Makalah Kimia Stoikio

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA

PEMANASAN GLOBAL DAN NANOTEKNOLOGI

Oleh :
Amanda Leona Ayu ( X7 / 08)
Bunga Azzafani Nabila ( X7 / 11)
Dwi Novela Kartika ( X7 / 15)
Kayla Putri Ramadhani ( X7 / 21)
Naurah Aimi Shahira ( X7 / 25)
Novia Meisya Indrawati ( X7 / 26)

SMA NEGERI 1 BATU


BAB I
PEMANASAN GLOBAL

A. PENGERTIAN
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu
atmosfer , laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir.
Jadi,fix bumi kita sudah makin memanas.
Menurut keterangan di dlh.bulelengkab.go.id, pemanasan global atau global
warming adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
Sementara, mengutip ditsmp.kemdikbud.go.id, pemanasan global didefinisikan
sebagai fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil, dan kegiatan alih fungsi lahan.
Kegiatan tersebut dapat menghasilkan gas yang jumlahnya semakin banyak seiring
bertambahnya waktu.
Definisi pemanasan global juga diterangkan dalam Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Dalam jurnal tersebut, pengertian pemanasan global adalah kejadian
meningkatknya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peneliti dari
Center for International Forestry Research (CIFOR) menyebutkan bahwa,
pemanasan global merupakan kejadian saat radiasi gelombang panjang matahari
(gelombang panas atau infra merah)
terperangkap.
Dari penjelasan-penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa
pemanasan global adalah fenomena saat suhu atmosfer, laut, hingga daratan bumi
mengalami kenaikan. Peningkatan suhu ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas
manusia.

B. PENYEBAB
Penyebab pemanasan global terjadi karena gaya hidup, pola konsumsi,
pertumbuhan penduduk yang tidak teratur, dan beberapa aktkvitas manusia yang
dapat
merusak lingkungan. Berikut ini penjelasan seputar penyebab pemanasan global yang
perlu dipahami.
1. Gas Rumah Kaca Meningkat
Gas rumah kaca menjadi salah satu penyebab dari pemanasan global. Gas
rumah kaca ini berasal dari pembakaran minyak bumi seperti batu bara dan gas
alam. Gas rumah kaca ini menyebabkan adanya pemanasan yang terpantul tidak
bisa diteruskan ke luar angkasa. Panas tersebut justru kembali ke bumi dan
menyebabkan pemanasan global.
2. Polusi Udara
Pemanasan global terjadi karena adanya polusi udara. Fenomena ini
diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar mesin kendaraan bermotor yang
menghasikan gas karbondioksidan. Gas tersebut diketahui tidak bisa diteruskan
keluar angkasa sehingga panas terperangkap di bumi. Hal inilah yang
menyebabkan bumi terasa lebih panas.
3. Efek Rumah Kaca
Efek tumah kaca menyebabkan panas yang ada di Bumi terperangkap di
atmosfer dan tidak bisa dipantulkan ke luar angkasa. Sebenarnya, efek rumah
kaca ini dapat berguna untuk kehidupan manusia. Namun, saat jumlahnya
berlebih bisa menimbulkan perubahan iklim dan cuaca di Bumi.
Di permukaan Bumi, efek rumah kaca ini terbentuk oleh 25% energi matahari
yang masuk ke Bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain, 25% diserap
awan, 45% diabsorpsi pemukaan bumi, dan 5% lainnya dipantulkan kembali ke
permukaan Bumi. Energi matahari yang sudah diabsorpsi akan dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi.
Akan tetapi, energi yang dipantulkan dapat terhalang oleh karbon dioksida dan
gas lain yang ada di atmosfer Bumi. Banyaknya gas karbondioksida ini menjadi
salah satu faktor penyebab pemanasan global.
4. Penggunaan CFC Berlebihan
Chlorofluorocarbon (CFC) adalah bahan kimia yang dibuat untuk berbagai
peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC. CFC ini ternyata bisa
menyebabkan penipisan lapisan ozon. Zat kimia ini ternyata cukup stabil
sehingga bisa mencapai stratosfer secara utuh. Saat zat kimia ini berada di
stratosfer, maka zat ini akan diubah oleh radiasi ultraviolet oleh sinar matahari
dan mengeluarkan atom klorin perusak ozon. Setelah lapisan ozon menipis,
sinar
ultraviolet yang masuk ke Bumi bisa menyebabkan perubahan ekosistem,
kanker kulit, dan katarak.
5. Penebangan Hutan
Perusakan dan penggundulan hutan bisa menyebabkan pemanasan global.
Hal tersebut dikarenakan memiliki fungsi menyerap karbondioksida dan
menghasilkan oksigen. Semakin banyak terjadi penebangan hutan, maka jumlah
karbondioksida semakin banyak dan mengakibatkan pemanasan global.
Penebangan hutan juga membuat pasokan oksigen berkurang dan hal ini sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di bumi.

