Sinar Asia Fortuna adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pertambangan ... more Sinar Asia Fortuna adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pertambangan batugamping. Secara administratif terletak di Dusun Pancuran, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Luas IUP yang akan dihitung sumberdayanya memiliki luas 26,45 Ha, batas kedalaman penambangan 235m dengan jarak antar sayatan rata rata 10 m. Pada peta topografi sesudah timbunan dibagi menjadi 64 sayatan yang terbagi menjadi 63 blok (penampang utara – selatan), dan 90 sayatan yang terbagi menjadi 89 blok (penampang barat – timur). Hasil estimasi volume total bahan galian pada area IUP 26.45 Ha PT. Sinar Asia Fortuna pada peta topografi setelah timbunan dengan metode cross section, diperoleh volume total sebesar 42112574.83 Ton (Penampang Utara – Selatan) dan 42185449.53 Ton (Penampang Barat – Timur). Untuk peta topografi sebelum timbunan, diperoleh sumberdaya sebesar 28518650.11 Ton, volume OB 1479564.078 Ton (Penampang Utara – Selatan), dan 28564643.89 Ton, volume OB 1...
Jurnal teknologi mineral dan batubara, Dec 31, 2022
PT. Zlaw Group Boyolali merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu andesit... more PT. Zlaw Group Boyolali merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu andesit di Dusun Wates, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Potensi andesit yang ada pada daerah tersebut dan ketiadaan data pendukung tentang sebaran dan sumberdaya andesit mendorong PT. Zlaw Group Boyolali melakukan eksplorasi. Tujuan penelitian ini menganalisis interpretasi dari pengukuran geolistrik konfigurasi dipole-dipole dan menghitung volume sumberdaya andesit berdasarkan optimasi geostatistika dengan metode Ordinary Kriging (OK) pada lokasi penelitian serta melakukan perbandingan hasil estimasi dengan penelitian terdahulu. Telah dilakukan pengukuran geolistrik resistivitas 2 dimensi menggunakan konfigurasi dipole-dipole sebanyak 12 lintasan, yang mencakup 100% dari luas daerah penelitian. Berdasarkan hasil optimasi geostatistika metode Ordinary Kriging didapatkan parameter:
Clay mineral is known as a good adsorbent on metal ions. This study aimed to determine Bontang cl... more Clay mineral is known as a good adsorbent on metal ions. This study aimed to determine Bontang clay adsorption capacity on Cu(II) and Mn[II] heavy metal ions contained in acid mine drainage. In this study, Bontang clay was calcined at 600-700 ºC and characterized by Fourier Transform Infrared Analyzer (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), and Surface Area Analyzer (SAA). FTIR characterization shows the presence of active groups of silanol (Si-OH) and aluminol (Al-OH) act as heavy metal adsorbent. XRD characterization demonstrated the presence of montmorillonite, kaolinite, illite and quartz. SAA characterization revealed that after activation was greater than before activation, in amount of 34.793 m2/g for pre-activation and 49.859 m2/g for post activation. Calcination of Bontang clay improved the adsorptive capability of Cu[II] and Mn[II]. Maximum adsorption percentage of Cu[II] on raw and calcined Bontang clay were 96,53% and 94.67% at initial concentration of 10 mg/dm3 and they we...
Bauksit, sebagai bijih utama aluminium, mempunyai kualitas yang baik jika mengandung kadar alumin... more Bauksit, sebagai bijih utama aluminium, mempunyai kualitas yang baik jika mengandung kadar alumina (Al2O2) yang tinggi dan reaktif silika (RSiO2) rendah. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan distribusi spasial kadar Al2O3 dan RSiO2 menggunakan metode interpolasi ordinary kriging (OK) dan inverse distance weighting (IDW). Fitting variogram dilakukan dengan model spherical, exponential, dan gaussian, dan pemilihan variogram dilakukan dengan parameter residual sum of square (RSS). Dalam proses interpolasi IDW menggunakan power 1, 2, 3 dan 4. Evaluasi metode interpolasi terbaik dilakukan dengan parameter root mean square error (RMSE) dan mean error (ME). Hasil penelitian menunjukkan bawa metode interpolasi OK lebih baik dibandingkan dengan metode IDW. Peta hasil interpolasi OK menggambarkan bahwa distribusi bauksit dengan konsentrasi kadar Al2O3 ≥ 48% dan RSiO2 ≤ 5% menempati kurang lebih 50% dari luas daerah penelitian. Distribusi bauksit dengan kadar tersebut masih terbuka dan menerus ke arah utara, barat dan tenggara.
