LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS
MELALUI AUDIO-VISUAL BAGI SISWA KELAS VIII SEMESTER 1 MTS
HASBULLAH KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Disusun oleh:
NAMA
:
HERI SUTANTO, S.Pd.
KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN PEKALONGAN
MTS HASBULLAH KARANGYAR
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Judul Penelitian
: Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa
Inggris Melalui Audio-Visual Bagi Siswa Kelas VIII
MTs Hasbullah Karanganyar Tahun Pelajaran
2018/2019
2. Identitas Peneliti
a. Nama lengkap
: HERI SUTANTO, S.Pd.
b. Jenis Kelamain
: Laki-laki
c. Pangkat/Golongan
:-
d. NIP
:-
e. Unit Kerja
: MTs Hasbullah Karanganyar
f. Alamat Kantor
: Jl. Kempong Raya, Pododadi kec. Karanganyar
: Desa Tajur Kecamatan Kandangserang
g. Alamat Rumah
3. Lama Penelitian
: 3 (tiga) bulan dari bulan September 2018 sampai
dengan bulan November 2018
:-
4. Biaya yang diperlukan
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Karanganyar, 15 Nopember 2018
Peneliti,
MUSRIPAH, SH.
HERI SUTANTO, S.Pd.
Menyetujui,
Pengawas Madrasah
Drs. H. SOBARI AMIN, M. Pd. I
NIP. 19640528 198903 1004
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmatNya penulis mendapat kekuatan, semangat, pikiran yang kuat
sehingga karya tulis yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan
Bahasa Inggris Melalui Audio-Visual Bagi Siswa Kelas VIII MTs HASBULLAH
Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019”, dapat terselesaikan sesuai jadwal
waktu yang telah direncanakan.
Karya ini penulis kerjakan dengan sekuat tenaga, dengan pengorbanan
material dan pemikiran untuk pengembangan intelektualitas dan profesionalitas
guru Bahasa Inggris MTs Hasbullah Karanganyar.
Rasa terimakasih perlu penulis sampaikan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu
yang telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu
terimakasih yang sebanyak-banyaknya penulis lanjut sampaikan kepada:
1. Kepala Madrasah MTs Hasbullah Karanganyar.
2. Rekan Bapak/Ibu Guru di MTs Hasbullah Karanganyar.
3. Para siswa dan siswi kelas VIII tahun pelajaran 2018/2019, yang telah
menunjukkan objektivitas yang tinggi sehingga data-data hasil penelitian ini
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Demikian secara singkat pengantar yang dapat penulis sampaikan, semoga
karya ini bermanfaat dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di
MTs Hasbullah Karanganyar.
Karanganyar, 3 November 2018
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1
PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH........................................................................ 2
PERNYATAAN PERPUSTAKAAN...........................................................................
3
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................... 4
KATA PENGANTAR..................................................................................................
5
DAFTAR ISI................................................................................................................. 6
DAFTAR TABEL......................................................................................................... 8
DAFTAR GRAFIK....................................................................................................... 9
ABSTRAK....................................................................................................................
10
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 11
A. Latar Belakang...........................................................................................
11
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
14
C. Tujuan Penelitian........................................................................................
14
D. Manfaat Penelitian......................................................................................
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................
15
A. Kajian Teori Pembelajaran Listening ..................................................
15
B. Kajian Teori Tentang Audio Visual.....................................................
17
C. Motivasi Belajar dalam Proses Pembelajaran......................................
18
D. Kerangka Berfikir.................................................................................
19
E. Hipotesis Tindakan...............................................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 21
A. Setting penelitian............................................................................................... 21
4
B. Subjek Penelitian............................................................................................... 22
C. Sumber Data...................................................................................................... 22
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data................................................................
22
E. Analisis Data.....................................................................................................
23
F. Prosedur Penelitian............................................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................
29
A. Hasil Penelitian...............................................................................
29
B. Pembahasan.....................................................................................
47
BAB V PENUTUP........................................................................................................ 51
A. Simpulan...........................................................................................................
52
B. Saran.................................................................................................................. 53
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian.....................................................................
20
Tabel 2 Format Proses Pengamatan......................................................
26
6
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus I............. 37
Grafik 2 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus II............ 45
7
ABSTRAK
Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Melalui Audio-Visual
Bagi Siswa Kelas VIII MTs Hasbullah Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019.
PTK
HERI SUTANTO, S. Pd
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Hasbullah Karanganyar di Kelas VIII
yang kemampuan siswanya untuk materi Mendengarkan Bahasa Inggris cukup
rendah.
Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
apakah model pembelajaran Audio-Visual dapat meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa.
Metode pengumpulan datanya adalah observasi dan tes prestasi belajar.
Metode analisis datanya adalah deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk
data kuantitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Audio-Visual dapat
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang
diperoleh pada Siklus I adalah 6,15 untuk prestasi belajar. Dari Siklus I ke Siklus
II naik menjadi 7,8 untuk prestasi belajar.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran
Audio-Visual dapat meningkatkan prestasi belajar.
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan kita, Bahasa adalah alat komunikasi yang paling
signifikan didalam komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbicara,
menulis dan lain sebagainya. Dengan bahasa kita bisa mengungkapkan
perasaan, ide-ide, dan pikirin kita kepada seseorang secara langsung, dengan
selembar kertas atau dengan gerakan tubuh.
Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk
berkomunikasi dalam masyarakat. Bahasa itu sangat penting untuk semua
orang didunia ini, dengan bahasa mereka mampu menjalin hubungan dengan
orang lain yang berasal dari latarbelakang bahasa yang berbeda. Misalnya
bahasa inggris, bahasa inggris adalah sebuah bahasa internasional. Dimana
bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi dalam forum-forum
internasional. Sekarang ini, banyak Negara didunia ini menggunakannya
sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu bahasa inggris menjadi mata
pelajaran yang sangat penting yang harus diajarkan sejak dini sampai dengan
perguruan tinggi seperti SD, SMP, SMA dan Universitas.
Salah
satu
tujuan
pembelajaran
di
tingkat
SMP/MTs
adalah
mengembangkan kemampuan mendengarkan dalam bahasa ingris. Tujuan
tersebut dalam kurikulum Bebasis Kompetensi dinyatakan dengan istilah
Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris di
SMP/Mts adalah ”memahami makna dalam percakapan transaksional dan
9
interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan
terdekat”.
Ketika kita mempelajari bahasa inggris, kita mengenal empat komponen
bahasa, seperti: mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara, dimana
keempat komponen ini menjadi faktor utama dalam mengajarkan bahasa
inggris
sebagai
bahasa
asing.
Komponen
–
komponen
ini
akan
mengembangkan kemampuan komunikasi siswa baik secara lisan atau tulisan.
Listening skill, salah satu kemampuan menerima, adalah sebuah tehnik
komunikasi dimana pendengar bisa mengerti, menginterpretasikan dan
mengevaluasi apa yang mereka dengar. Kemampuan untuk mendengarkan
secara aktif dapat meningkatkan hubungan pribadi melalui mengurangi
konflik, memperkuat kerjasama ,mengembangkan pemahaman.
Listening adalah salah satu komponen bahasa yang masih menjadi kendala
bagi siswa untuk dipelajari. Kita bisa mengetahui dari pencapaian siswa. Nilai
yang mereka dapatkan masih rendah jika dibandingkan dengan komponenkomponen bahasa lain seperti reading dan writing.
Komunikasi akan berjalan lebih baik jika pendengar bisa merespon apa
yang pembicara bicarakan. Namun, kebanyakan siswa masih memiliki
kesulitan dalam mendengar karena adanya perbedaan dialek. Perbedaan
tersebut tidak hanya dari segi pengucapan tetapi juga dari kebudayan. Secara
gramatikal juga bisa mengakibatkan misunderstanding antara pembicara dan
pendengar.
Rendahnya
kemampuan
menyimak
siswa
dalam
bahasa
inggris
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : minimnya pengetahuan bahasa
10
inggris siswa, masih minimnya pembendaharaan kosakakata siswa, kurangnya
latihan komunikasi berbahasa inggris siswa dalam kehidupan sehari-hari,
rendahnya aktifitas memahami bahasa inggris siswa, rendahnya kualitas tugastugas siswa, dan kurang tepatnya tehnik yang digunakan guru.
Di antara sekian faktor penyebab rendahnya keterampilan siswa
memahami dalam bahasa Inggris
teknik pembelajaran yang kurang tepat
merupakan faktor yang paling dominan. Guru secara terus menerus
memperkenalkan pola-pola dan ungkapan bahasa Inggris tanpa melalui konteks
atau situsi yang tepat, dan tidak diikuti oleh latihan dan penerapan atau praktek
mendengarkan. Kegiatan interaksi antar siswa sangat kurang. Oleh karena itu
peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris tidak optimal.
Didalam mengatasi masalah tersebut, para guru harus tetap berusaha
mencari cara agar bagaimana masalah itu bisa teratasi. Guru harus mampu
menggunakan beberapa metode pembelajaran khususnya dalam mengajarkan
listening. Dan salah satu tehnik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan mendengar siswa adalah melalui Audio-Visual. Audio-lingual or
Audio-visual adalah metode yang sangat menarik dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu metode ini bertujuan agar pelajar atau siswa mampu
memahami target bahasa, berbicara dengan pengucapan yang dapat diterima
dan benar secara gramatikal, dan mampu memahami materi yang
dipresentasikan.