C. PROSES TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global atau global warming adalah fenomena perubahan iklim


drastis yang diakibatkan karena kenaikan suhu rata-rata pada atmosfear, laut, dan
daratan bumi. Proses terjadinya pemanasan global secara umum dikarenakan adanya
kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya adalah
emisi karbon dioksida sebagai efek rumah kaca (ERK) dari aktivitas manusia.

Efek rumah kaca (greenhouse effect) adalah sebuah istilah yang cukup erat
kaitannya dengan pemanasan global. Prosesnya mirip seperti rumah kaca yang
berfungsi untuk menjaga kehangatan suhu tanaman di dalamnya.

Peningkatan suhu dalam rumah kaca terjadi karena adanya pantulan sinar
matahari yang terhalang oleh dinding kaca, maka udara panas tidak dapat keluar
(greenhouse effect). Hal itu sama yang terjadi pada pemanasan global. Tumpukkan
karbon dioksida yang ada di atmoefer menahan panas keluar sehingga menyebabkan
pemanasan global. Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen
oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian dari gas-gas tersebut disebut sebagai gas
rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen
oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat
meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya pemanasan
global yang menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi,
antara lain, perubahan iklim yang ekstrem.
D. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global sangat berbahaya bagi kehidupan,
seperti berikut ini.
#1 – Kebakaran Hutan
Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini
akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air,
tanah, dan udara. Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan.
#2 – Mencairnya Es di Kutub
Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi
mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut.
#3 – Terjadinya Wabah Penyakit
Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan
menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan
menjadi wabah yang mengkhawatirkan.
#4 – Kabut Asap
Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya
kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan
kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.
#5 – Krisis Air Bersih
Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan menguap. Selain
itu, sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar sehingga krisis air bersih tidak
dapat dihindari.
#6 – Naiknya Permukaan Air Laut
Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi.
Lama-kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan,
dapat membuat pulau-pulau kecil tenggelam.
#7 – Meningkatnya Suhu Air Laut
Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi,
termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di dalamnya
mati sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem.
#8 – Rusaknya Terumbu Karang
Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan
membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan
rusak, bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi
tidak seimbang serta flora dan fauna laut akan mati.