Cobalt is a metallic element that can be found in laterite deposits with varying concentration in... more Cobalt is a metallic element that can be found in laterite deposits with varying concentration in each lithology zone. Objective of this study was to compare the performance of the ordinary cokriging (OCK) and inverse distance weighting (IDW) in mapping the cobalt content of laterite deposits. Cross variogram analysis used the covariable Ni and Fe, and the selection of the variogram model used the residual sum of square parameter. The IDW interpolation process uses power 1 and 2. The determination of the best method is based on the mean error parameter, and the root mean square error. Meanwhile, to determine the accuracy of the OCK estimation results, the root mean square standardized prediction error is used. The study indicates that the performance of the OCK interpolation is better than IDW, with overestimated predictions. The results of OCK interpolation showed that the distribution of 0.1-0.18% cobalt spread in the northern part and narrowed in the southern part of the study area.
Abstrak. Inverse Distance Weighting (IDW) adalah salah satu metode interpolasi untuk menaksir sua... more Abstrak. Inverse Distance Weighting (IDW) adalah salah satu metode interpolasi untuk menaksir suatu nilai pada lokasi yang tidak tersampel berdasarkan data disekitarnya. Metode ini sering digunakan dalam kegiatan eksplorasi karena dalam proses perhitungannya lebih sederhana dan mudah difahami. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran bijih limonit secara lateral dan potensi sumberdaya nikel, dengan menggunakan metode IDW untuk menaksir kadar Ni dan ketebalan zona mineralisasi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data hasil pengebeboran prospeksi sebanyak 60 titik bor. Parameter power yang digunakan dalam proses interpolasi adalah 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk memilih nilai power yang terbaik digunakan parameter Root Mean Square Error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Berdasarkan nilai RMSE terkecil diperoleh bahwa metode IDW dengan power 1 adalah yang terbaik. Dengan asumsi nilai cut-off grade adalah 1,2% Ni dan densitas limonit 1,6 ton/m³, hasil estimasi sumb...
Proceedings of the 2nd International Conference on Industrial and Technology and Information Design, ICITID 2021, 30 August 2021, Yogyakarta, Indonesia
Endapan laterit nikel terbentuk sebagai hasil dari pelapukan lanjut batuan ultra basa pembawa Ni ... more Endapan laterit nikel terbentuk sebagai hasil dari pelapukan lanjut batuan ultra basa pembawa Ni silikat.Secara umum profil endapan laterit nikel terdiri dari lapisan tanah penutup, lapisan limonit, lapisan saprolit dan batuan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menaksir potensi sumber daya laterit nikel dan sebaran kadar mineralisasi nikel di daerah penelitian dengan menggunakan metode geostatistik ordinary kriging. Berdasarkan data yang ada dilakukan analisis anisotropi dan penentuan parameter variogram untuk digunakan dalam estimasi kriging. Metode kriging ini digunakan untuk mengestimasi kadar nikel pada suatu blok yang belum diketahui nilai kadarnya secara horizontal. Hasil perhitungan sumber daya tonase nikel dengan cut off grade 1.2% Ni sebelum dilakukan estimasi kriging sebesar 1095029,53 ton dan setelah dilakukan estimasi kriging menjadi 936064 ton. Perbedaan ini terjadi karena pada data taksiran kriging terjadi penyeragaman nilai kadar, sehingga dalam perhitungan tonase ...
Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode ordinary kriging (OK) dalam penaksiran ... more Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode ordinary kriging (OK) dalam penaksiran kadar dan ketebalan untuk digunakan dalam memetakan sebaran laterit nikel dan penaksiran sumberdaya. Penelitian dilakukan berdasarkan data hasil pengebeboran prospeksi sebanyak 28 titik bor. Pemilihan model variogram dilakukan berdasarkan nilai parameter root mean square error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation . Model dengan nilai RMSE terkecil dipilih sebagai yang terbaik. Fitting variogram eksperimental dilakukan dengan menggunakan model spherical, exponential dan gaussian. Hasil analisis meunjukkan bahwa variogram exponential adalah yang terbaik untuk kadar Ni pada zona limonit dan saprolit, sedangkan untuk variabel ketebalan variogram spherical adalah yang terbaik untuk zona limonit dan gaussian untuk zona saprolit. Hasil interpolasi menghasilkan sebaran bijih limonit dengan kadar >1% Ni masih terbuka kearah timur dan barat daya dari daerah penelitian, sedangkan...
Konflik kepentingan antara sektor kehutanan dan pertambangan masih sering terjadi di Indonesia, s... more Konflik kepentingan antara sektor kehutanan dan pertambangan masih sering terjadi di Indonesia, sementara, keterdapatan mineral dan batubara sejauh ini dapat dipastikan sebagian besar terletak pada daerah yang disebut sebagai hutan. Potensi sumberdaya mineral dan batubara yang besar, disertai dengan letak keterdapatannya di bumi (Indonesia), memberikan ruang terjadinya konflik kepentingan antara kepentingan untuk mengelola sumberdaya mineral dan batubara menjadi sumber perekonomian nasional/sumber devisa negara/daerah, dengan upaya-upaya untuk pengelolaan lingkungan hidup, untuk melestarikan dan mengembangkan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup . Kepentingan yang berbeda dalam satu ruang yang sama, tentunya memberikan potensi konflik kepentingan, pada satu pihak, jika industri pertambangan melakukan kegiatannya untuk mengeksploitasi mineral dan batubar...
Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode inverse distance weighted (IDW) dan met... more Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode inverse distance weighted (IDW) dan metode ordinary kriging (OK) dalam penaksiran kadar dan ketebalan sebagai variabel yang digunakan untuk penaksiran sumberdaya laterit nikel. Pemilihan model variogram dan nilai power untuk IDW dilakukan berdasarkan nilai parameter root mean square error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Model dengan nilai RMSE terkecil dipilih sebagai yang terbaik. Fitting variogram eksperimental dilakukan dengan menggunakan model spherical, exponential dan Gaussian, sedangkan parameter power untuk IDW digunakan nilai 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk kedua metode tersebut, jumlah data maksimum yang digunakan sebanyak 20 dan jumlah minimum 3 data, sedangkan batas jarak dan arah pencarian data (search area) berbentuk ellipse sesuai dengan hasil analisis variogram yang di pilih. Untuk melakukan evaluasi hubungan antara parameter statistik dasar dengan hasil analisis kedua metode penaksiran tersebut ...
Beside containing nickel (Ni), nickel laterite deposits also contain other elements, including ir... more Beside containing nickel (Ni), nickel laterite deposits also contain other elements, including iron (Fe) which have varying levels in each layer. In this study, the distribution of Fe content in the limonite layers was carried out using the indicator kriging method to analyze the probability distribution of iron levels and ordinary kriging to analyze the variability of iron levels spatially. Fitting the variogram was undertaken by using spherical, exponential and gaussian models. The selection of the best variogram model was carried out based on the smallest root mean square error (RMSE) value, while the estimation of resource potential was calculated by the polygon extended area method. The results of the interpolation show that the distribution of iron anomaly occupies ± 83,3% of the research area with a potential resource of ±64.522.110 ton of iron. The evaluation of the interpolation results base on the root mean square standardized prediction error (RMSP) indicates that the est...
