Modul 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Sistem Digital 2023

MODUL I
GERBANG DASAR DAN KOMBINASIONAL

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Memahami prinsip kerja berbagai gerbang dasar logika dan gerbang universal serta
dapat menyusun gerbang dasar logika menjadi gerbang universal dan sebaliknya.
2. Menyusun suatu rangkaian kombinasi logika menggunakan satu jenis dan atau beberapa
jenis gerbang logika dan dapat menyusun tabel kebenarannya.
3. Memahami fungsi aljabar boolean dan proses penyederhanaannya.
4. Memahami fungsi Karnaugh map dan langkah-langkah penyederhanaannya.
5. Mampu mengkonversi persamaan boolean menjadi rangkaian logika, rangkaian
kombinasional, tabel kebenaran, dan sebaliknya.
6. Dapat membuktikan ekuivalen rangkaian logika dari gerbang dasar, gerbang NAND,
dan gerbang NOR.
1.2 DASAR TEORI
Gerbang logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan logic gate adalah dasar
pembentuk sistem digital yang berfungsi untuk mengubah dua atau lebih input-an/masukan
(kecuali gerbang NOT yang hanya mempunyai 1 input atau masukan) tetapi hanya
menghasilkan satu output/keluaran. satu atau beberapa input (masukan) menjadi sebuah
sinyal output (keluaran) logis. Gerbang logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner
yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 (low) dan 1 (high) dengan
menggunakan teori aljabar Boolean (Laksana & Musafa, 2020).
Aljabar boolean adalah operasi matematika yang berguna dalam menganalisis gerbang
dan rangkaian digital, dengan menggunakan "hukum boolean" ini maka akan dapat
mengurangi atau menyederhanakan ekspresi boolean yang kompleks dengan maksud untuk
mengurangi jumlah gerbang logika yang diperlukan (Mulyati, 2021).
Karnaugh map merupakan salah satu cara untuk memperoleh bentuk minimum dan
minimalisasi suatu rangkaian logika. dengan menyusun petak-petak sebanyak 2n (n
merupakan jumlah variabel input). Setelah itu, minterm persamaan dimasukkan ke dalam
petak-petak yang sesuai, lalu memberi tanda lup atau lingkaran pada setiap minterm yang
terisolasi dengan menggunakan sifat adjacent dari petak yang bersebelahan dan mengikuti
pola 2k dengan k = 0, 1, 2, 3, ..., n, kemudian membentuk persamaan minimum dalam bentuk
operasi penjumlahan (Muchlas, 2020).

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-1


Praktikum Sistem Digital 2023
1.3 PERMASALAHAN
1. Buatlah gerbang dasar yang kamu ketahui dan buktikan nilainya menggunakan tabel
kebenaran!
2. Buatlah gerbang kombinasional yang kamu ketahui dan buktikan nilainya menggunakan
tabel kebenaran!
3. Buatlah tabel kebenaran dan rangkaian dari persamaan X =((A’B’)(ABC') (A'+B'+C')
(A'C))'
4. Sederhanakan persamaan berikut ini menggunakan aljabar boolean dan Karnaugh map:
a. Y = (A+B’+C+D)’ + (A’+B’)’C’D’ + (A+B+C’)’D + A’B’CD’ + A(B+C’+D’)’ +
AB’CD’
Setelah itu, buatlah rangkaian dari persamaan yang telah disederhanakan.
5. Dari rangkaian berikut, buatlah persamaan dan tabel kebenarannya.

Gambar 1.1 Rangkaian Gerbang Logika Permasalahan 5

Sederhanakan persamaan yang telah dibuat menggunakan aljabar boolean dan


Karnaugh map dan buatlah rangkaian baru dari persamaan yang telah disederhanakan.
6. Buatlah rangkaian gerbang logika yang dapat mendeteksi deret Fibonacci (4-bit).
Tentukan tabel kebenarannya dan penyederhanaan dari persamaannya terlebih dahulu.
Setelah itu, konversikan rangkaian yang telah dibuat ke dalam rangkaian gerbang logika
NAND. Kemudian, buktikan bahwa apakah kedua rangkaian tersebut ekuivalen
menggunakan tabel kebenaran.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-2