E. CARA MENGATASI
Berikut ini cara mengatasi pemasan global:
1. Hemat Energi
Cara mengatasi pemanasan global yang pertama adalah matikan semua alat
elektronik yang tidak digunakan. Melansir Department of Energy, AC di gedung
merupakan salah satu penggunaan energi terbesar tiap harinya. AC menyumbang
hampir setengah sebanyak 35% dari penggunaan energi rumahan. Kita dapat membuat
ruang menjadi lebih hemat energi dengan menyegel saluran udara dan memastikannya
cukup terisolasi.
2. Menggunakan Transportasi Umum
Salah satu penyebab pemanasan global yang cukup besar adalah kepadatan
penduduk dunia yang populasinya kian bertambah. Dengan pertambahan penduduk,
jumlah kendaraan juga akan selalu bertambah. Akibatnya, kendaraan mengeluarkan
asap yang mengandung gas karbon monoksida. Gas ini sangat berbahaya bagi
lingkungan karena dapat menjadi penghalang pemantulan panas bumi yang
menyebabkan efek rumah kaca.
3. Reduce, Reuse, Recycle
Cara mengatasi pemasan global berikutnya adalah melakukan reduce, reuse, recycle.
Reduce meruapakan kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik
seminimal mungkin Selain itu, reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk
yang bisa digunakan kembali alih-alih sekali pakai.
Sementara reuse merupakan langkah menggunakan kembali benda-benda bekas,
seperti kantong plastik atau botol plastik. Cara mengatasi pemasan global berikutnya
adalah melakukan reduce, reuse, recycle.
Kemudian, recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai
sehingga berguna kembali, seperti mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca,
dan limbah lain menjadi benda atau karya yang bermanfaat.
4. Menanam Pohon
Penghijauan dan reboisasi merupakan salah satu cara mengatasi pemanasan global.
Melansir Journal of Water and Climate Change, proses fotosintesis pohon dan
tanaman mampu menyerap karbon dioksida serta menghasilkan oksigen.
Tanaman menjadi sebuah bagian dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa
jenis tanaman juga mampu melawan peningkatan karbon dioksida yang bisa disebabkan
oleh kendaraan, pabrik, serta kegiatan manusia lainnya.
Sebenarnya penanaman pohon bukan hanya dilakukan di hutan saja, tetapi juga di
lahan-lahan kosong agar nantinya tanah di bawahnya bisa menahan dan menyimpan air.
5. Mengurangi Penggunaan Peralatan yang Mengandung CFC
Cara mengatasi pemanasan global selanjutnya adalah mengurangi penggunaan
deodoran, hairspray, semprotan nyamuk, dan peralatan lainnya yang mengandung CFC
(Chlorofluorocarbon). Ternyata kandungan CFC berkontribusi terhadap penipisan ozon,
yang dapat menimbulkan efek paling merusak. CFC juga umum digunakan sebagai
pendingin ruangan.
6. Kurangi Pemakaian Pemanas Air
Cara mengatasi pemanasan global selanjutnya adalah menghemat listrik dengan
mengurangi pemakaian pemanas air.
Kita bisa menggunakan pemanas air pada 120 derajat untuk menghemat energi.
Melansir Department of Building Services Engineering, penggunaan pancuran
rendah bisa menghemat air panas dan mengurangi hampir sekitar 350 pon karbon
dioksida per tahun.

F. PERAN KITA

Peran Kita dalam mengatasi pemanasan Global yaitu :

1. Hemat Listrik
Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai dengan menghemat listrik. Gas
rumah kaca itu didominasi dari karbondioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2
dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil.
Jika berhemat listrik maka secara tidak langsung dapat mengurangi kadar CO2 di
atmosfer. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghemat listrik antara lain:
- matikan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan,
- menggunakan barang elektronik yang low watt (daya listrik rendah),
- matikan lampu pada saat tidur,
- mengoptimalkan sinar matahari pada siang hari sebagai penerangan di dalam
rumah, dan sebagainya.
2. Menanam Pohon
Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai menanam pohon. CO2 digunakan
tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak akan
menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.
3. Melestarikan Hutan
Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai dengan melestarikan hutan. Hutan
memiliki banyak fungsi antara lain: sebagai paru-paru dunia yang menyuplai oksigen,
sumber keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis
flora dan fauna, sumber cadangan air, dan sebagainya.
Fungsi hutan begitu penting terutama dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Maka sangat perlu menjaga dan melestarikan hutan. Pengalihan fungsi hutan untuk
lahan produktif seperti perkebunan kelapa sawit, lahan pertanian harus dilakukan
dengan bijak dan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian.
“Pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas dan tegas mengenai kelestarian
lingkungan hidup. Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas dengan hukuman
yang berat agar pelakunya jera karena akibat perbuatan mereka berdampak pada
kehidupan orang banyak,” dijelaskan.
4. Hemat Bahan Bakar
Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu
diantisipasi dengan mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi
penyumbang CO2 terbesar bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan
baik.
Selalu rutin uji emisi kendaraan bermotor dapat meminimalisir jumlah gas buangan
CO2, ini cara mengatasi pemanasan global.
Mesin kendaraan yang tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan pembakaran
pada mesin menjadi tidak sempurna. Akibatnya performa kendaraan bermotor menjadi
kurang baik, terlebih lagi gas buangan hasil pembakaran menjadi lebih banyak.
5. Mengurangi Penggunaan Bahan Perusak Ozon
Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai mengurangi penggunaan bahan
perusak ozon pada alat elekronik tertentu.
Penggunaan bahan perusak ozon ada pada bahan pelarut dan pembersih, alat
pendingin (kulkas dan AC), hair spray, semprotan nyamuk, dan sebagainya.
Penggunaan secara berlebihan menyebabkan bolongnya lapisan ozon sehingga
menimbulkan terjadinya pemanasan global.
6. Penggunaan Energi Alternatif Baru
Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai dengan menggunakan energi
alternatif baru. Selama ini sebagian besar energi listrik dihasilkan dari pembakaran
batubara ataupun minyak bumi yang menghasilkan gas rumah kaca.
Penggunaan energi terbaharui dengan memanfaatkan tenaga air, angin, dan panas
bumi dapat mengurangi produksi CO2 yang dilepas ke udara. Energi nuklir dapat
menjadi sebuah energi alternatif untuk mengurangi pemanasan global meskipun masih
kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya.
BAB II
NANOTEKNOLOGI