Suleiman (1985:11) mengatakan bahwa Audio-visual or Audio-lingual
adalah media yang dapat dilihat dan didengar dalam melaksanakan
komunikasi. Salah satu Audio-lingual method adalah video. Video bisa diputar
11
sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Itu bisa digunakan untuk menonton
film. Berdasarkan film tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan latarbelakang diatas dan mengetahui kelemahan siswa dalam
mempelajari listening dan kurangnya kemampuan siswa terhadap pemahaman
listening. Maka penulis focus untuk mengajar listening melalui Audio-Visual
bagi siswa MTs Hasbullah Karanganyar kelas 8 dengan menggunakan DVD
(Digital Video Disc).
1.2 Perumusan Masalah
Dari analisis situasi di atas, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu
sebagai berikut: Apakah kemampuan mendengarkan siswa kelas 8 MTs
Hasbullah Karanganyar dapat ditingkatkan melalui Audio-Visual?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Meningkatkan kemampuan mendengarkan dalam bahasa inggris bagi
siswa kelas 8 MTs Hasbullah Karanganyar.
Untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran mendengarkan
dalam bahasa inggris.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru.
1. Siswa diharapkan akan lebih termotivasi dalam mendengarkan dan
menyimak percakapan dalam bahasa inggris dan memberikan kesempatan
lebih terhadap siswa dalam praktek menyimak sehingga mereka dapat
12
meningkatkan kemampuannya dengan pemanfaatan berbagai sumber
belajar.
2. Guru diharapkan agar lebih kreatif dalam menerapkan tehnik pembelajaran
listening.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
I. Kajian Teori Pembelajaran Listening
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa di antara empat
keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca, dan berbicara. Kegiatan
menyimak berperan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa
seseorang. Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan
mendengarkan. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses menangkap
pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Mendengarkan adalah salah
satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca,
berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan
lancar tanpa keterampilan Mendengarkan. Keterampilan Mendengarkan
merupakan dasar keterampilan berbicara yang baik.
Sutari,dkk.(1997:17) menyatakan bahwa menyimak memiliki makna
mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain.
Jelas faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar, lebih besar
daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha
memahami apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan
tingkatan pemahaman belum dilakukan. Dalam kegiatan menyimak bunyi
bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar lalu diidentifakasi, dikelompokkan
menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana
14
Tarigan (1983:19) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan
oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak menurut Akhadiah (dalam Sutari,dkk.1997:19) adalah suatu
proses yang mencakup kegiatan memdengarkan bunyi bahasa, mengidentifakasi,
menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Menyimak adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang
fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu yang “masuk
kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya.
II. Kajian Teori Tentang Audio Visual
Istilah Audio-Visual pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks
pada tahun 1964. Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif
dan efisien dalam pembelajaran bahasa asing dan mengklaim sebagai metode
yang telah mengubah pengajaran bahasa dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu.
Richards & Rodgers (1986;51 dalam Prayogo, 1998:9) menambahkan
beberapa prinsip pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audiolingualisme dan penerapannya sebagai berikut:
1.
Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses
pembentukan kebiasaan yang mekanistik
2.
Keterampilan berbahasa dipelajari lebih efektif jika aspek-aspek
yang harus dipelajari pada bahasa sasaran disajikan dalam bentuk
lisan sebelumdilihat dalam bentuk tulis.
15
3.
Bentuk-bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi
pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan
pembedaan-pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang
kaidah-kaidah.
4.
Makna kata-kata yang dimiliki oleh penutur asli dapat dipelajari
hanya dalam konteks bahasa dan kebudayaan dan tidak berdiri
sendiri.
III. Motivasi Belajar dalam Proses Pembelajaran
Motivasi belajar adalah dorongan atau daya penggerak pada diri siswa
baik secara internal maupun external dalam diri seseorang untuk mengadakan
perubahan tingkah laku. Motivasi belajar pada dasarnya dapat membantu dalam
memahami dan mejelaskan perilaku individu, termasuk individu yang sedang
belajar (Uno, 2007: 27). Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam
belajar dan pembelajaran yaitu: (1) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan
penguat belajar, (2) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai,
(3)menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (4) menentukan
ketekunan belajar.
a. Peranan Motivasi dalam Menentukan Penguat Belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya
dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Motivasi akan
menjadi penguat belajar pada anak ketika anak benar-benar mempunyai motivasi
untuk belajar sesuatu. Dengan kata lain motivasi dapat memperkuat anak dalam
perbuatannya
16
b. Peranan Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar
Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan dalam belajar. Anak akan tertarik untuk belajar ketika apa yang telah
dipelajari itu sedikitnya sudah pernah dinikmati manfaatnya bagi anak. Sehingga
anak akan termotivasi untuk belajar karena mereka sudah jelas apa yang menjadi
tujuan dalam belajarnya.
c. Motivasi sebagai Kendali Rangsangan Belajar
Seorang anak yang memiliki motivasi akan memiliki kendali dan
rangsangan untuk belajar.
Anak akan mengaitkan fasilitas belajar sebagai
rangsangan untuk belajar. Tanpa motivasi anak tidak akan pernah terangsang
untuk memanfaatkan rangsangan-rangsagan sebagai pengendali dalam belajar.
d. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha
mempelajari dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih
baik.
Dalam hal ini tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan
seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang tidak memiliki motivasi
untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar. Itu berarti bahwa motivasi sangat
berpengaruh terhadp ketekunan dan ketahanan dalam belajar.
IV.
Kerangka Berfikir
Seperti telah diuraikan diatas bahwa siswa kelas 8 MTs Hasbullah
Karanganyar memiliki keterampilan mendengarkan dalam bahasa Inggris masih
kurang. Kegiatan kelas sangat pasif. Siswa masih bingung memahami apa yang
17
guru bicarakan. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan menyimak
siswa, minimnya pembendaharaan kosakata siswa, penggunaan tehnik yang
digunakan guru belum tepat dalam mengajarkan bahasa inggris, dan kurang media
yang tersedia di sekolah tersebut.
Dengan menggunakan Audio-Visual dapat diduga bahwa proses pembelajaran
akan lebih sistematis, lengkap dan kreatif. Siswa diberi menonton video dimana
dari video tersebut siswa tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan
menyimaknya saja, tetapi dapat mempelajari grammar dan memperkaya kosakata
siswa. Dengan demikian siswa akan memiliki pengetahuan, kesiapan, dan
keberanian, sehingga mereka akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian keterampilan menyimak siswa dalam bahasa inggris siswa akan dapat
ditingkatkan.
V. Hipotesis Tindakan
Apabila Audio-Visual dilaksanakan secara efektif dalam pembelajaran
listening dalam bahasa Inggris, maka keterampilan berbahasa Inggris kelas 8
MTs Hasbullah Karanganyar dapat ditingkatkan.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs Hasbullah Karanganyar.
Tempat ini dipilih
karena berdasarkan hasil observasi kelas dan
wawancara dengan guru bahasa Inggris di kelas itu dapat disimpulkan
bahwa keterampilan siswa menyimak dalam bahasa inggris masih rendah.
Hal ini disebabkan karena guru tidak menggunakan teknik yang memadai,
terbatasnya buku yang ada disekolah dan perlengkapan media yang masih
kurang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari awal bulan oktober sebagai gambaran dari
pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.
No
Jadwal Penelitian
Kegiatan
1
1.
Penyusunan
proposal dan
perencanaan
tindakan I
2.
Pelaksanaan
tindakan I
3.
Pengamatan/pen
gumpulan data I
2
3
4
1
2
3
4 1 2 3
4
19
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
4.
Refleksi I
5.
Perencanaan
tindakan II
6.
Pelaksanaan
tindakan II
7.
Pengamatan/
pengumpulan
data II
8.
Refleksi II
9.
Penulisan
laporan/
penjilidan
B. Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII
MTs Hasbullah Karanganyar. Seluruh kelas berjumlah 14 orang, yang terdiri
dari 7 orang siswa perempuan dan 7 orang siswa laki-laki. Dua orang siswa
perempuan mempunyai kemampuan yang relatif baik dalam mendengarkan
bahasa Inggris, enam orang mempunyai kemampuan sedang, dan tiga orang
mempunyai kemampuan yang sangat lemah. Dua orang siswa laki laki
mempunyai kemampuan yang relatif baik dalam menyimak bahasa Inggris.
Lima orang mempunyai kemampuan sedang, dan sembilan orang sangat tidak
mampu mendengarkan dalam berbahasa Inggris.
C. Sumber Data
Data hasil penelitian ini bersumber dari siswa dan guru. Data dari siswa
adalah hasil test, baik test awal maupun test akhir yang dapat diamati langsung
oleh peneliti, dan aktifitas dalam proses pembelajaran. Data dari guru adalah hasil
observasi yang dilakukan peneliti saat proses belajar mengajar sedang
berlangsung sebagai data tambahan dalan penelitian ini.
