportasi
626.000
TOTAL
8.942.500
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Titik lampu yang dipasang untuk penerangan jalan sebanyak 10 buah.
Setiap lampu membutuhkan arus listrik sebesar 0,75 ampere untuk dapat
menerangi jalan perumahan, sehingga 10 lampu membutuhkan arus listrik sebesar
7,5 ampere. Dibutuhkan baterai dengan kapasitas sebesar 100 ampere untuk dapat
menerangi 10 buah lampu. Kesepuluh lampu tersebut dapat menyala dengan ratarata penerangan selama 6 jam.
Ukuran gear besar dan kecil yang digunakan memiliki perbandingan
1:2,75, maka dalam 1 kali putaran sepeda akan memutar dinamo ampere sebanyak
16,5 putaran. Satu kali putaran sepeda membutuhkan waktu 2 detik dan dalam 1
kali putaran membutuhkan beban sebesar 0,3-0,5 N. Jika dalam 1 putaran pedal
yang digunakan untuk mengayuh sepeda hanya memerlukan 3/8 dari keliling
rotasi pedal yang membutuhkan energi, maka:
3 pedal kanan + 3 pedal kiri = 3 total
8
8
4
Rpedal
= 16 Cm
Keliling = 2 × π × 3 R = 2 × 3,14 × 3 16 = 75,36 Cm ≈ 0,75 M
4
4
Energi yang dikeluarkan dapat dihitung yaitu:
W = F × S = 0,3N × 0,75M = 0,23Joule
W = F × S = 0,5N × 0,75M = 0,38Joule
Maka dapat diperoleh dalam 2 detik menghasilkan 1 kali putaran sepeda, sehingga
dinamo akan berputar sebanyak 16,5 putaran. Energi yang diperlukan untuk 1 kali
putaran tersebut sebesar 0,23-0,38 Joule.
(
)
(
)
Gambar 3. Rangkaian Percobaan
(
)
Gambar 4. Arus Listrik yang Dihasilkan
Rangkaian yang dibuat dalam kegiatan ini dapat menghasilkan arus listrik
rata-rata sebesar 10 ampere per jam. Rangkaian ini akan digunakan oleh
masyarakat di perumahan. Keberlanjutan penggunaan rangkaian ini menjadi
tanggung jawab ketua RT seperti yang ditunjukkan surat pernyataan yang
dilampirkan. Rangkaian ditempatkan di pos satpam. Warga akan mempergunakan
sepeda secara rutin sebagai sarana olahraga di tempat tersebut dan sekaligus hasil
kayuhannya akan menghasilkan listrik. Mereka juga berjanji akan dapat
mengembangkan rangkaian ini sehingga lebih banyak titik yang dapat disinari.
10
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan berhasil memproduksi arus listrik dari kayuhan sepeda.
Sebanyak 10 bola lampu LED 9 watt dipasang dan menyala. Arus tersebut
dihasilkan dari 22275 putaran dinamo yang setara dengan 1350 putaran kayuhan
sepeda. Hasil ini secara luas dapat digunakan di daerah pedesaan yang belum
memiliki aliran listrik. Pemanfaatan barang-barang bekas untuk rangkaian sepeda
mampu meminimalkan biaya dan mengurangi limbah.
VII.
LAMPIRAN
Dokumentasi Percobaan
Gambar 5. Dokumentasi Percobaan
Surat Serah Terima