A. PENGERTIAN

Nano technology adalah ilmu atau teknologi yang mengkaji objek yang ukurannya
sangat kecil (sepermiliar meter) yang lalu dimanipulasi buat membentuk benda-benda
baru menggunakan karakter khusus yang diinginkan. Pada dasarnya, teknologi nano
merupakan lompatan teknologi buat merekayasa benda-benda baru asal benda-benda
yang sudah terdapat. Istilah nano technology pertama kali digunakan sang Norio
Taniguchi pada tahun 1974 yang mengungkapkan bahwa material dapat dikontrol serta
direkayasa melampaui skala mikrometer. Semenjak saat itu, nano technology terus
dikembangkan di banyak sekali bidang seperti kimia, fisika, material, sipi, listrik,
kedokteran, mesin, pertanian, bahkan hiburan.

B. MANFAAT

Jadi, beberapa manfaat dari nanoteknologi adalah dapat menciptakan produk yang
lebih hemat energi seperti sel bahan bakar, baterai, dan panel surya yang lebih
efisien.Nano technology semakin banyak diaplikasikan pada aneka macam bidang
kehidupan insan. Berikut adalah beberapa manfaat teknologi terkini ini bagi kehidupan
manusia.

a) Bidang lingkungan

Teknologi nano membantu menciptakan baterai yang dapat menyimpan lebih


banyak energi buat mobil listrik serta penciptaan panel surya yang dapat mengganti
lebih banyak sinar mentari sebagai listrik. Ini ialah perkembangan teranyar dalam
mengatasi perubahan iklim yang terjadi dengan teknologi yang lebih efisien dan
optimal.

b) Bidang kedokteran

Salah satu contoh perangkat lunak nano technology dapat dilihat pada terapi kanker
pada mana agen kemoterapi mempunyai efek toksik terhadap sel tumor sebagaimana
pada sel normal lainnya. Selain itu, nano technology dipergunakan buat menyebarkan
indera pacu jantung yang bisa mencegah gagal jantung.
c) Bidang pertanian

Dalam ilmu pangan, penggunaan teknologi nano berpotensi memperpanjang umur


buah dan sayuran. Hal ini dicapai menggunakan memasukkan nanopartikel ke dalam
kuliner yang bekerja sebagai agen anti-bakteri dan hasilnya buah dan sayuran akan
bertahan lebih usang.

d) Bidang elektro dan komputer

Nano technology bisa digunakan buat membentuk titik kuantum yaitu sel pembuat
cahaya kecil yang bisa digunakan buat penjelasan pada layar komputer atau elektronika
lainnya. Selain itu, sirkuit yang ada sekarang ini dapat didesain lebih mungil lagi
sebagai akibatnya dapat bekerja lebih optimal dan tidak memakan banyak kawasan.

e) Bidang keamanan

Nano technology meningkatkan kemungkinan diciptakannya indera perekam


mikroskopis yang hampir tidak bisa dideteksi. Salah satu kemungkinan lainnya adalah
diciptakannya “peluru pintar” yaitu peluru terkomputerisasi yang dapat dikendalikan
dan diarahkan menggunakan sangat seksama.