AbstrakPemilihan teknik interpolasi yang akurat untuk memprediksi kadar nikel dan unsurlain di lo... more AbstrakPemilihan teknik interpolasi yang akurat untuk memprediksi kadar nikel dan unsurlain di lokasi yang tidak memiliki data merupakan masalah penting dalam penaksiran sumberdaya mineral. Penaksiran sering mengabaikan nilai parameter statistik dasaryaitu CV (koefisien variansi) dan skewness yang berhubungan dengan teknik interpolasi yang dipilih. Penggunaan variansi kriging pada metode geostatistik ternyata sulit dipakai secara langsung untuk mengukur tingkat keyakinan taksiran kadar. Penelitian ini mengenalkan penggunaan RMSE (root mean square error) dalam pemilihan model variogram yang berkaitan dengan akurasi kinerja teknik penaksiran. Teknik penaksir OK (ordinary kriging) dan IDW (inverse distance weighting) dipakai untuk studi kasus estimasi sumberdaya nikel. Pada nilai CV rendah, model OK relatif lebih akurat dibandingkan dengan model IDW yang ditunjukkan dengan nilai RMSE yang rendah. Data dengan nilai skewness rendah, model IDW pangkat 1 lebih akurat dibandingkan dengan ni...
Pemilihan metode interpolasi yang sesuai untuk memprediksi kadar bijih pada lokasi yang tidak ter... more Pemilihan metode interpolasi yang sesuai untuk memprediksi kadar bijih pada lokasi yang tidak tersampel merupakan hal yang penting untuk pemetaan sebaran anomaly kadar dan estimasi sumberdaya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil estimasi metode ordinary kriging (OK) dan inverse distance weighting (IDW) dalam pemetaan distribusi dan potensi sumberdaya nikel (Ni) dan cobalt (Co) pada zona limonit dan saprolit. Dalam penelitian ini digunakan aplikasi perangkat lunak ArcGis 10.2 dengan Geostatistical Analyst Extention untuk menganalisis data. Untuk pemilihan model variogram dan interpolasi yang terbaik digunakan nilai parameter root mean square error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Fitting variogram eksperimental dilakukan dengan model spherical, exponential dan gaussian, sedangkan pemilihan model variogram terbaik dilakukan berdasarkan nilai RMSE terkecil. Pada zona limonit, metode IDW dengan power 2 mempunyai performa terbaik untuk kadar Ni d...
Sinar Asia Fortuna adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pertambangan ... more Sinar Asia Fortuna adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pertambangan batugamping. Secara administratif terletak di Dusun Pancuran, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Luas IUP yang akan dihitung sumberdayanya memiliki luas 26,45 Ha, batas kedalaman penambangan 235m dengan jarak antar sayatan rata rata 10 m. Pada peta topografi sesudah timbunan dibagi menjadi 64 sayatan yang terbagi menjadi 63 blok (penampang utara – selatan), dan 90 sayatan yang terbagi menjadi 89 blok (penampang barat – timur). Hasil estimasi volume total bahan galian pada area IUP 26.45 Ha PT. Sinar Asia Fortuna pada peta topografi setelah timbunan dengan metode cross section, diperoleh volume total sebesar 42112574.83 Ton (Penampang Utara – Selatan) dan 42185449.53 Ton (Penampang Barat – Timur). Untuk peta topografi sebelum timbunan, diperoleh sumberdaya sebesar 28518650.11 Ton, volume OB 1479564.078 Ton (Penampang Utara – Selatan), dan 28564643.89 Ton, volume OB 1...
