Musik Islami
Musik Islam atau Musik Islami (bahasa Arab: الموسيقى في الإسلام) merujuk kepada seni musik yang bernafaskan Islam.
Banyak Muslim sangat akrab untuk mendengarkan musik. Jantung Islam klasik adalah Arab serta bagian lain dari Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah, dan Asia Tenggara. Karena Islam adalah agama multikultural, ekspresi musik penganutnya beragam.
Orang-orang Turki Seljuk, suku nomaden yang mualaf, menaklukkan Anatolia (sekarang Turki), dan memegang Kekaisaran Ottoman, juga berpengaruh kuat pada musik Islami.
Sub-Sahara Afrika, India, dan Kepulauan Melayu juga memiliki populasi Muslim yang besar, tetapi daerah-daerah ini memiliki pengaruh yang lebih kecil.
Semua wilayah ini terhubung dengan perdagangan, jauh sebelum penaklukan Islam pada abad ke-7 dan kemungkinan bahwa gaya musik menempuh rute yang sama dengan barang dagangan. Namun, tanpa rekaman, kita hanya bisa berspekulasi tentang musik pra-Islam di pelbagai daerah ini. Islam pasti memiliki pengaruh besar pada musik, karenanya dapat menyatukan wilayah-wilayah yang luas di bawah khalifah pertama, dan memfasilitasi perdagangan di antara negeri-negeri yang jauh. Tentu saja Sufi, sebagai mistikus Muslim, menyebarkan musik mereka lebih jauh dan lebih luas.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Jenkins, Jean and Olsen, Poul Rovsing (1976). Music and Musical Instruments in the World of Islam. World of Islam Festival. ISBN 0-905035-11-9.
- Habib Hassan Touma (1996). The Music of the Arabs, trans. Laurie Schwartz. Portland, Oregon: Amadeus Press. ISBN 0-931340-88-8.
- Shiloah, Amnon (1995). "Music in the World of Islam: A Socio-cultural study." Wayne State University Press. Detroit. ISBN 0-8143-2589-0