Praktikum Sistem Digital 2023
1.4 HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
1. Membuat Gerbang Dasar dan Tabel Kebenarannya
a. Gerbang NOT

Gambar 1.2 Rangkain Gerbang NOT


Berdasarkan Gambar 1.2 dapat diketahui bahwa, gerbang NOT akan membuat
lampu indikator menyala ketika mendapat input bernilai low (0), sebaliknya lampu
indikator akan mati ketika mendapat input bernilai high (1).
Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Gerbang NOT
A Output
0 1
1 0
Berdasarkan Tabel 1.1, didapatkan nilai kebenaran dari gerbang NOT, tabel
tersebut menjelaskan bahwa gerbang NOT akan membuat output bernilai berlawanan
dengan input.
b. Gerbang AND

Gambar 1.3 Rangkaian Gerbang AND


Berdasarkan Gambar 1.3 dapat diketahui bahwa, gerbang AND memiliki
karakteristik, yaitu akan membuat lampu indikator menyala ketika kedua input bernilai
high (1) secara bersamaan.
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Gerbang AND
A B Output
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Berdasarkan Tabel 1.2, didapatkan nilai kebenaran dari gerbang AND, tabel
tersebut menjelaskan bahwa gerbang AND akan membuat output bernilai high (1) ketika
kedua input bernilai high (1) secara bersamaan.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-3


Praktikum Sistem Digital 2023
c. Gerbang OR

Gambar 1.4 Rangkaian Gerbang OR


Berdasarkan Gambar 1.4 dapat diketahui bahwa, gerbang OR memiliki
karakteristik, yaitu hanya membutuhkan salah satu input yang bernilai high (1) untuk
membuat lampu indikator menyala.
Tabel 1.3 Tabel Kebenaran Gerbang OR
A B Output
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Berdasarkan Tabel 1.3, didapatkan nilai kebenaran dari gerbang OR, tabel tersebut
menjelaskan bahwa salah satu input bernilai high (1) cukup untuk membuat output dari
gerbang OR bernilai high (1).
2. Membuat Gerbang Kombinasional dan Tabel Kebenarannya
a. Gerbang NAND

Gambar 1.5 Rangkaian Gerbang NAND


Berdasarkan Gambar 1.5 dapat diketahui bahwa, gerbang NAND memiliki
karakteristik, yaitu akan membuat lampu indikator menyala ketika input bernilai bukan
high (1) secara bersamaan.
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Gerbang NAND
A B Output
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Berdasarkan Tabel 1.4, didapatkan nilai kebenaran dari gerbang NAND, tabel
tersebut menjelaskan bahwa, output dari gerbang NAND mempunyai nilai yang
berlawanan dari output gerbang AND.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-4


Praktikum Sistem Digital 2023
b. Gerbang NOR

Gambar 1.6 Rangkaian Gerbang NOR


Berdasarkan Gambar 1.6 dapat diketahui bahwa, gerbang NOR memiliki
karakteristik, yaitu akan membuat lampu indikator menyala ketika input bernilai low (0)
secara bersamaan.
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Gerbang NOR
A B Output
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Berdasarkan Tabel 1.5, didapatkan nilai kebenaran dari gerbang NOR, tabel
tersebut menjelaskan bahwa, output dari gerbang NOR mempunyai nilai yang
berlawanan dari output gerbang OR.
c. Gerbang XOR

Gambar 1.7 Rangkaian Gerbang XOR


Berdasarkan Gambar 1.7 dapat diketauhi bahwa, gerbang XOR memiliki
karakteristik, yaitu akan membuat lampu indikator menyala ketika kedua input
mempunyai nilai yang berbeda.
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Gerbang XOR
A B Output
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Berdasarkan Tabel 1.6, didapatkan nilai kebenaran dari gerbang XOR, tabel
tersebut menjelaskan bahwa, output dari gerbang XOR akan bernilai high (1) ketika
kedua input berbeda nilai.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-5