20
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Tehnik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
dan lembar observasi. Tes diberikan kepada siswa untuk mendapatkan
pemahaman siswa dalam mendengar bahasa inggris. Lembar Pengamatan
digunakan untuk mencatat informasi dari semua kegiatan yang sedang
berlangsung.
Lembar pengamatan terdiri dari aktivitas siswa, waktu,
respon siswa, situasi kelas, dan catatan lainnya yang terjadi saat prosses
tindakan berlangsung
2. Alat Pengumpulan Data
Alat yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah hasil dari test,
questionnaire dan lembar observasi.
E. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam setiap tindakan akan dianalisis secara
kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui hasil akhir dari suatu tindakan.
Data kualitatip hasil belajar siswa akan dianalisis secara deskriptif dengan
cara mencari nilai rata-rata keberhasilan siswa baik dalam pre tes dan post tes.
Data hasil evaluasi akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan
cara mencari nilai rata-rata keberhasilan siswa baik dalam pre tes dan post tes.
Yaitu dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
1. Nilai dari setiap siswa menjawab test dalam setiap pertemuan.
2. Data dihitung dengan rumus sebagai berikut:
21
∑X
X=
N
Dimana:
X
= Nilai rata-rata yang dicapai siswa pada test.
∑X
= Jumlah keseluruhan nilai.
N
= Jumlah siswa .
Sedangkan, Data kualitatif yang didapat melalui lembar observasi
dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman
terhadap pelajaran, sikap atau pandangan siswa terhadap metode belajar yang
diterapkan, aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam
belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan yang sejenisnya dianalisis secara
kualitatif.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK). Ada empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4)
Refleksi (Arikunto, 2007: 11). Seperti pada model dibawah ini:
Model 1.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
SIKLUS I
Perencanaan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
22
Refleksi
Keempat langkah dengan dua siklus di atas dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mendengarkan bahasa inggris. Secara jelas keempat
langkah di atas akan dipaparkan secara rinci berikut ini.
1. Perencanaan
Tahapan ini peneliti menyusun dan merancang tindakan yang akan
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman listening siswa dan
motivasi belajar siswa yang rendah. Berdasarkan atas tes awal dan observasi
yang dilakukan, rata-rata siswa hanya 5,7 dan dengan semangat dan motivasi
belajar yang rendah.
Tindakan yang diberikan terhadap siswa hanya
berlangsung dalam 2 siklus dalam kurun waktu 12 x 40 menit.
Rencana tindakan yang dilaksanakan dalam tahapan ini adalah rancangan
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan masalah yang ditemukan dan
metode belajar yang dipakai yaitu Audio-Visual untuk memecahkan masalah
rendahnya pemahaman dan motivasi belajar siswa.
2. Pelaksanaan
Pada langkah ini peneliti melakukan langkah-langkah pembelajaran
dengan
menerapkan
tehnik
Audio-Visual
sesuai
dengan
rancangan
pembelajaran yang telah dipersiapkan pada langkah pertama.
Dalam
perlakuan
tindakan
melalui
penerapan
Audio-Visual
peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran
yang disusun. Siswa dibimbing melalui langkah-langkah untuk meningkatkan
pemahamannya secara efektif dan efisien dan meningkatkan kinerja memori
dalam memahami isi percakapan.
23
Langkah pertama, Video pertama dengan topic “Always remember to say
please” diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa brainstorming
untuk meningkatkan keinginan minat belajar siswa. Setelah video tersebut
diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa disuruh untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang bersifat umum sesuai dengan video yang diputarkan.
Kemudian penulis mangjak siswa untuk mebahas setiap jawaban dari setiap
pertanyaan yang diberikan.
Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik
“Cheers... hicccuupp”
diputarkan selama 2 kali. Kemudian siswa disuruh
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji secara lisan namun
pertanyaan yang diberikan kali ini lebih mendetail berhubungan dengan video
yang diputarkan.
Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Long time no
see and Jeffry doesn’t live here” selama dua kali. Setelah video tersebut selesai
diputarkan, kemudian siswa diberikaan
multiple choice test dan siswa
diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa diberiakan
naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian siswa disuruh
untuk menampilkan (perform) setiap video yang diputarkan sebelumnya di
depan kelas.
Langkah-langkah di atas merupakan intisari dari perlakuan yang diberikan
kepada siswa untukmeningkatkan pemahamannya dalam mendengarkan bahasa
inggris . sehingga, hasil belajar siswa dengan menggunakan tehnik Audio-
24
Visual dapat diharapkan lebih memuaskan dan dapat meningkatkan
kemampuan mendengarkan siswa.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan.
Peneliti
mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan
lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Data yang dikumpulkan
adalah dalam bentuk data kuantitatif dari hasil tes siswa dan data yang bersifat
kualitatif yang berasal dari lembar pengamatan. Hal-hal lain yang penting
yang berhuungan dengan tindakan juga dicatat dalah langkah ini. Format
pengamatan saat proses tindakan sedang berlangsung sebagai berikut.
Tabel 3.2
Format Proses Pengamatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
4.
Hal-hal yang diamati
Perhatian siswa saat menerima perintah
Keseriusan siswa dalam proses tindakan
Tanggapan siswa
Situasi pembelajaran
Efektivitas media pembelajaran
Respon siswa dalam menerima perintah
Ketepatan waktu
Motivasi siswa terhadap pelajaran
Perubahan sikap
Kepercayaan diri
Peningkatan keterampilan
Baik
Cukup
Kurang
Refleksi.
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul pada langkah
25
sebelumnya. Dan mencari kesulitan yang dialami oleh siswa dan guru dalam
proses tindakan yang telah dilakukan. Siswa diajak diskusi pada setiap siklus
untuk menanyakan kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Sedangkan guru
merenungkan kembali peristiwa yang sudah lampau ketika proses tindakan
berlangsung. Semua data yang didapat dianalisis dan dievaluasi untuk
menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya atau perlu tidaknya perlakuan
yang diberikan kepada siswa dilanjutkan.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
Pada Bab IV ini penulis sampaikan data yang diperoleh dari penelitian
tindakan ini secara rinci berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP N 13
Palangka Raya. Sebelum menyampaikan hasil-hasil penelitian ada baiknya dilihat
dahulu pendapat para ahli pendidikan berikut: dalam menyampaikan hasil
penelitian dan pembahasan, perlu menyajikan uraian masing-masing siklus
dengan data lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang
terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar, yaitu hasil pembahasan (kemajuan)
pada diri siswa, lingkungan, guru, motivasi dan aktivits belajar, situasi kelas dan
hasil belajar, kemukakan grafik dan tabel hasil analisis data yang menunjukkan
perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistimatis dan jelas (Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006: 83).
Dari cuplikan di atas jelaslah apa yang harus dipaparkan dalam Bab ini
yaitu menulis lengkap mulai dari apa yang dibuat sesuai perencanaan, hasilnya
apa, bagaimana pelaksanaanya, apa yang telah dicapai, sampai pada refleksi. Oleh
karenanya pembicaraan pada bagian ini dimulai dengan apa yang dilakukan pada
bagian perencanaan, apa yang dilakukan pada pelaksanaan, apa yang dilakukan
pada pengamatan dan apa yang dilakukan pada refleksi, seperti terlihat berikut ini.
1.
Rencana Tindakan I
Hasil yang didapat dari kegiatan perencanaan meliputi:
27
A. Menyusun rancangan tindakan selanjutnya penelitian lengkap dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dengan
Audio-Visual Berdasar hasil awal kemampuan siswa kelas VIII yang
tertera pada latar belakang, peneliti merencanakan kegiatan yang lebih
intensif seperti berkonsultasi dengan teman-teman guru dan kepala sekolah
tentang persiapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan tehnik AudioVisual.
B. Menentukan waktu pelaksanaan, yang menyangkut hari, tanggal, sesuai
dengan jadwal penelitian yaitu pada minggu ke 2 bulan oktober.
C. Meminta teman-teman guru bidang studi sejenis dan kepala sekolah
sebagai mitra kesejawatan dalam pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual
yang sudah direncanakan. Hasilnya adalah kesiapan teman-teman guru
untuk ikut melaksanakan supervisi kunjungan kelas dalam mengamati
kekurangan yang ada.
D. Menyusun format pengecekan yang berhubungan dengan pembelajaran
Audio-Visual.
E. Teman guru
yang diminta
mengamati
pembelajaran diupayakan
pembekalan tentang model pembelajaran ini dengan:
a) Supervisor diberitahu terlebih dahulu dan mengetahui metode
pembelajaran yang menggunakan Audio-Visual dan kehadirannya di
kelas bukan mencari kesalahan, tetapi untuk kepentingan bersama
yaitu memperbaiki pembelajaran.
28
b) Supervisor telah diberitahu untuk lebih memahami tentang prinsipprinsip supervisi sehingga tidak lagi cenderung instruktif dan lebih
bersahabat dengan prinsip kesejawatan.
c) Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor diharapkan menunjukkan
rasa kesejawatan yang akrab dan mau menilai kebenaran yang ada.
