Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhana hu wata alla, karena atas rahmat, tauf... more Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhana hu wata alla, karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul "Aliran Pendidikan". Penulis menyadari bahwa karena keterbatasan dan kemampuan penulis, Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun pembahsannya. Akan tetapi, penulis harapkan Makalah ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi lingkungan pendidikan dan pembaca pada umumnya. Mata kuliah Pengantar Pendidikan merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh, yang akan membekali kita sehingga dapat menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru dengan baik, sesuai dengan harkat manusia dan hakikat pendidikan bagi manusia. Melalui mata kuliah ini kita akan mendapat kesempatan untuk mengkaji hakikat manusia dan pendidikan. Dengan menguasai materi mata kuliah Pengantar PEndidikan diharapkan kita mampu memiliki wawasan pendidikan yang lebih baik, sehingga dapat menjalankan profesi sebagai guru sesuai kebutuhan dan perkembangan pendidikan.
Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aliran yang sampai sekarang masih dianut oleh mas... more Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aliran yang sampai sekarang masih dianut oleh masyarakat adalah aliran konvergensi, karena merupakan aliran yang menggabungkan antara aliran nativisme dan empirisme dan juga merupakan aliran yang sempurna. Sedangkan masyarakat Indonesia mayoritas juga menganut aliran konvergensi. Menurut pandangan islam pendidikan sangat amat penting berdasarkan dalil-dalil yang telah di sebutkan di atas tadi. 3.2. Saran Makalah ini dibuat dengan cara menganalisis aliran-aliran pendidikan, maka penulis menyarankan kepada para pembaca untuk menganalisisnya kembali dalam keterampilan pengantar pendidikan yang lainnya.
Istilah Nativisme dari asal kata natives yang artinya terlahir. Nativisme adalah sebuah doktrin f... more Istilah Nativisme dari asal kata natives yang artinya terlahir. Nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang berpangaruh besar terhadap pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-1869), seoran filosofis Jerman. Airan ini identik dengan pesimistisyang memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir,pembawaan yang telah terdapat pada waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut aliran nativisme, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Dalam ilmu pendidikan pandangan seperti ini di sebut pesimistis pedagogis. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri. Bagi nativisme lingkungan lingkungan sekitar tidak mempengaruhi perkembangan anak, penganut aliran ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baik maka dia akan baik. pembawaan baik dan buruk ini tidak dapat di ubah dari luar. Jadi menurut pemaparan di atas telah jelas bahwa pendidikan menurut aliran nativisme tidak bisa mengubah perkembangan seorang anak atau tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Karena menurut mereka baik buruknya seoang anak di tentukan oleh pembawaan sejak lahir, dan peran pendidikan di sini hanya sebatas mengembangkan bakat saja. Misalnya: seorang pemuda sekolah menengah mempunyai bakat musik, walaupun orang tuanya sering menasehati 1 1
Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk membawa mereka k... more Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas dari factor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang perkembangan manusia itu sebenarnya bergantung kepada pembawaan ataukah lingkungan. Dalam hal ini penulis akan memaparkan beberapa pendapat dari aliran-aliran klasik, di antaranya aliran nativisme, naturalisme, empirisme dan konvergensi, serta pengaruhnya terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di Indonesia, serta pandangan islam terhadap pendidikan.