Jurnal teknologi mineral dan batubara, Dec 31, 2022
PT. Zlaw Group Boyolali merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu andesit... more PT. Zlaw Group Boyolali merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu andesit di Dusun Wates, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Potensi andesit yang ada pada daerah tersebut dan ketiadaan data pendukung tentang sebaran dan sumberdaya andesit mendorong PT. Zlaw Group Boyolali melakukan eksplorasi. Tujuan penelitian ini menganalisis interpretasi dari pengukuran geolistrik konfigurasi dipole-dipole dan menghitung volume sumberdaya andesit berdasarkan optimasi geostatistika dengan metode Ordinary Kriging (OK) pada lokasi penelitian serta melakukan perbandingan hasil estimasi dengan penelitian terdahulu. Telah dilakukan pengukuran geolistrik resistivitas 2 dimensi menggunakan konfigurasi dipole-dipole sebanyak 12 lintasan, yang mencakup 100% dari luas daerah penelitian. Berdasarkan hasil optimasi geostatistika metode Ordinary Kriging didapatkan parameter:
Clay mineral is known as a good adsorbent on metal ions. This study aimed to determine Bontang cl... more Clay mineral is known as a good adsorbent on metal ions. This study aimed to determine Bontang clay adsorption capacity on Cu(II) and Mn[II] heavy metal ions contained in acid mine drainage. In this study, Bontang clay was calcined at 600-700 ºC and characterized by Fourier Transform Infrared Analyzer (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), and Surface Area Analyzer (SAA). FTIR characterization shows the presence of active groups of silanol (Si-OH) and aluminol (Al-OH) act as heavy metal adsorbent. XRD characterization demonstrated the presence of montmorillonite, kaolinite, illite and quartz. SAA characterization revealed that after activation was greater than before activation, in amount of 34.793 m2/g for pre-activation and 49.859 m2/g for post activation. Calcination of Bontang clay improved the adsorptive capability of Cu[II] and Mn[II]. Maximum adsorption percentage of Cu[II] on raw and calcined Bontang clay were 96,53% and 94.67% at initial concentration of 10 mg/dm3 and they we...
Bauksit, sebagai bijih utama aluminium, mempunyai kualitas yang baik jika mengandung kadar alumin... more Bauksit, sebagai bijih utama aluminium, mempunyai kualitas yang baik jika mengandung kadar alumina (Al2O2) yang tinggi dan reaktif silika (RSiO2) rendah. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan distribusi spasial kadar Al2O3 dan RSiO2 menggunakan metode interpolasi ordinary kriging (OK) dan inverse distance weighting (IDW). Fitting variogram dilakukan dengan model spherical, exponential, dan gaussian, dan pemilihan variogram dilakukan dengan parameter residual sum of square (RSS). Dalam proses interpolasi IDW menggunakan power 1, 2, 3 dan 4. Evaluasi metode interpolasi terbaik dilakukan dengan parameter root mean square error (RMSE) dan mean error (ME). Hasil penelitian menunjukkan bawa metode interpolasi OK lebih baik dibandingkan dengan metode IDW. Peta hasil interpolasi OK menggambarkan bahwa distribusi bauksit dengan konsentrasi kadar Al2O3 ≥ 48% dan RSiO2 ≤ 5% menempati kurang lebih 50% dari luas daerah penelitian. Distribusi bauksit dengan kadar tersebut masih terbuka dan menerus ke arah utara, barat dan tenggara.
Cobalt is a metallic element that can be found in laterite deposits with varying concentration in... more Cobalt is a metallic element that can be found in laterite deposits with varying concentration in each lithology zone. Objective of this study was to compare the performance of the ordinary cokriging (OCK) and inverse distance weighting (IDW) in mapping the cobalt content of laterite deposits. Cross variogram analysis used the covariable Ni and Fe, and the selection of the variogram model used the residual sum of square parameter. The IDW interpolation process uses power 1 and 2. The determination of the best method is based on the mean error parameter, and the root mean square error. Meanwhile, to determine the accuracy of the OCK estimation results, the root mean square standardized prediction error is used. The study indicates that the performance of the OCK interpolation is better than IDW, with overestimated predictions. The results of OCK interpolation showed that the distribution of 0.1-0.18% cobalt spread in the northern part and narrowed in the southern part of the study area.
Abstrak. Inverse Distance Weighting (IDW) adalah salah satu metode interpolasi untuk menaksir sua... more Abstrak. Inverse Distance Weighting (IDW) adalah salah satu metode interpolasi untuk menaksir suatu nilai pada lokasi yang tidak tersampel berdasarkan data disekitarnya. Metode ini sering digunakan dalam kegiatan eksplorasi karena dalam proses perhitungannya lebih sederhana dan mudah difahami. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran bijih limonit secara lateral dan potensi sumberdaya nikel, dengan menggunakan metode IDW untuk menaksir kadar Ni dan ketebalan zona mineralisasi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data hasil pengebeboran prospeksi sebanyak 60 titik bor. Parameter power yang digunakan dalam proses interpolasi adalah 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk memilih nilai power yang terbaik digunakan parameter Root Mean Square Error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Berdasarkan nilai RMSE terkecil diperoleh bahwa metode IDW dengan power 1 adalah yang terbaik. Dengan asumsi nilai cut-off grade adalah 1,2% Ni dan densitas limonit 1,6 ton/m³, hasil estimasi sumb...