F. Peneliti memberikan penjelasan pada siswa bahwa kehadiran supervisor ke
kelas bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan guru dalam
pembelajaran, tapi untuk meningkatkan kemampuan siswa menguasai
ilmu.
G. Merencanakan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan. Menentukan
bahan pelajaran, dengan cara menyesuaikan dengan silabus yang berlaku
dan penjabarannya dengan cukup baik.
H. Memilih dan mengorganisaasikan materi, media, dan sumber belajar.
Pada siklus pertama ini, peneliti mengorganisasikan materi
pembelajaran dengan baik. Urutan penyampaiannya dari yang mudah ke
yang sulit, cakupan materi cukup bermakna bagi siswa, menentukan alat
bantu mengajar. Sedangkan dalam penentuan sumber belajar sudah
disesuaikan
dengan
tujuan,
materi
pembelajaran
dan
tingkat
perkembangan peserta didik.
I. Merancang skenario pembelajaran.
Skenario pembelajaran disesuikan dengan tujuan, materi dan
tingkat
perkembangan siswa, diupayakan variasi dalam penyampaian.
Susunan dan langkah-langkah pembelajaran sudah disesuaikan dengan
tujuan, materi, tingkat perkembangan siswa, waktu yang tersedia,
29
sistematiknya adalah menaruh siswa dalam posisi sentral, mengikuti
perubahan strategi pendidikan dari pengajaran ke pembelajaran sesuai
Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 dan menyesuaikan dengan model
pembelajaran Audio-Visual.
2.
Pelaksanaan Tindakan I
a. Pengelolaan Kelas
Mengelola kelas dengan persiapan yang matang, mengajar materi dengan
benar sesuai model pembelajaran Audio-Visual.
b. Alat Penilaian
Pembahasan dan jenis penilaian, terlampir di RPP berikut format
penilaian.
c. Penampilan
Penampilan secara umum, peneliti berpakaian rapi, menggunakan bahasa
yang santun, menuntun siswa semaksimal mungkin dengan penggunaan
metode pembelajaran Audio-Visual. Peneliti mengupayakan strategi agar
mudah mengamati siswa yang sedang belajar. Setelah pembelajaran selesai
dilakukan, dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan dengan guru yang
mengawasi proses pembelajaran untuk mendiskusikan hasil pengamatan
yang dilakukan.
d. Dari diskusi dengan guru, terungkap bahwa:
1.
Pembelajaran yang dilakukan belum maksimal, karena peneliti baru
pertamakali mencoba metode ini.
2.
Siswa-siswa memang belum aktif menerima pelajaran dan memberi
tanggapan, ini sesuai dengan tujuan metode Audio-Visual.
30
3.
Peneliti mengusulkan agar guru yang mengamati mau kembali dan
bersedia mengamati kembali pada kesempatan di siklus II.
4.
Untuk sementara, peneliti belum yakin bahwa pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas akan membantu meningkatkan kemampuan siswa,
tetapi menurut pemikiran pengamat, cara yang dilakukan peneliti
cukup mampu mendorong meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar.
5.
Penyampaian pengamat pada peneliti dapat disampaikan sebagai
berikut:
Perlu pengelolaan ruangan, waktu, dan fasilitas belajar yang lebih
baik.
Dalam mengelola ruang kelas, waktu serta fasilitas belajar, dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1) Peneliti menyediakan alat bantu/media pembelajaran.
2) Peneliti kurang memperhatikan kebersihan papan tulis, kebersihan
seragam siswa, dalam hal lain yang berguna untuk menumbuhkan
motivasi belajar dan disiplin siswa.
3) Peneliti belum begitu baik dalam waktu. Memulai pelajaran tidak
tepat waktu akibat hal-hal tertentu.
3.
Observasi/Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan sangat bervariasi. Penulis menggunakan
guru teman sejawat untuk ikut masuk kelas mengamati kebenaran
pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model Audio-Visual. Data
yang diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan guru akan sangat
31
berpengaruh
terhadap
kemajuan
peneliti
dalam
menerapkan
model
pembelajaran Audio-Visual mengingat semua kelemahan peneliti akan
teramati dengan baik. Apabila peulis hubungkan dengan yang disebut
variabel penyela atau variabel intervening dimana ada hal-hal tertentu yang
bisa
mempengaruhi
hubungan
antara
variabel
bebas
yaitu
model
pembelajaran Audio-Visual dengan variabel terikat yaitu pretasi belajar. Hal
tertentu yang dibicarakan adalah kebenaran pelaksanaan model pembelajaran
Audio-Visual. Apabila pelaksanaannya tidak benar sudah tentu akan
berpengaruh terhadap hasil belajar.
Pengamatan oleh teman sejawat seperti yang dipaparkan di atas sangat
perlu dilakukan demi keberhasilan peningkatan mutu dan kebenaran
pembelajaran model Audio-Visual. Hal tersebut penulis lakukan demi adanya
upaya inovasi agar tulisan ilmiah ini lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Selain pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat, upaya lain yang
penulis lakukan adalah menyuruh salah satu siswa yang pandai untuk
mengecek apakah pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual di kelas sudah
berjalan sesuai harapan atau belum. Baik guru yang mengamati, maupun
siswa yang disuruh mengamati kegiatan teman-temannya, sebelumnya sudah
dipanggil ke kantor dan diberi penjelasan tentang kebenaran pelaksanaan
pembelajaran Audio-Visual yang menuntut kreativitas; penemuan sendiri oleh
siswa; penekanan pada kegiatan intelektual; memproses pengalaman belajar
menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata; membiasakan siswa
lebih produktif, analitis, kritis; penggunaan metode, teknik, dan strategi yang
memungkinkan siswa mencari dan menemukan jawaban sendiri secara
32
optimal. Selain itu, model ini menuntut kemampuan pemecahan masalah
untuk peningkatan kepuasan intelektual, mempertajam proses ingatan untuk
penguasan
lebih
lama,
pembelajaran
lebih
terpusat
pada
siswa,
pengembangan konsep diri dan bakat akademik, menghindarkan diri dari
belajar dengan hafalan, menumbuhkan kemampuan mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: a)
merumuskan pertanyaan untuk dapat melakukan penelitian, b) mencek
apakah hasil pengamatan siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, c)
pengumpulan data/informasi, d) menganalisis informasi, e) membuat
simpulan-simpulan berdasar hasil analisis informasi. Dari semua pengertian
di atas, penulis sudah menyiapkan instrumen untuk ketepatan pelaksanaan
yang dibawa oleh guru dan siswa yang mengamati proses pembelajaran.
4.
Refleksi Siklus I
Sebelum memulai refleksi, ada baiknya melihat pendapat para pakar
pendidikan tentang apa yang dimaksud dengan refleksi. Pendapat ini akan
merupakan panduan terhadap cara atau hal-hal yang perlu dalam menulis
refleksi. Refleksi merupakan kajian secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan
evaluasi guna menyempurnakan tindakan. Refleksi menyangkut analisis,
sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang
dilakukan (Hopkin, 1993 dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi,
2006: 80).
33
a. Analisis kuantitatif prestasi belajar s
IR
Siswa
1. Adit Hari Setiawan
2. Ahmad Sugandi
3. Ainur Rosyidah
4. Apriando Saputra
5. Cis Handayani
6. Dina Sofiana
7. Guyub Prasetio
8. Jazilaturrohmah
9. M. Ilham
10. M. Ardi Alfiyan
11. Rohana
12. Sayyidah Alfasanah
13. Tegar Satriya
14. Wiwin Amalia Putri
Total
Siklus
S1
S2
6
7
5
7
6
7
6
7
6
7
5
7
5
7
6
7
5
6
5
7
5
7
6
7
5
6
5
7
76
96
5.5
5
4.5
5.5
4
4,5
4.5
5
4.5
4,5
5
5,5
4,5
4,5
67
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel diatas bahwa nilai dari pretest dan nilai post-test yang dikumpulkan oleh siswa kelas MTs Hasbullah
Karanganyar pada siklus I dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
X0
1. Nilai Rata-rata Pre-test
=
67
=
= 4,8
N
14
X1
2. Nilai Rata-rata Sesi 1
=
N
76
=
14
X2
3. Nilai Rata-rata Sesi 2
=
= 5.4
96
=
N
34
= 6.9
14
Nilai total Rata-rata pada siklus pertama adalah:
X1 + X2
2
=
5.4 + 6.9
2
=
12.3
2
= 6.15
b. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus I
Untuk rekapitulasi hasil penelitian ini akan disampaikan sekaligus pada
akhir analisis refleksi siklus II. Untuk hasil analisis pengamatan guru dan
pengamatan siswa terhadap kebenaran pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual.