Praktikum Sistem Digital 2023
d. Gerbang XNOR

Gambar 1.8 Rangkaian Gerbang XNOR


Berdasarkan Gambar 1.8, dapat diketahui bahwa, gerbang XNOR memiliki
karakteristik, yaitu akan membuat lampu indikator menyala ketika kedua input
mempunyai nilai yang sama.
Tabel 1.7 Tabel Kebenaran Gerbang XNOR
A B Output
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Berdasarkan Tabel 1.7, dapat dilihat nilai kebenaran dari gerbang XNOR, lalu
dapat disimpulkan bahwa, output dari gerbang XNOR akan bernilai high (1) ketika
kedua input mempunyai nilai yang sama.
3. Membuat Tabel Kebenaran dan Rangkaian dari Persamaan X =((A’B’)(ABC’)
(A’+B’+C’) (A’C))’
a. Tabel kebenaran dari persamaan X = ((A’B’)(ABC’)(A’+B’+C’)(A’C))’
Misalkan, (A’B’) = P, (ABC’) = Q, (A’+B’+C’) = R, (A’C) = S,
((A’B’)(ABC') (A'+B'+C') (A'C)) = T
Tabel 1.8 Tabel Kebenaran Persamaan 3
A B C A’ B’ C’ P Q R S T X
0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Berdasarkan Tabel 1.8, dapat diambil kesimpulan bahwa, persamaan boolean X =
((A’B’)(ABC’)(A’+B’+C’)(A’C))’ akan selalu mempunyai output high (1), tidak peduli
nilai dari masing-masing input.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-6


Praktikum Sistem Digital 2023
b. Rangkaian gerbang logika dari persamaan X =((A’B’)(ABC')(A'+B'+C')(A'C))'

Gambar 1.9 Rangkaian Logika Persamaan 3


Berdasarkan Gambar 1.9, didapatkan sebuah rangkaian yang dibuat dari hasil
penyederhanaan boolean. Rangkaian tersebut dibuat menggunakan gerbang dasar dan
kombinasional.
4. Membuat Rangkaian dari Hasil Penyederhanaan Aljabar Boolean dan Karnaugh Map
a. Penyederhanaan menggunakan aljabar boolean
Di bawah ini merupakan langkah untuk menyederhanakan persamaan
menggunakan aljabar boolean:
Y = (A+B’+C+D)’+(A’+B’)’C’D’+(A+B+C’)’D+A’B’CD’+A(B+C’+D’)’+AB’CD’
Y = A’BC’D’ + ABC’D’ + A’B’CD + A’B’CD’ + AB’CD + AB’CD’
Y = BC’D’(A’+A) + A’B’C(D+D’) + AB’C(D+D’)
Y = BC’D’(1) + A’B’C(1) + AB’C(1)
Y = BC’D’ + A’B’C + AB’C
Y = BC’D’ + B’C(A’+A)
Y = BC’D’ + B’C(1)
Y = BC’D’ + B’C
b. Penyederhanaan menggunakan Karnaugh map
Tabel 1.9 Karnaugh Map Permasalahan 4
CD AB 00 01 11 10
00 0 1 1 0
01 0 0 0 0
11 1 0 0 1
10 1 0 0 1
Berdasarkan pada Tabel 1.9, dilakukan penyederhanaan menggunakan peta
Karnaugh, sehingga didapatkan persamaan Y = BC’D’ + B’C. Persamaan ini sama
dengan yang didapat dari penyederhanaan menggunakan aljabar boolean.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-7


Praktikum Sistem Digital 2023
c. Rangkaian gerbang logika dari persamaan yang telah disederhanakan