Proceedings of the 2nd International Conference on Industrial and Technology and Information Design, ICITID 2021, 30 August 2021, Yogyakarta, Indonesia
Endapan laterit nikel terbentuk sebagai hasil dari pelapukan lanjut batuan ultra basa pembawa Ni ... more Endapan laterit nikel terbentuk sebagai hasil dari pelapukan lanjut batuan ultra basa pembawa Ni silikat.Secara umum profil endapan laterit nikel terdiri dari lapisan tanah penutup, lapisan limonit, lapisan saprolit dan batuan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menaksir potensi sumber daya laterit nikel dan sebaran kadar mineralisasi nikel di daerah penelitian dengan menggunakan metode geostatistik ordinary kriging. Berdasarkan data yang ada dilakukan analisis anisotropi dan penentuan parameter variogram untuk digunakan dalam estimasi kriging. Metode kriging ini digunakan untuk mengestimasi kadar nikel pada suatu blok yang belum diketahui nilai kadarnya secara horizontal. Hasil perhitungan sumber daya tonase nikel dengan cut off grade 1.2% Ni sebelum dilakukan estimasi kriging sebesar 1095029,53 ton dan setelah dilakukan estimasi kriging menjadi 936064 ton. Perbedaan ini terjadi karena pada data taksiran kriging terjadi penyeragaman nilai kadar, sehingga dalam perhitungan tonase ...
Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode ordinary kriging (OK) dalam penaksiran ... more Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode ordinary kriging (OK) dalam penaksiran kadar dan ketebalan untuk digunakan dalam memetakan sebaran laterit nikel dan penaksiran sumberdaya. Penelitian dilakukan berdasarkan data hasil pengebeboran prospeksi sebanyak 28 titik bor. Pemilihan model variogram dilakukan berdasarkan nilai parameter root mean square error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation . Model dengan nilai RMSE terkecil dipilih sebagai yang terbaik. Fitting variogram eksperimental dilakukan dengan menggunakan model spherical, exponential dan gaussian. Hasil analisis meunjukkan bahwa variogram exponential adalah yang terbaik untuk kadar Ni pada zona limonit dan saprolit, sedangkan untuk variabel ketebalan variogram spherical adalah yang terbaik untuk zona limonit dan gaussian untuk zona saprolit. Hasil interpolasi menghasilkan sebaran bijih limonit dengan kadar >1% Ni masih terbuka kearah timur dan barat daya dari daerah penelitian, sedangkan...
Konflik kepentingan antara sektor kehutanan dan pertambangan masih sering terjadi di Indonesia, s... more Konflik kepentingan antara sektor kehutanan dan pertambangan masih sering terjadi di Indonesia, sementara, keterdapatan mineral dan batubara sejauh ini dapat dipastikan sebagian besar terletak pada daerah yang disebut sebagai hutan. Potensi sumberdaya mineral dan batubara yang besar, disertai dengan letak keterdapatannya di bumi (Indonesia), memberikan ruang terjadinya konflik kepentingan antara kepentingan untuk mengelola sumberdaya mineral dan batubara menjadi sumber perekonomian nasional/sumber devisa negara/daerah, dengan upaya-upaya untuk pengelolaan lingkungan hidup, untuk melestarikan dan mengembangkan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup . Kepentingan yang berbeda dalam satu ruang yang sama, tentunya memberikan potensi konflik kepentingan, pada satu pihak, jika industri pertambangan melakukan kegiatannya untuk mengeksploitasi mineral dan batubar...
Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode inverse distance weighted (IDW) dan met... more Dalam penelitian ini dilakukan analisis pendekatan metode inverse distance weighted (IDW) dan metode ordinary kriging (OK) dalam penaksiran kadar dan ketebalan sebagai variabel yang digunakan untuk penaksiran sumberdaya laterit nikel. Pemilihan model variogram dan nilai power untuk IDW dilakukan berdasarkan nilai parameter root mean square error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Model dengan nilai RMSE terkecil dipilih sebagai yang terbaik. Fitting variogram eksperimental dilakukan dengan menggunakan model spherical, exponential dan Gaussian, sedangkan parameter power untuk IDW digunakan nilai 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk kedua metode tersebut, jumlah data maksimum yang digunakan sebanyak 20 dan jumlah minimum 3 data, sedangkan batas jarak dan arah pencarian data (search area) berbentuk ellipse sesuai dengan hasil analisis variogram yang di pilih. Untuk melakukan evaluasi hubungan antara parameter statistik dasar dengan hasil analisis kedua metode penaksiran tersebut ...
Beside containing nickel (Ni), nickel laterite deposits also contain other elements, including ir... more Beside containing nickel (Ni), nickel laterite deposits also contain other elements, including iron (Fe) which have varying levels in each layer. In this study, the distribution of Fe content in the limonite layers was carried out using the indicator kriging method to analyze the probability distribution of iron levels and ordinary kriging to analyze the variability of iron levels spatially. Fitting the variogram was undertaken by using spherical, exponential and gaussian models. The selection of the best variogram model was carried out based on the smallest root mean square error (RMSE) value, while the estimation of resource potential was calculated by the polygon extended area method. The results of the interpolation show that the distribution of iron anomaly occupies ± 83,3% of the research area with a potential resource of ±64.522.110 ton of iron. The evaluation of the interpolation results base on the root mean square standardized prediction error (RMSP) indicates that the est...
AbstrakPemilihan teknik interpolasi yang akurat untuk memprediksi kadar nikel dan unsurlain di lo... more AbstrakPemilihan teknik interpolasi yang akurat untuk memprediksi kadar nikel dan unsurlain di lokasi yang tidak memiliki data merupakan masalah penting dalam penaksiran sumberdaya mineral. Penaksiran sering mengabaikan nilai parameter statistik dasaryaitu CV (koefisien variansi) dan skewness yang berhubungan dengan teknik interpolasi yang dipilih. Penggunaan variansi kriging pada metode geostatistik ternyata sulit dipakai secara langsung untuk mengukur tingkat keyakinan taksiran kadar. Penelitian ini mengenalkan penggunaan RMSE (root mean square error) dalam pemilihan model variogram yang berkaitan dengan akurasi kinerja teknik penaksiran. Teknik penaksir OK (ordinary kriging) dan IDW (inverse distance weighting) dipakai untuk studi kasus estimasi sumberdaya nikel. Pada nilai CV rendah, model OK relatif lebih akurat dibandingkan dengan model IDW yang ditunjukkan dengan nilai RMSE yang rendah. Data dengan nilai skewness rendah, model IDW pangkat 1 lebih akurat dibandingkan dengan ni...
Pemilihan metode interpolasi yang sesuai untuk memprediksi kadar bijih pada lokasi yang tidak ter... more Pemilihan metode interpolasi yang sesuai untuk memprediksi kadar bijih pada lokasi yang tidak tersampel merupakan hal yang penting untuk pemetaan sebaran anomaly kadar dan estimasi sumberdaya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil estimasi metode ordinary kriging (OK) dan inverse distance weighting (IDW) dalam pemetaan distribusi dan potensi sumberdaya nikel (Ni) dan cobalt (Co) pada zona limonit dan saprolit. Dalam penelitian ini digunakan aplikasi perangkat lunak ArcGis 10.2 dengan Geostatistical Analyst Extention untuk menganalisis data. Untuk pemilihan model variogram dan interpolasi yang terbaik digunakan nilai parameter root mean square error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Fitting variogram eksperimental dilakukan dengan model spherical, exponential dan gaussian, sedangkan pemilihan model variogram terbaik dilakukan berdasarkan nilai RMSE terkecil. Pada zona limonit, metode IDW dengan power 2 mempunyai performa terbaik untuk kadar Ni d...
Uploads
Papers by Hendro Purnomo