Untuk kedua hasil pengataman tersebut dapat disampaikan sebagai berikut: 1)
pengamatan oleh guru berupa catatan kesalahan peneliti pada saat melaksanakan
proses pembelajaran Audio-Visual, hal ini menjadi masukan yang sangat berharga
untuk perbaikan pada siklus selanjutnya, untuk hal ini lebih lengkapnya dapat
dilihat pada pembahasan. 2) untuk pengamatan yang dilakukan oleh kepala
sekolah yang ada pada lampiran 6, sudah terlihat tim yang mampu, tim yang
belum mampu, sudah jelas menunjukkan keaktifan, keuletan, kreativitas, mencari
35
hal-hal penting yang ditugaskan, menunjukkan kemampuan aktivitas, kritis, betul
siswa yang giat belajar dan bukan guru yang giat mengajar, kemampuan
menunjukkan konsep
diri, kecepatan menanggapi
tuntutan, kemampuan
menelorkan kesimpulan-kesimpulan. Jumlah semua skor siswa pada pre-tes adalah
67, dan pada jumlah skor pada sesi 1 adalah 76, sedangkann skor pada sesi 2
adalah 96, setelah dirata-ratakan maka skor yang diperoleh adalah 4,8 untuk nilai
pre-test, 5,4 untuk nilai sesi 1, dan 6,9 untuk nilai sesi 2 dari analisis yang dibuat,
dapat diambil simpulan bahwa hasil yang didapat belum menunjukkan
keberhasilan pembelajaran Audio-Visual yang dilakukan guru.
2.
Siklus II
1.
Perencanaan
Melihat semua hasil yang didapat pada siklus I, maka untuk perencanaan
pelaksanaan penelitian di siklus II ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan
yaitu:
a. Peneliti
merencanakan
kembali
jadwal
untuk
melakukan
pembelajaran di kelas dengan melihat jadwal penelitian pada Bab
III dan waktu dalam kalender pendidikan. Hasil dari refleksi siklus
I merupakan dasar dari pembuatan perencanaan di siklus II ini.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik sesuai
model pembelajaran Audio-Visual serta membuat instrumen
pengumpulan data yaitu tes prestasi belajar.
c. Merencanakan kunjungan kelas bersama-sama teman-teman
observasi sebagai upaya inovasi. Untuk ini peneliti berkonsultasi
minta kesediaannya untuk ikut dalam proses pembelajaran yang
36
dilakukan. Inovasi ini dilakukan agar peneliti dapat berupaya lebih
maksimal untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dan
lebih berkualitas. Hasil konsultasi dengan teman sejawat adalah
adanya kesiapan guru untuk ikut melakukan supervisi kunjungan
kelas. Guru yang akan mengobservasi diberitahu bahwa penulis
sudah sempat berkonsultasi dengan kepala sekolah dan beliau akan
ikut berpartisipasi, masuk ke ruangan untuk bersama-sama
melakukan supervisi. Hal ini diberitahukan pada guru dengan
harapan agar guru yang akan mengobservasi bisa lebih siap lagi
untuk melakukan supervisi yang lebih berkualitas, ini juga penulis
lakukan sebagai tambahan inovasi.
d. Bersama guru merancang skenario penerapan pembelajaran dengan
melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dengan
mengidentifikasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk peningkatan
pembelajaran. Untuk hal ini, semua catatan tentang kekurangan
yang ada di siklus I yang merupakan hasil refleksi disampaikan
pada guru untuk dipelajari. Memberitahu guru apa-apa yang perlu
dilaksanakan, apa saja yang siswa mesti kerjakan, cara penerapan
metode Audio-Visual yang benar sesuai kebenaran teori yang
disampaikan.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini disampaikan sebagai berikut:
Pada hari yang sudah ditentukan sesuai jadwal, peneliti memulai tahap
pelaksanaan tindakan dengan membawa semua persiapan yang sudah dibuat,
37
Sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam bentuk rancanngan
pembelajaran dengan penerapan tehnik Audio-Visual, maka langkah-langkah
pembelajaran untuk pemahamam wacana disusun dalam langkah-langkah
sesuai dengan metode yang diterapkan dalam penelitian ini. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut:
Langkah pertama, Video pertama dengan topic “I Want to Fly”
diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa brainstorming untuk
meningkatkan keinginan minat belajar siswa. Setelah video tersebut
diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa disuruh untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang bersifat umum sesuai dengan video yang diputarkan.
Kemudian penulis mangjak siswa untuk mebahas setiap jawaban dari setiap
pertanyaan yang diberikan.
Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik
“How Do I Get To Nanjing Road” diputarkan selama 2 kali. Kemudian siswa
disuruh menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji secara lisan namun
pertanyaan yang diberikan kali ini lebih mendetail berhubungan dengan video
yang diputarkan.
Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Are You
Busy and What A Fat Bird” selama dua kali. Setelah video tersebut selesai
diputarkan, kemudian siswa diberikaan
multiple choice test dan siswa
diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa
diberiakan naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian siswa
38
disuruh untuk menampilkan (perform) setiap video yang diputarkan
sebelumnya di depan kelas.
Langkah-langkah di atas merupakan intisari dari perlakuan yang
diberikan kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya dalam
mendengarkan bahasa inggris . sehingga, hasil belajar siswa dengan
menggunakan tehnik Audio-Visual dapat diharapkan lebih memuaskan dan
dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa.
Pada pertemuan kedua kegiatan belajar dilanjutkan dengan pembahasan
topik baru. Dimana pada kegiatan ini siswa diputarkan 4 video yang berjudul
“Sign language, How do I get Nanjing Road, Long Farewell and What Do
You Do”. Pada awal kegiatan siswa diputarkan dua video yang berjudul “
Sign Language and How do I get Nanjing Road”. Guru memberikan
brainstorming kepada siswa untuk mengenalkan video tentang “Sign
Language and How do I get Nanjing Road”. Guru memberikan beberapa
pertanyaan terkait video yang diputarkan
sebagai rangsangan. Semua
pertanyaan tersebut dibahas secara klasikal dan oral sehingga siswa terbawa
pada situasi pembelajaran yang menyenangkan.
Kemudian Guru menyuruh siswa menonton video yang berjudul “Long
Farewell and What Do You Do” secara mandiri dengan 10 item pertanyaan
yang diberikan yang meliputi aspek menemukan ide umum, menemukan
informasi tertentu, menemukan informasi rinci, dan arti kata. Test ini
sekaligus sebagai tes untuk menentukan kemajuan siswa pada siklus tindakan
pertama ini dan siswa diberikan waktu selama 15 menit.
39
Demikianlah langkah-langkah pembelajaran pada proses tindakan siklus
kedua ini dengan menerapkan Tehnik Audio-Visual dalam waktu 4 x 40
menit (2 x pertemuan).
3.
Observasi/Penilaian
Penilaian terhadap kebenaran pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual
didahului dengan mencatat hal-hal penting seperti aktivitas belajar yang
dilakukan pada saat peneliti melakukan tindakan. Dari catatan-catatan yang
cepat tersebut penulis mengetahui bagian mana yang mesti diperbaiki,
dibagian mana diperlukan penekanan-penekanan, dibagian mananya perlu
diberi saran-saran serta penguatan-penguatan. Di samping itu adanya guru
yang mengamati proses pembelajaran akan sangat membantu untuk
mengetahui lebih jelas kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama pross
pembelajaran. Guru yang mengamati mencatat juga kreativitas siswa,
kemauan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, kontribusi
diantara para siswa. Semua ini sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan tes
prestasi belajar akhirnya dilanjutkan minggu depannya karena setelah guru
melakukan proses pembelajaran, waktu untuk memberikan tes tidak
mencukupi sehingga dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Hasil tes
prestasi belajar siswa siklus II akan dibahas pada refleksi II.
4.
Refleksi Siklus II
A. Analisis Kuantitatif untuk Perolehan Nilai Tes Prestasi Belajar Siklus II
Hasil tindakan siklus II
IR
Siswa
40
Siklus II
S3
S4
1. Adit Hari Setiawan
7. Ahmad Sugandi
8. Ainur Rosyidah
9. Apriando Saputra
10. Cis Handayani
11. Dina Sofiana
7. Guyub Prasetio
8. Jazilaturrohmah
9. M. Ilham
10. M. Ardi Alfiyan
11. Rohana
12. Sayyidah Alfasanah
13. Tegar Satriya
14. Wiwin Amalia Putri
Total
5.5
5
4.5
5.5
4
4,5
4.5
5
4.5
4,5
5
5,5
4,5
4,5
67
8
7
7
7
8
7
7
7
8
7
7
8
7
7
102
8
8
8
8
9
8
8
8
8
8
9
9
8
8
115
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel diatas bahwa nilai dari pretest dan nilai post-test yang dikumpulkan oleh siswa kelas VIII MTs Hasbullah
Karanganyar pada siklus I dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
X0
1. Nilai Rata-rata Pre-test
=
67
=
= 4,8
N
14
102
X3
2. Nilai Rata-rata Sesi 3
=
=
N
3. Nilai Rata-rata Sesi 4
X4
=
115
=
Nilai total Rata-rata pada siklus kedua adalah:
=
6.7
7.3 + 7.4
8.2
2
=
14.1
15.5
2
41
= 8.2
14
N
X3 + X4
2
= 7.3
14
= 7.8
B. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus II:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian dari Siklus I sampai Siklus II
No
1
Tindakan
Pre-test
2
Siklus I
3
Siklus II
Rata-rata
4.8
5.4
6.9
7.3
8.2
SO
S1
S2
S3
S4
C. Pembahasan
1.
Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus I
42
Total rata-rata
X0 = 4.8
XI = 6.15
XII = 7.8
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan data kualitatif
terhadap hasil pengamatan guru sejawat tentang pembelajaran Audio-Visual
adalah: kelemahan-kelemahan yang ada, kelebihan-kelebihan, perubahanperubahan,
kemajuan-kemajuan,
efketivitas
waktu,
keaktifan
yang
dilakukan, konstruksi, kontribusi, diskripsi fakta, pengecekan validitas
internal dan validitas eksternal, identifikasi masalah, faktor-faktor yang
berpengaruh, cara-cara untuk memecahkan masalah, pertimbanganpertimbangan, perbandingan-perbandingan, komentar-komentar, tanggapantanggapan, tambahan pengalaman, summary, pendapat-pendapat, gambarangambaran, interpretasi/penafsiran-penafsiran, makna di belakang perbuatan,
trianggulasi, hubungan antaraspek, klasifikasi, standar-standar penetapan
nilai, alasan-alasan penggunan teknik tertentu, alasan penggunaan langkahlangkah
tertentu,
penggabungan,
penggolongan-penggolongan,
tabulasi,
pemakaian,
kriteria-kriteria,
penggabungankatagorisasi,
pengertian-pengertian, hubungan antar kategori.
Dari hail pengamatan teman sejawat disampaikan bahwa ada
kelebihan-kelebihan yang disampaikan oleh pengamat yaitu bahwa peneliti
sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun, menuntun siswa
dengan baik. Hal ini menimbulkan interpretasi bahwa perjalanan penelitian
sudah cukup baik. Kelemahan yang disampaikan perlu diberikan analisis
yaitu penggunaan waktu yang belum efektif, konstruksi, kontribusi siswa
belum maksimal, fakta ini akan dijadikan acuan kebenaran data, validasi,
internal yang diambil dari informan di pertanggungjawabkan, validitas
eksternal berupa acuan hukum digunakan teori-teori yang mendukung dan
43
reliabilitas data penelitian ini dapat penulis yakini karena hal itu merupakan
ketepatan peneliti memilih informan, yaitu teman sejawat. Faktor-faktor
yang berpengaruh belum maksimalnya pembelajaran Audio-Visual pada
siklus I ini adalah karena peneliti baru satu kali mencoba model ini. Cara
pemecahan masalahnya adalah penyiapan RPP yang lebih baik, lebih
berkualitas. Hal-hal yang lain seperti komentar, tambahan pengalaman,
gambaran-gambaran keberhasilan penelitian akan terlihat pada hasil siklus
selanjutnya. Demiian sediit hasil kualitatif atau kualitas dari pembelajaran
dengan model Audio-Visual.
1.
Pembahasan hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar siklus I
Hasil tes prestasi belajar yang merupakan tes lisan dan multiple choice
test memforsir siswa untuk betul-betul dapat memahami apa yang sudah
dipelajari. Nilai rata-rata siswa di siklus I sebesar 5,4 pada sesi pertama dan
6,9 pada sesi kedua menunjukkan bahwa siswa setelah menguasai materi
yang diajarkan walaupun belum begitu sempurna. Hasil ini menunjukkan
peningkatan kemampuan siswa menguasai mata pelajaran bahasa inggris
khususnya dalam skill mendengarkan Apabila dibandingkan dengan nilai
awal siswa sesuai data yang sudah disampaikan dalam analisis sebelumnya.
Hasil tes prestasi belajar di siklus I telah menemukan efek utama
bahwa penggunaan metode tertentu akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa yang dalam hal ini adalah metode Audio-Visual. Hal ini sesuai
dengan hasil meta analisis metode pembelajaran yang dilakukan oleh
Soedomo, 1990 (dalam Puger, 2004) yang menyatakan bahwa metode
44
pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru berpengaruh terhadap
prestasi belajarnya.
Seperti telah diketahui bersama bahwasannya mata pelajaran Bahasa
Inggris menitikberatkan pembelajaran pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai pedoman prilaku kehidupan sehari-hari siswa. Untuk
penyelesaian kesulitan yang ada maka penggunaan metode ini dapat
membantu siswa untuk berkreasi, bertindak aktif, bertukar pikiran,
mengeluarkan pendapat, bertanya, berdiskusi, berargumentasi, bertukar
informasi dan memecahkan masalah yang ada bersama dengan anggota
kelompok diskusinya. Hal inilah yang membuat siswa berpikir lebih tajam,
lebih kreatif dan kritis sehingga mampu untuk memecahkan masalah-masalah
yang kompleks dan efek selanjutnya adalah para siswa akan dapat memahami
dan meresapi mata pelajaran Bahasa Inggris lebih jauh.
Kendala yang masih tersisa yang perlu dibahas adalah prestasi belajar
yang dicapai pada siklus I ini belum memenuhi harapan sesuai dengan
tuntutan KKM mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah ini yaitu 7,0 Oleh
karenanya upaya perbaikan lebih lanjut masih perlu diupayakan sehingga
perlu dilakukan perencanaan yang lebih matang untuk siklus selanjutnya.
2.
Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus II
Hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar di siklus II menunjukkan
bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik. Ini
terbukti dari rata-rata nilai siswa mencapai 7,3 pada sesi 3 dan 8,2 pada sesi 4
Hasil ini menunjukkan bahwa metode Audio-Visual telah berhasil
meningkatkan kemampuan siswa menempa ilmu sesuai harapan. Audio45
Visual merupakan model yang cocok bagi siswa apabila guru menginginkan
mereka memiliki kemampuan berkreasi, berargumentasi, mengeluarkan
pendapat secara lugas, bertukar pikiran, berargumentasi, mengingat
penggunaan metode ini adalah untuk memupuk kemampuan intelektual siswa,
mendorong siswa untuk mampu menemukan sendiri, menempatkan siswa
pada posisi sentral dan mengupayakan agar siswa tidak belajar dengan
menghafal.
Hasil penelitian ini ternyata telah memberi efek utama bahwa model
yang diterapkan dalam proses pembelajaran berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan pula dengan temuan-temuan
peneliti lain seperti yang dilakukan oleh Inten (2004) dan Puger (2004) yang
pada dasarnya menyatakan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Mata pelajaran Bahasa Inggris menitikberatkan kajiannya pada aspek
kognitif, afektif dan psikomotor sebagai pedoman atas kemampuan siswa
baik pikiran, prilaku maupun keter-Visual menempati tempat yang penting
karena dapat mengaktifkan siswa secara maksimal. Dari nilai yang diperoleh
siswa, lebih setengah jumlah keseluruhan siswa mendapat nilai 8, 3 siswa
memperoleh nilai tinggi yaitu 9. Dari perbandingan nilai ini sudah dapat
diyakini bahwa prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan penggunaan
metode Audio-Visual.
Melihat perbandingan nilai awal, nilai siklus I dan nilai siklus II, terjadi
kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal adalah 4,8 naik di
siklus I menjadi 6,3 dan di siklus II naik menjadi 7,9 Kenaikan ini tidak bisa
46
dipandang sebelah mata karena kenaikan nilai ini adalah dari upaya-upaya
yang maksimal yang dilaksanakan peneliti demi peningkatan mutu
pendidikan dan kemajuan pendidikan khususnya di MTs Hasbullah
Karanganyar.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan mengetahui bahwa pemicu rendahnya aktivitas belajar dan
prestasi belajar ada pada faktor-faktor seperti metode yang digunakan guru,
sehingga penggunaan atau penggantian metode konvensional menjadi
metode-metode yang sifatnya konstruktivis sangat diperlukan, akibatnya
peneliti mencoba model pembelajaran Audio-Visual dalam upaya untuk dapat
memecahkan permasalahan yang ada di sekolah.
Berdasar pada rendahnya aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa
yang disampaikan pada latar belakang masalah, penggunaan model
pembelajaran Audio-Visual diupayakan untuk dapat menyelesaikan tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
Seberapa besar peningkatan yang dicapai sudah dipaparkan dengan jelas pada
akhir analisis. Dari hasil penelitian yang disampaikan di Bab IV dan semua
data yang telah disampaikan tersebut, tujuan penelitian yang disampaikan
sudah dapat dicapai.
47
Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu pencapaian kenaikan prestai
belajar siswa dapat dilihat bukti-bukti yang sudah disampaikan.
a. Dari data awal hampir semua siswa mendapat nilai di bawah standar,
kemudian pada siklus I menurun menjadi 2 siswa dan siklus II nilai semua
siswa diatas standar yang ditentukan disekolah tersebut.
b. Dari rata-rata awal 4,5 naik menjadi 6,15 pada siklus I dan pada siklus II
naik menjadi 7,8.
c. Dari data awal tidak ada siswa yang tuntas sedangkan pada siklus I hanya
2 siswa dan pada siklus II semua siswa mencapai ketuntasan.