A. Ketimpangan Penelitian Sastra Penelitian sastra sampai saat ini memang cenderung masih berat s... more A. Ketimpangan Penelitian Sastra Penelitian sastra sampai saat ini memang cenderung masih berat sebelah. Maksudnya di beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi sastra orientasi penelitian masih terbatas pada teks sastra. Akibatnya, hasil penelitian sastra cenderung bersifat deskriptif belaka. Di beberapa sentral penelitian, hasil penelitian pada umumnya masih berkutat pada hal-hal teoritik sastra. Yakni, sebuah wilayah penelitian sastra untuk sastra. Orientasi semacam ini sering dianggap kurang lengkap, karena karya sastra sebenarnya merupakan bahan komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Kepincangan penelitian sastra yang terasa sampai saat ini adalah masih jarang peneliti yang berani menerapkan metode eksperimen. Padahal, penelitian yang satu ini sedikit banyak akan melengkapi makna yang selama ini terabaikan. Pemakaian metode ini sekurang-kurangnya akan mampu mengungkap seberapa jauh tanggapan pembaca sastra, sebab pembaca merupakan bagian penting dalam rangka pengembangan sastra ke depan. Tanpa memperhatikan aspek pembaca, tentunya penelitian sastra akan semakin kurang bermakna. B. Kemiskinan Teori dan Ilmu Sastra Banyak pihak mensinyalir bahwa penelitian sastra kita masih tergolong "ringan" kadar keilmiahanya. Ini ditandai adanya seminar penelitian sastra di berbagai tempat, yang ternyata, tidak atau belum dan kurang memiliki bobot karakteristik penelitian ilmiah. Ini menyebabkan kondisi penelitian sastra sukar dibedakan dari komentar sastra dan atau kritik sastra. Penelitian sastra menjadi sukar dibedakan dari timbangan buku atau karya yang masih ringan bobotnya. Minimnya teori penelitian sastra, sering berakibat "comot sana-sini" dan memungut teori asing yang kurang mengakar pada si pemakai teori. Adopsi teori barat tersebut umumnya disadap mentah-mentah, bahkan kadang-kadang kurang relevan dengan eksistensi sastra kita. Jarang sekali, teori sastra barat yang dikombinasi dengan "teori dalam negeri" yang lebih membumi. Akibatnya, ada "pemaksaan" teori sastra asing yang kurang siap untuk memasuki sastra di Indonesia. Meskipun mengambil teori asing itu sah-sah saja dan tak haram, namun tanpa kecerdasan si pemakai hanya akan "mengotori" penelitian sastra kita. C. Kerancuan Istilah Penelitian Sastra Penelitian sastra sering disejajarkan dengan kajian, telaah, studi dan kritik akademis. Hanya saja yang sedikit berbeda adalah kritik sastra. Sedangkan kajian, telaah dan studi kurang lebih memiliki tujuan yang sama yaitu memahami karya sastra. Beberapa istilah tersebut selalu berusaha mendalami karya sastra menggunakan paradigma pemikiran tertentu. Istilah-istilah di atas akan dilalui melalui "pintu masuk" yang dinamakan memahami sastra. Membaca sastra di berbagai tingkat, ruang, umur, akan berbeda satu sama lain. Karenanya, membaca sastra di Perguruan Tinggi otomatis akan memiliki tekanan yang berbeda dengan membaca sastra di sekolah sebelumnya. Tingkat kecermatan membaca sastra (prosa, puisi, dan drama) di Perguruan Tinggi telah ke arah pemahaman sebagai studi (kritik dan penelitian), sedangkan di sekolah bawahnya lebih cenderung ke apresiasi biasa untuk kenikmatan. • EPISTEMOLOGI PANELITIAN SASTRA A. Seluk beluk Epistemologi Epistemologi bersal dari bahasa Yunani, episteme, artinya pengetahuan dan logos artinya ilmu. Epistomologi adalah dasar-dasar filosofi ilmu pengetahuan. Menurut Foucault (Kurniawan, 2001:36-37) Episteme adalah sistem apriori historis tertentu dalam suatu zaman yang tidak disadari oleh orang-orang pada zxaman itu, tetapi secara tersembunyi menentukan pemikiran, pengamatan, dan pembicaraan mereka. Episteme sebenarnya merupakan sekumpulan relasi yang menyatukan, pada periode tertentu, praktek-praktek diskursif yang memberi kemunculan bentuk-bentuk epistemologi, ilmu-ilmu dan kemungkinan sistem-siste 1
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhana hu wata alla, karena atas rahmat, tauf... more Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhana hu wata alla, karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul "Aliran Pendidikan". Penulis menyadari bahwa karena keterbatasan dan kemampuan penulis, Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun pembahsannya. Akan tetapi, penulis harapkan Makalah ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi lingkungan pendidikan dan pembaca pada umumnya. Mata kuliah Pengantar Pendidikan merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh, yang akan membekali kita sehingga dapat menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru dengan baik, sesuai dengan harkat manusia dan hakikat pendidikan bagi manusia. Melalui mata kuliah ini kita akan mendapat kesempatan untuk mengkaji hakikat manusia dan pendidikan. Dengan menguasai materi mata kuliah Pengantar PEndidikan diharapkan kita mampu memiliki wawasan pendidikan yang lebih baik, sehingga dapat menjalankan profesi sebagai guru sesuai kebutuhan dan perkembangan pendidikan.
Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aliran yang sampai sekarang masih dianut oleh mas... more Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa aliran yang sampai sekarang masih dianut oleh masyarakat adalah aliran konvergensi, karena merupakan aliran yang menggabungkan antara aliran nativisme dan empirisme dan juga merupakan aliran yang sempurna. Sedangkan masyarakat Indonesia mayoritas juga menganut aliran konvergensi. Menurut pandangan islam pendidikan sangat amat penting berdasarkan dalil-dalil yang telah di sebutkan di atas tadi. 3.2. Saran Makalah ini dibuat dengan cara menganalisis aliran-aliran pendidikan, maka penulis menyarankan kepada para pembaca untuk menganalisisnya kembali dalam keterampilan pengantar pendidikan yang lainnya.
Istilah Nativisme dari asal kata natives yang artinya terlahir. Nativisme adalah sebuah doktrin f... more Istilah Nativisme dari asal kata natives yang artinya terlahir. Nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang berpangaruh besar terhadap pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-1869), seoran filosofis Jerman. Airan ini identik dengan pesimistisyang memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir,pembawaan yang telah terdapat pada waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut aliran nativisme, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Dalam ilmu pendidikan pandangan seperti ini di sebut pesimistis pedagogis. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri. Bagi nativisme lingkungan lingkungan sekitar tidak mempengaruhi perkembangan anak, penganut aliran ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baik maka dia akan baik. pembawaan baik dan buruk ini tidak dapat di ubah dari luar. Jadi menurut pemaparan di atas telah jelas bahwa pendidikan menurut aliran nativisme tidak bisa mengubah perkembangan seorang anak atau tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Karena menurut mereka baik buruknya seoang anak di tentukan oleh pembawaan sejak lahir, dan peran pendidikan di sini hanya sebatas mengembangkan bakat saja. Misalnya: seorang pemuda sekolah menengah mempunyai bakat musik, walaupun orang tuanya sering menasehati 1 1
Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk membawa mereka k... more Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya pendidikan tidak lepas dari factor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang perkembangan manusia itu sebenarnya bergantung kepada pembawaan ataukah lingkungan. Dalam hal ini penulis akan memaparkan beberapa pendapat dari aliran-aliran klasik, di antaranya aliran nativisme, naturalisme, empirisme dan konvergensi, serta pengaruhnya terhadap pemikiran dan praktek pendidikan di Indonesia, serta pandangan islam terhadap pendidikan.