Gambar 1.10 Rangkaian Gerbang Logika Y = BC’D’ + B’C


Berdasarkan Gambar 1.10, didapatkan sebuah rangkaian yang dibuat dari hasil
penyederhanaan boolean. Ekspresi boolean tersebut diwujudkan ke dalam rangkaian
gerbang logika dengan menggunakan beberapa gerbang dasar.
5. Membuat Rangkaian dan Menyederhanakan Persamaannya
a. Persamaan boolean dari rangkaian gerbang logika
X = ((A+B’)’C’D’) + (ABC’D’) + (A’(B’+C)’D) + (A(B’+C+D’)’)
b. Tabel kebenaran X = ((A+B’)’C’D’)+(ABC’D’)+(A’(B’+C)’D)+(A(B’+C+D’)’)
Misal, ((A+B’)’C’D’) = P, (ABC’D’) = Q, (A’(B’+C)’D) = R, (A(B’+C+D’)’) = S
Tabel 1.10 Tabel Kebenaran Permasalahan 5
A B C D A’ B’ C’ D’ P Q R S X
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1
0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1
1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 1.10, didapatkan sebuah tabel kebenaran yang menjelaskan
bahwa, output dari persamaan akan bernilai high (1) hanya ketika mendapat kombinasi
input tertentu.
c. Penyederhanaan menggunakan aljabar boolean
Di bawah ini merupakan langkah untuk menyederhanakan persamaan
menggunakan aljabar boolean:
X = ((A+B’)’C’D’) + (ABC’D’) + (A’(B’+C)’D) + (A(B’+C+D’)’)
X = A’BC’D’ + ABC’D’ + A’BC’D + ABC’D
X = BC’D’(A’+A) + BC’D(A’+A)

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-8


Praktikum Sistem Digital 2023
X = BC’D’ + BC’D
X = BC’(D’+D)
X = BC’
d. Penyederhanaan menggunakan Karnaugh map
Tabel 1.11 Karnaugh Map Permasalahan 5
CD AB 00 01 11 00
00 0 1 1 0
01 0 1 1 0
11 0 0 0 0
00 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 1.11, dilakukan penyederhanaan ekspresi boolean, sehingga
didapatkan persamaan Y = B’C’. Persamaan ini sama dengan yang didapat dari
penyederhanaan menggunakan aljabar boolean.
e. Rangkaian gerbang logika dari hasil penyederhanaan

Gambar 1.11 Rangkaian Gerbang Logika Y = B’C’


Berdasarkan Gambar 1.11, didapatkan sebuah rangkaian yang dibuat dari hasil
penyederhanaan boolean. Ekspresi boolean tersebut diwujudkan ke dalam rangkaian
gerbang logika dengan menggunakan beberapa gerbang dasar.
6. Membuat Rangkaian Gerbang Logika yang Dapat Mendeteksi Deret Fibonacci (4-bit)
a. Tabel kebenaran dan penyederhanaan persamaan boolean
Fibonacci (4-bit) dapat merepresentasikan deret Fibonacci hingga angka 13, dengan
setiap angka diwakili dalam format biner 4-bit. Dalam tabel ini, masing-masing baris
mencerminkan kombinasi input 4-bit yang sesuai dengan representasi biner dari angka
dalam deret Fibonacci tersebut. Tabel ini membantu memahami hubungan antara deret
Fibonacci dan representasi biner 4-bit yang sesuai, menunjukkan cara mewakili setiap
angka dalam deret tersebut dalam bentuk yang sesuai untuk digunakan dalam rangkaian
gerbang logika.
Tabel 1.12 Tabel Kebenaran Rangkaian Fibonacci
A B C D Output
0 0 0 0 1
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-9


Praktikum Sistem Digital 2023
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
Berdasarkan Tabel 1.12, didapatkan kombinasi input 4-bit yang sesuai dengan
konversi biner dari deret Fibonacci 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, dan 13. Setiap angka dalam deret
Fibonacci ini diubah menjadi representasi biner 4-bit. Selanjutnya, ketika konversi biner
ini digunakan sebagai input, maka output yang dihasilkan akan memiliki nilai high (1).
i. Persamaan boolean dari tabel kebenaran
Berdasarkan tabel kebenaran di atas, didapatkan sebuah persamaan boolean:
X = A’B’C’D’+A’B’C’D+A’B’CD’+A’B’CD+A’BC’D+AB’C’D’+ABC’D
ii. Penyederhanaan persamaan boolean menggunakan Karnaugh map
Tabel 1.13 Karnaugh Map Rangkaian Fibonacci
CD AB 00 01 11 10
00 1 0 0 1
01 1 1 1 0
11 1 0 0 0
10 1 0 0 0
Berdasarkan Tabel 1.13, didapatkan sebuah persamaan sederhana yaitu X =
A’B’ + BC’D + B’C’D’. Persamaan ini kemudian menjadi acuan untuk membuat
rangkaian gerbang logika yang dapat mendeteksi deret Fibonacci (4-bit).
b. Rangkaian gerbang logika Fibonacci 4-bit