Dari
semua
data
pendukung
pembuktian
pencapaian
tujuan
pembelajaran dapat disampaikan bahwa model Audio-Visual dapat memberi
jawaban yang diharapkan sesuai tujuan penelitian ini. Semua ini dapat dicapai
adalah akibat kesiapan dan kerja keras peneliti dari sejak pembuatan proposal,
review hal-hal yang belum bagus bersama teman-teman guru, penyusunan
kisi-kisi dan instrumen penelitian, penggunaan sarana trianggulasi data
sampai pada pelaksanaan penelitian yang maksimal.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang sudah disimpulan dari hasil penelitian, dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Inggris,
dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran
Bahasa Inggris penggunaan model pembelajaran Audio-Visual semestinya
menjadi pilihan dari beberapa metode yang ada mengingat metode ini telah
48
terbukti dapat meningkatkan kerjasama, berkreasi, bertindak aktif, bertukar
informasi, mengeluarkan pendapat, bertanya, berargumentasi dan lain-lain.
2. Walaupun penelitian ini sudah dapat membuktikan efek utama dari model
Audio-Visual dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar, sudah
pasti dalam penelitian ini masih ada hal-hal yang belum sempurna
dilakukan, oleh karenanya kepada peneliti lain yang berminat meneliti
topik yang sama untuk meneliti bagian-bagian yang tidak sempat diteliti.
3. Selanjutnya untuk adanya penguatan-penguatan, diharapkan bagi peneliti
lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna verifikasi data hasil
penelitian ini.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdul. 2002. https://www.scribd.com/doc/9037208/
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Fernandes, H.J.X. 1984. Testing and Measurement. Jakarta. National Education
Planning, Evaluation and Curriculum Development.
Inten, I Gede. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran dan Pengetahuan Awal Siswa
Terhadap Prestasi Belajar PKn dan Sejarah pada Siswa Kelas II di SMU
Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Tesis. Program Pascasarjana IKIP
Negeri Singaraja.
Miles, Matthew, B. Dan A. Michael Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Terjemahan Tjetjep Roheadi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Puger, I Gusti Ngurah. 2004. Belajar Kooperatif. Diktat Perkuliahan Mahasiswa
Unipas.
Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman bagi
Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
50
Lampiran 1.
Tes Prestasi Belajar............ (tes yang digunakan untuk mencari data
awal penelitian)
POST-TEST I
I.
Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!
1.
What is the title of the conversations?
A. Long Time No See.
B. Long Trip.
C. Happy New Year
D. Happy Birthday.
2.
Long time ....... see
A. yes
B. no
C. is
D. are
3.
.......... you still working for that horrible company?
A. Is
B. Am
C. Are
D. Was
4.
Does Jeff’s friend happy when he see him?
A. Yes, he does
B. No, he does not
C. Yes
D. No
5.
Great to ........ you!
A. saw
51
B. see
C. sea
D. show
6.
What did the caller 1 say?
A. Hy, is this Jeffrey?
B. Hy, are you Jeffrey
C. Hy, is not Jeffrey?
D. Hy, is that Jeffrey?
7.
What did Mr. B answer to caller 1 question?
A. I am sorry, you are called the wrong number!
B. I am sorry, you are dialled the wrong number!
C. I am sorry, you are call the wrong number!
D. I am sorry, you are dial the wrong number!
8.
Does Mr. B know who named Jeffrey?
A. Yes
B. No
C. Yes, he does
D. No, he doesn’t
9.
I don’t know anyone ......... Jeffrey
A. named
B. name
C. is name
D. are name
10.
Is Mr. B angry with the caller?
A. No, he is not
B. Yes, he is
C. No
D. Yes
“GOOD LUCK”
52
Post test II
II.
Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!
1. What does the first speaker says at the first conversation?
A. Ssshhh… wash that? Do you near it?
B. Ssshhh… watch that? Do you near it?
C. Ssshhh… what’s that? Do you hear it?
D. Ssshhh… watch that? Do you hear it?
2. “Don’t move”
What is the notice means?
A. Don’t go anywhere.
B. Run quickly.
C. Keep walking.
D. Don’t laughing.
3. At the first, what can Mr. G hear the sounds?
A. He have hear anything.
B. He has not hear anything.
C. He can hear anything.
D. He can not hear anything.
4. Finally, can Mr. G hear the sounds?
E. Yes, he can
F. No, he can not
G. Yes
H. No
5. What is the activity on the conversations?
E. Washing
F. Dancing
G. Surfing
H. Hunting
6.
“What can I do for you?”
What kind of expression it is?
53
A.
B.
C.
D.
Asking a help.
Offering a help.
Giving a help.
Refuse a help.
7.
What kind of activity that speaker does on the conversation?
A. Fighting.
B. Sailing.
C. Selling.
D. Cooking.
8.
What expression is used by the speaker for asking the price?
A. How must is this?
B. How much is this?
C. How must is these?
D. How match is this?
9. How about the discount for the product?
E. 10%
F. 20%
G. 30%
H. 40%
10. Do you know where the conversation happens?
A. At home.
B. In the yard.
C. In the shop.
D. In the office.
“GOOD LUCK”
54
POST-TEST III
III. Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!
1.
What is title of the conversations?
A. What are you doing?
B. What do you do?
C. How are you?
D. How do you do?
2.
What is profession of Kevin?
A. Driver
B. Salesman
C. Shop assistant
D. Reporter
3.
What the great news from Bob?
A. He found a new job.
B. He takes a new job.
C. He can a new job.
D. He wants a new job.
4.
Who first knows the great news?
A. Jeff
B. Nick
C. Bob
D. Hellen
5.
Nice to ........ you!
E. meeting
F. meeted
G. meet
55
H. is meet
6.
Who is the new neighbour of Jeff?
A. Nick
B. Bob
C. Kevin
D. Hellen
7.
Do you ........ where I can find an internet cafe around here?
A. know
B. knew
C. are know
D. are knowing
8.
Thank you for your .........!
A. help
B. helping
C. helped
D. many help
9.
Thanks ........ your hospitality!
A. to
B. in
C. for
D. from
10.
Have a ........ trip home!
A. save
B. safe
C. saving
D. safing
56
POST-TEST IV
IV.
Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!
1.
What is title of the conversations?
A. I Want To Run
B. I Want To drink
C. I want To Swim
D. I Want To Fly
2.
Penny : Can I give you a hand?
Jeff : .........
A. No
B. Yes
C. No, thanks
D. Yes, please help me
3.
Who wants to fly?
A. Penny
B. Nick
C. Bob
D. Jeff
4.
Can ........ tell me how to get to Nanjing Road?
A. I
B. you
C. they
D. we
5.
How to get the Nanjing Road?
A. By Bus number 21 or subway line one
B. By Taxi or subway line two
57
C. By Bus number 22 or Taxi
D. By Bus number 23 or aeroplane
6.
7.
Jeff : Hey buddy, you busy?
Bob : .........
A. No , not anymore
B. Yes, anymore
C. No
D. Yes
I just ........ some peace and quite!
A. will
B. want
C. can
D. have
8.
Penny : Hy, how are you guys doing?
3birds : ..........
A. Fine, thanks
B. Fine, thank you
C. Fine, how are you?
D. Find, how do you do?
9.
I have ........ this evening!
A. class
B. schedule
C. meeting
D. activity
10.
Bird 3 : I have to go now, good night!
Penny : .........
A. Good morning
B. Good afternoon
C. Good evening
D. Good night
58
Lampiran 2. Lembar Observasi Penilaian Kesesuaian Audio-Visual sebagai Upaya Validasi Data
Keterangan Penilaian:
No
1.
Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
2.
Tidak sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
3.
Sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
4.
Sangat sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
TIM
Kategori
TIM
Komponen
Tim
Menjawab
Soal-soal
Siswa
Menunjukkan
Siswa Kritis
Kemampuan
Analisis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
59
Pembelajaran
Betul Berpusat
Pada Diri Siswa
Siswa
Siswa Menunjukkan
Siswa Cepat
Mampu
Kemampuan Lebih
Menanggapi Menelorkan
Memproses Sesuatu
Tuntutan Kesimpulanyang Bermakna
kesimpulan
Lampiran 3. RPP siklus I
RPP
Sekolah
: MTs Hasbullah Karanganyar
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas / Semester
: VIII / I
Aspek
: Mendengarkan
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit.
Standar Kompetensi
: Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan Internasional
sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Kompetensi Dasar
1.2.
:
Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (
to get things done ) dan Internasional ( bersosialisasi ) sederhana
secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan
sekitar yang melibatkan tindak tutur : mengundang ,
menerima, dan menolak ajakan, menyetujui / tidak menyetujui,
memuji dan member selamat.
Karekter yang diharapkan :
1. Kreatif
2. Rasa kerja sama
3. Komunikatif
4. Rasa ingin tahu
Indikator yang diharapkan :
1. Mendengarkan dan mengidentifikasi beberapa pernyataan yang
digunakan dalam teks transaksional dan interpersonal secara oral
2. Menemukan beberapa informasi dalam text melalui audio visual secara
oral.
60
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi beberapa informasi yang terdapat dalam
tayangan audio – visual.
2. Siswa dapat menceritrakan kembali informasi berdasarkan tayangan
yang telah di tontonnya.
Tehnik :
-
Three phase listening think (pre – listening, while listening, and post
listening)
Kegiatan Proses Belajar Mengajar :
a. Kegiatan awal
-
Memberi salam / greeting.
-
Mengecek kehadiran siswa.