A. Ketimpangan Penelitian Sastra Penelitian sastra sampai saat ini memang cenderung masih berat s... more A. Ketimpangan Penelitian Sastra Penelitian sastra sampai saat ini memang cenderung masih berat sebelah. Maksudnya di beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi sastra orientasi penelitian masih terbatas pada teks sastra. Akibatnya, hasil penelitian sastra cenderung bersifat deskriptif belaka. Di beberapa sentral penelitian, hasil penelitian pada umumnya masih berkutat pada hal-hal teoritik sastra. Yakni, sebuah wilayah penelitian sastra untuk sastra. Orientasi semacam ini sering dianggap kurang lengkap, karena karya sastra sebenarnya merupakan bahan komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Kepincangan penelitian sastra yang terasa sampai saat ini adalah masih jarang peneliti yang berani menerapkan metode eksperimen. Padahal, penelitian yang satu ini sedikit banyak akan melengkapi makna yang selama ini terabaikan. Pemakaian metode ini sekurang-kurangnya akan mampu mengungkap seberapa jauh tanggapan pembaca sastra, sebab pembaca merupakan bagian penting dalam rangka pengembangan sastra ke depan. Tanpa memperhatikan aspek pembaca, tentunya penelitian sastra akan semakin kurang bermakna. B. Kemiskinan Teori dan Ilmu Sastra Banyak pihak mensinyalir bahwa penelitian sastra kita masih tergolong "ringan" kadar keilmiahanya. Ini ditandai adanya seminar penelitian sastra di berbagai tempat, yang ternyata, tidak atau belum dan kurang memiliki bobot karakteristik penelitian ilmiah. Ini menyebabkan kondisi penelitian sastra sukar dibedakan dari komentar sastra dan atau kritik sastra. Penelitian sastra menjadi sukar dibedakan dari timbangan buku atau karya yang masih ringan bobotnya. Minimnya teori penelitian sastra, sering berakibat "comot sana-sini" dan memungut teori asing yang kurang mengakar pada si pemakai teori. Adopsi teori barat tersebut umumnya disadap mentah-mentah, bahkan kadang-kadang kurang relevan dengan eksistensi sastra kita. Jarang sekali, teori sastra barat yang dikombinasi dengan "teori dalam negeri" yang lebih membumi. Akibatnya, ada "pemaksaan" teori sastra asing yang kurang siap untuk memasuki sastra di Indonesia. Meskipun mengambil teori asing itu sah-sah saja dan tak haram, namun tanpa kecerdasan si pemakai hanya akan "mengotori" penelitian sastra kita. C. Kerancuan Istilah Penelitian Sastra Penelitian sastra sering disejajarkan dengan kajian, telaah, studi dan kritik akademis. Hanya saja yang sedikit berbeda adalah kritik sastra. Sedangkan kajian, telaah dan studi kurang lebih memiliki tujuan yang sama yaitu memahami karya sastra. Beberapa istilah tersebut selalu berusaha mendalami karya sastra menggunakan paradigma pemikiran tertentu. Istilah-istilah di atas akan dilalui melalui "pintu masuk" yang dinamakan memahami sastra. Membaca sastra di berbagai tingkat, ruang, umur, akan berbeda satu sama lain. Karenanya, membaca sastra di Perguruan Tinggi otomatis akan memiliki tekanan yang berbeda dengan membaca sastra di sekolah sebelumnya. Tingkat kecermatan membaca sastra (prosa, puisi, dan drama) di Perguruan Tinggi telah ke arah pemahaman sebagai studi (kritik dan penelitian), sedangkan di sekolah bawahnya lebih cenderung ke apresiasi biasa untuk kenikmatan. • EPISTEMOLOGI PANELITIAN SASTRA A. Seluk beluk Epistemologi Epistemologi bersal dari bahasa Yunani, episteme, artinya pengetahuan dan logos artinya ilmu. Epistomologi adalah dasar-dasar filosofi ilmu pengetahuan. Menurut Foucault (Kurniawan, 2001:36-37) Episteme adalah sistem apriori historis tertentu dalam suatu zaman yang tidak disadari oleh orang-orang pada zxaman itu, tetapi secara tersembunyi menentukan pemikiran, pengamatan, dan pembicaraan mereka. Episteme sebenarnya merupakan sekumpulan relasi yang menyatukan, pada periode tertentu, praktek-praktek diskursif yang memberi kemunculan bentuk-bentuk epistemologi, ilmu-ilmu dan kemungkinan sistem-siste 1
Uploads
Papers by Asep Nurdin