Gambar 1.12 Rangkaian Gerbang Logika Fibonacci


Berdasarkan Gambar 1.12, telah dibuat sebuah rangkaian gerbang logika yang
dapat mendeteksi input 4-bit Fibonacci, sehingga akan menghasilkan output high (1).
Rangkaian gerbang logika ini dibuat menggunakan beberapa gerbang dasar.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-10


Praktikum Sistem Digital 2023
c. Konversi dalam gerbang NAND dan tabel kebenarannya

Gambar 1.13 Rangkaian Fibonacci Gerbang NAND


Berdasarkan Gambar 1.13, disimpulkan bahwa rangkaian Fibonacci bisa
dikonversikan ke dalam gerbang NAND seperti di atas, tanpa mengubah fungsionalitas
rangkaian tersebut dalam mendeteksi input 4-bit Fibonacci.
Tabel 1.14 Tabel Kebenaran Rangkaian Fibonacci Gerbang NAND
A B C D Output
0 0 0 0 1
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
Berdasarkan Tabel 1.14 di atas dapat disimpulkan bahwa kedua rangkaian tersebut
terbukti ekuivalen, hal tersebut didapat dari isi tabel kebenaran rangkaian Fibonacci dan
juga rangkaian konversi.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-11


Praktikum Sistem Digital 2023
1.5 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum digital modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip kerja gerbang NOT adalah membalikkan nilai suatu input, prinsip kerja gerbang
AND adalah output hanya akan bernilai high ketika kedua input bernilai high, prinsip
kerja gerbang OR adalah hanya membutuhkan satu input bernilai high agar
menghasilkan output yang bernilai high, prinsip kerja gerbang NAND adalah
berkebalikkan dengan prinsip gerbang AND, prinsip kerja gerbang NOR adalah
berkebalikkan dengan prinsip kerja gerbang OR, prinsip kerja gerbang XOR adalah
input harus bernilai berbeda agar output bernilai high, prinsip kerja gerbang XNOR
adalah berkebalikkan dengan prinsip kerja gerbang XOR.
2. Suatu rangkaian gerbang logika dapat disusun menggunakan satu jenis gerbang saja atau
kombinasi antara beberapa gerbang dasar, bahkan gabungan antara beberapa gerbang
dasar dan kombinasional.
3. Aljabar boolean digunakan untuk melakukan analisa matematis terhadap suatu ekspresi
boolean. Hukum-hukum dalam aljabar boolean memungkinkan untuk dilakukannya
sebuah penyederhanaan terhadap suatu persamaan boolean yang kompleks.
4. Penggunaan Karnaugh map memungkinan untuk menyederhanakan suatu persamaan
boolean kompleks dengan cepat dan efisien, kotak-kotak dalam Karnaugh map dibuat
dengan mempertimbangkan jumlah variabel suatu persamaan, lalu dilakukan pemetaan
terhadap kotak-kotak tersebut, sehingga didapatkan sebuah persamaan yang lebih
sederhana.
5. Persamaan boolean menjadi dasar dalam membangun suatu rangkaian gerbang logika,
dan menyusun tabel kebenaran. Persamaan boolean juga berguna untuk melakukan
konversi dari sebuah rangkaian gerbang logika, maupun sebuah tabel kebenaran ke
dalam ekpresi boolean.
6. Gerbang NAND dan gerbang NOR dikatakan sebagai gerbang universal, karena kedua
gerbang tersebut dapat digunakan untuk merepresentasikan gerbang-gerbang lainnya
tanpa mengubah fungsionalitas dari gerbang tersebut.

Modul I Gerbang Dasar dan Kombinasional I-12

Anda mungkin juga menyukai