C. APLIKASI
Penerapan Nanoteknologi dalam berbagai bidang, yaitu :

1. Industri Medis dan Pengobatan

Nanoteknologi dapat digunakan dalam pengobatan, seperti pengiriman obat dengan


presisi tinggi pada sel atau jaringan tertentu, pengembangan alat diagnosis yang lebih
sensitif, dan pengembangan bahan-bahan implantasi yang lebih baik dan tahan lama.
Dalam bidang kesehatan, melalui nanoteknologi dapat diciptakan “mesin nano” yang
disuntikkan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang rusak.
Penderita hipertensi, misalnya, kini tak perlu lagi disuntik atau mengonsumsi obat,
cukup hanya disemprot saja ke bagian tubuh tertentu. Nanoteknologi dapat merekayasa
obat hingga dapat mencapai sasaran dengan dosis yang tepat, termasuk peluang untuk
mengatasi penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, HIV, dan lain lain.
Seperti Implan nanoteknologi dapat digunakan untuk menggantikan tulang, gigi,
atau bahkan organ tubuh yang rusak atau hilang. Contohnya, implant gigi yang terbuat
dari nanokomposit dapat memperkuat gigi dan membuatnya lebih tahan lama.

2. Industri Pengolahan Pangan

Nanoteknologi dapat digunakan dalam pengembangan bahan-bahan untuk


pengemasan pangan yang lebih efektif dan aman, serta dalam pengembangan bahan-
bahan untuk meningkatkan nutrisi makanan. Penerapan nanoteknologi dalam
pengolahan pangan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki rasa, tekstur, warna,
flavor, serta konsistensi bahan pangan; meningkatkan daya serap dari zat gizi serta
suplemen yang sehat; memperbaiki berbagai sifat, hambatan, serta antimikroba bahan
pengemas; mengembangkan sensor nano untuk mendeteksi kontaminan serta bakteri
patogen; memperbaiki kemamputelusuran dan pemantauan kondisi bahan pangan
ketika penyimpanan dan transportasi.

Penerapan nanoteknologi dalam pengolahan pangan dapat dikelompokkan menjadi


beberapa kategori sebagai berikut.

1. Kelompok bahan pangan yang sudah diproses dan diformulasi menjadi struktur
nano.

2. Kelompok material berukuran nano yang dienkapsulasi/bahan aditif partikel nano


hasil rekayasa yang dimanfaatkan dalam bahan pangan.

3. Kelompok material nano yang dikolaborasikan dengan tujuan menciptakan bahan


pengemas lebih baik.

4. Kelompok peralatan berbasis material dan nanoteknologi, contohnya alat


pengolah air nano.

Pengembangan pangan fungsional juga termasuk penerapan nanoteknologi.


Pemanfaatan nanoteknologi dilakukan dalam perancangan bahan pangan fungsional
dengan tujuan untuk memperbaiki kemampuan fungsional bahan pangan tersebut, yaitu
dengan meminimalisir konsentrasi yang diperlukan. Pengembangan produk pangan
nano dalam bentuk suplemen dengan cara memperbaiki sifat fungsional bahan pangan
dapat dilakukan melalui pengembangan media pembawa menjadi berukuran nano.
Bahan berukuran nano ini bisa memperbaiki tingkat penyerapannya sehingga
berpeluang membawa vitamin, fitokimia, zat gizi, serta mineral untuk diedarkan ke
seluruh tubuh.