-
Menyampaikan indicator dari video yang akan diputar.
b. Kegiatan Inti :
Langkah pertama, Video pertama dengan topic “Always remember to
say please” diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa
brainstorming untuk meningkatkan keinginan minat belajar siswa.
Setelah video tersebut diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa
disuruh untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bersifat umum
sesuai dengan video yang diputarkan. Kemudian penulis mangjak
siswa untuk mebahas setiap jawaban dari setiap pertanyaan yang
diberikan.
Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik
“Cheers... hicccuupp”
diputarkan selama 2 kali. Kemudian siswa
disuruh menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji secara lisan
namun pertanyaan yang diberikan kali ini lebih mendetail berhubungan
dengan video yang diputarkan.
Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Long time
no see and Jeffry doesn’t live here” selama dua kali. Setelah video
tersebut selesai diputarkan, kemudian siswa diberikaan
multiple
choice test dan siswa diberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
61
Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa
diberiakan naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian
siswa disuruh untuk menampilkan (perform) setiap video yang
diputarkan sebelumnya di depan kelas.
c. Kegiatan Akhir:
-
Mengawasi aktivitas siswa selama kegiatan berlangsung
-
Meminta siswamenjawab tes yang telah diberikan
-
Mengumpulkan lembar Kerja Siswa
-
Memberika siswa beberapa saran terhadap tes yang telah dijawabnya
-
Siswa diberi kesempatan bertanya sesuai materi yang telah diajarkan
-
Siswa dan guru mengucapkan salam perpisahan kelas berakhir.
Evaluasi :
1. Procedure : a. Evaluasi selama kegiatan proses pembelajaran
b. Evaluasi terhadap kemajuan siswa.
2. Intruments : Tes Multiple Choice.
62
Lampiran 4.
Prestasi Belajar Siswa Siklus I
IR
Siswa
1. Adit Hari Setiawan
2. Ahmad Sugandi
3. Ainur Rosyidah
4. Apriando Saputra
5. Cis Handayani
6. Dina Sofiana
7. Guyub Prasetio
8. Jazilaturrohmah
9. M. Ilham
10. M. Ardi Alfiyan
11. Rohana
12. Sayyidah Alfasanah
13. Tegar Satriya
14. Wiwin Amalia Putri
Total
5.5
5
4.5
5.5
4
4,5
4.5
5
4.5
4,5
5
5,5
4,5
4,5
67
63
Siklus
S1
6
5
6
6
6
5
5
6
5
5
5
6
5
5
76
S2
7
7
7
7
7
7
7
7
6
7
7
7
6
7
96
Lampiran 5. Bukti Pemanggilan Siswa yang Lemah sebagai Upaya Inovasi
No
Nama Siswa
Hasil Panggilan, Diskusi, Tanya
Jawab terhadap Siswa yang
Lemah
64
Tanda
Tangan
Siswa
Lampiran 6. Bukti Pengamatan Teman gurut terhadap Kesesuaian/Ketepatan
Pelaksanan Proses Pembelajaran Audio-Visual Siklus I sebagai
Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian
Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran
Audio-Visual Siklus I di Kelas VIII MTs Hasbullah Karanganyar.
1. Peneliti sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun,
menuntun siswa dengan baik.
2. Pembelajaran belum maksimal karena baru dilakukan 1 kali.
3. Siswa terlihat belum begitu aktif.
4. Alat bantu belajar belum maksimal.
5. Kebersihan papan tulis belum diperhatikan.
6. Penekanan pada kegiatan intelektual siswa terlihat belum maksimal karena
terlihat guru masih mendominasi waktu pembelajaran
7. Guru sulit memunculkan siswa untuk produktif, kritis, analitis.
Guru yang Mengamati
(HERI SUTANTO, S.Pd.)
65
Lapiran 7. RPP siklus II
RPP
Sekolah
: MTs Hasbullah Karanganyar
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas / Semester
: VIII / I
Aspek
: Mendengarkan
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit.
Standar Kompetensi
: Mendengarkan
2. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan Internasional
sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Kompetensi Dasar
2.2.
:
Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (
to get things done ) dan Internasional ( bersosialisasi ) sederhana
secara akurat, lancer, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan
sekitar yang melibatkan tindak tutur : mengundang ,
menerima, dan menolak ajakan, menyetujui / tidak menyetujui,
memuji dan member selamat.
Karekter yang diharapkan :
5. Kreatif
6. Rasa kerja sama
7. Komunikatif
8. Rasa ingin tahu
Indikator yang diharapkan :
3. Mendengarkan dan mengidentifikasi beberapa pernyataan yang
digunakan dalam teks transaksional dan interpersonal secara oral
4. Menemukan beberapa informasi dalam text melalui audio visual secara
oral.
Tujuan Pembelajaran :
66
3. Siswa dapat mengidentifikasi beberapa informasi yang terdapat dalam
tayangan audio – visual.
4. Siswa dapat menceritrakan kembali informasi berdasarkan tayangan
yang telah di tontonnya.
Tehnik :
-
Three phase listening think (pre – listening, while listening, and post
listening)
Kegiatan Proses Belajar Mengajar :
d. Kegiatan awal
-
Memberi salam / greeting.
-
Mengecek kehadiran siswa.
-
Menyampaikan indicator dari video yang akan diputar.
e. Kegiatan Inti :
Langkah pertama, Video pertama dengan topic “I Want to Fly”
diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa brainstorming
untuk meningkatkan keinginan minat belajar siswa. Setelah video
tersebut diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa disuruh untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang bersifat umum sesuai dengan
video yang diputarkan.
Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik
“How Do I Get To Nanjing Road”
diputarkan selama 2 kali.
Kemudian siswa disuruh menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
penyaji secara lisan namun pertanyaan yang diberikan kali ini lebih
mendetail berhubungan dengan video yang diputarkan.
Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Are You
Busy and What A Fat Bird” selama dua kali. Setelah video tersebut
67
selesai diputarkan, kemudian siswa diberikaan multiple choice test
dan siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa
diberiakan naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian
siswa disuruh untuk menampilkan (perform) setiap video yang
diputarkan sebelumnya di depan kelas.
Langkah-langkah di atas merupakan intisari dari perlakuan yang
diberikan kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya dalam
mendengarkan bahasa inggris . sehingga, hasil belajar siswa dengan
menggunakan tehnik Audio-Visual dapat diharapkan lebih memuaskan
dan dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa.
f. Kegiatan Akhir:
-
Mengawasi aktivitas siswa selama kegiatan berlangsung
-
Meminta siswamenjawab tes yang telah diberikan
-
Mengumpulkan lembar Kerja Siswa
-
Memberika siswa beberapa saran terhadap tes yang telah dijawabnya
-
Siswa dan guru mengucapkan salam perpisahan kelas berakhir.
Evaluasi :
2. Procedure : a. Evaluasi selama kegiatan proses pembelajaran
b. Evaluasi terhadap kemajuan siswa.
2. Instruments : Tes Multiple Choice.
Karanganyar, Oktober 2018
Guru Mapel
HERI SUTANTO, S.Pd.
68
Lampiran 8. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
IR
Siswa
1. Adit Hari Setiawan
2. Ahmad Sugandi
3. Ainur Rosyidah
4. Apriando Saputra
5. Cis Handayani
6. Dina Sofiana
7. Guyub Prasetio
8. Jazilaturrohmah
9. M. Ilham
10. M. Ardi Alfiyan
11. Rohana
12. Sayyidah Alfasanah
13. Tegar Satriya
14. Wiwin Amalia Putri
Total
5.5
5
4.5
5.5
4
4,5
4.5
5
4.5
4,5
5
5,5
4,5
4,5
67
69
Siklus II
S3
S4
8
8
7
8
7
8
7
8
8
9
7
8
7
8
7
8
8
8
7
8
7
9
8
9
7
8
7
8
102
115
Lampiran 9. Bukti Pengamatan Teman gurut terhadap Kesesuaian/Ketepatan
Pelaksanan Proses Pembelajaran Audio-Visual Siklus II sebagai
Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian
Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran
Audio-Visual Siklus I di Kelas VIII MTs Hasbullah Karanganyar.
Waktu pembelajaran sudah dilakukan sesuai harapan.
1. Pembelajaran sudah dilakukan sesuai tuntutan pembelajaran Team Games
Tournamen
(TGT) yaitu: menempatkan siswa dalam posisi sentral,
mengutamakan intelektual siswa salama pembelajaran, menyuruh siswa
menemukan sesuai pembelajaran Team Games Tournamen (TGT).
2. Kreativitas siswa terlihat cukup baik, partisipasi siswa juga sudah baik,
kontribusi diantara siswa cukup mengesankan.
3. Kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran hampir tidak terlihat
lagi karena guru telah menyiapkan pembelajaran ini dengan baik dan
sudah mendapat cukup pengalaman pada pelaksanaan siklus I.
4. Kelemahan yang lain, dapat dilihat yaitu: waktu pemberian tes terpaksa
tidak diberikan pada saat melaksanakan proses pembelajaran, namun akan
dilaksanakan seminggu setelahnya.
Guru yang Mengamati
(HERI SUTANTO, S.Pd.)
70