3. Industri Tekstil dan Pakaian

Material nano dalam berbagai bentuk seperti nano partikel logam, oksida logam, dan
nano komposit telah banyak digunakan dalam fungsionalisasi tekstil untuk memberikan
sifat anti UV, antibakteri, konduktif, anti kotor, dan anti air. Nanopartikel tersebut
dapat diaplikasikan pada permukaan tekstil dengan beberapa cara, antara lain in situ
sintesis di permukaan tekstil, penyemprotan (spraying), dan wet processes
(perendaman).
Nanopartikel yang biasa digunakan adalah nanopartikel perak, titanium dioksida
(TiO2), dan seng oksida (ZnO). Nanopartikel perak memiliki aktivitas antibakteri yang
kuat dan menghasilkan warna yang berbeda-beda tergantung pada ukuran dan
bentuknya. Titanium dioksida (TiO2) digunakan untuk fungsionalisasi tekstil jenis
katun, wool maupun serat sintetik yang dapat memberikan sifat antibakteri, anti UV,
dan self cleaning (anti kotor). TiO2 pada kain katun dengan cross linking kitosan dapat
memberikan sifat anti UV. Kain sutera yang anti UV berhasil dibuat oleh Zhang
dengan impregnasi Hyperbranched polymer–TiO2. Seng oksida banyak dipakai sebagai
agen finishing pada tekstil, coating, kosmetik, dan serat selulosa untuk menghambat
pertumbuhan bakteri.

4. Industri Elektronik
 Nanoteknologi dapat digunakan dalam pengembangan komponen elektronik seperti
transistor, memori, dan sensor. Sensor: Nanoteknologi dapat digunakan untuk
membuat sensor yang lebih sensitif dan akurat. Contohnya, sensor gas yang terbuat
dari partikel nanoskala dapat mendeteksi keberadaan gas-gas berbahaya dengan
lebih cepat dan akurat.

 Layar: Nanoteknologi dapat digunakan untuk membuat layar elektronik yang lebih
tipis, fleksibel, dan hemat energi. Contohnya, layar OLED yang menggunakan
partikel karbon nanoskala untuk menghasilkan cahaya yang lebih cerah dan
konsumsi energi yang lebih rendah.

D. KELEMAHAN NANOTEKNOLOGI

Beberapa kelemahan utama dari nanoteknologi meliputi yang berikut:


 Masalah Keamanan: Ada kekhawatiran bahwa nanopartikel akan menjadi racun dan
berbahaya bagi kesehatan manusia atau lingkungan. Memahami potensi risiko
kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan bahan nano adalah penting. Penting juga
untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menangani atau membuangnya.

 Biaya: Nanoteknologi masih merupakan bidang yang relatif baru dan kompleks,
sehingga mengembangkan bahan dan perangkat nano bisa mahal. Ini dapat membatasi
akses ke beberapa manfaat potensial nanoteknologi.

 Kekhawatiran Tentang Implikasi Etis Dari Beberapa Aplikasi Nanoteknologi


Potensial: Ada kekhawatiran tentang implikasi etis dari beberapa aplikasi
nanoteknologi potensial. Misalnya, penggunaan nanoteknologi untuk tujuan militer atau
pengawasan dapat menimbulkan masalah etika.

 Masalah Peraturan: Peraturan nanoteknologi rumit, dan beberapa orang khawatir


bahwa peraturan yang ada mungkin tidak memadai untuk memastikan pengembangan
bahan dan perangkat nano yang aman dan bertanggung jawab.

 Efek Jangka Panjang Kurang Dipahami: Masih banyak yang harus dipelajari
tentang efek jangka panjang paparan nanopartikel terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan. Untuk memahami potensi risiko dan manfaat nanoteknologi, penting untuk
melanjutkan penelitian di bidang ini.

Sementara nanoteknologi dapat membuat kemajuan yang signifikan, penting untuk


mengatasi dan mengurangi potensi risiko dan kekhawatiran lapangan. Diperlukan
pendekatan seimbang yang memprioritaskan keselamatan dan pengembangan yang
bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai