Sop KB Implant
Sop KB Implant
Sop KB Implant
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
ANI HARTATI, S.Kep.,Ns
CIPEUCANG
1. Pengertian Tindakan Pelayanan yang diberikan pada ibu atau akseptor KB untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara dipasang pada lengan kiri atas.
Susuk KB adalah suatu alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung
levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon (polydimethyl
siloxane) yang berisi hormon golongan progesteron yang dimasukkan
dibawah kulit lengan kiri atas bagian dalam yang berfungsi untuk mencegah
kehamilan selama 3 tahun.
2. Tujuan 1. Mencegah kehamilan
2. Mengatur jarak diantara kehamilan
3. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri
4. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera)
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cipeucang Nomor : / / / Tentang
Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas Cipeucang
4. Indikasi Wanita Pasangan Usia Subur
5. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
Ilmu Kebidanan, Edisi Ketga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Hanafi Hartanto, 2004
Panduan lengkap pelayanan KB, Dyah Noviawaty, 2009
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, dr.I.G.Manuaba,
EGC,Jakarta
6. Alat dan Persiapan Alat Dan Ruangan Lengkap
Bahan 1. Persiapan Alat Pemeriksaan dan Tindakan
a. Meja periksa untuk berbaring klien.
b. Alat penyangga lengan (tambahan).
c. Implan set (throkart, kapsul implant dan bisturi dengan scalpel)
d. Kain penutup steril (disinfeksi tingkat tinggi)
e. Pasang sarung tangan karet bebas bedak dan yang sudah steril (atau
didisinfeksi tingkat tinggi).
f. Sabun untuk mencuci tangan.
g. Larutan anti septik untuk disinfeksi kulit (mis:betadin atau sejenis gol
povidon iodin lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok anti karat.
h. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).
i. Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22G) ukuran 2,5 sampai 4 mm
(1-1 1/2 inch).
j. Kassa pembalut, band aid, atau plester.
k. Kassa steril.
l. Epinefrin untuk renjatan anafilatik (harus tersedia untuk keperluan
darurat).
m. Klem penjepit atau forsep mosquito (tambahan).
n. Bak/tempat instrumen (tertutup).
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien.
c. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya.
d. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
3. Tahap Kerja
a. Petugas menerima ibu atau akseptor KB dari loket pendaftaran di
poli KB.
b. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan.
c. Mempersiapkan akseptor.
d. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan bilas dengan
air mengalir dan keringkan.
e. Petugas melakukan anamnesa:
Melengkapi identitas pasien.
Menanyakan jumlah anak.
Menanyakan menstruasi terakhir.
Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi.
Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan riwayat
penyakit keluarga.
f. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan hasil anamnesa.
g. Petugas melakukan pemeriksaan:
1) Pemeriksaan umum
Keadaan akseptor.
Mengukur berat badan.
Tanda vital: tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.
2) Pemeriksaan khusus
Mata : Warna, seklera
Payudara : Ada benjolan atau tidak
Leher : Kelainan tyhroid
Perut : Pembesaran uteri/benjolan
Extermitas : Ada atau tidak varises
h. Petugas mempersiapkan alat dan implant.
i. Petugas melakukan pemasangan implant di lengan.
j. Petugas memberikan penyuluhan
Efek samping dari KB implant.
Kontrol bila ada keluhan.
Kunjungan ulang harus tepat waktu yang ditentukan.
Personal Hygiene.
k. Petugas menyerahkan kartu KB yang sudah diisi kepada akseptor
(K-1).
l. Petugas mencatat hasil pelayanan di K-4 dan register KB.
m. Petugas mendeteksi bila ada kelainan dan dirujuk ke dokter
spesialis/RS.
n. Petugas melakukan rujukan ke poli umum atau laboratorium bila
ada indikasi.
4. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan.
2. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai.
3. Membereskan alat-alat.
4. Mencuci tangan.
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.
8. Unit Terkait 1. Poli KIA
2. Dokter Puskesmas
3. BKKBD
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien.
c. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya.
d. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
2 3. Tahap Kerja
a. Petugas menerima ibu atau akseptor KB dari loket
pendaftaran di poli KB.
b. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis yang
diperlukan.
c. Mempersiapkan akseptor.
d. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan
bilas dengan air mengalir dan keringkan.
e. Petugas melakukan anamnesa:
Melengkapi identitas pasien.
Menanyakan jumlah anak.
Menanyakan menstruasi terakhir.
Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi.
Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan
riwayat penyakit keluarga.
f. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan hasil
anamnesa.
g. Petugas melakukan pemeriksaan:
3) Pemeriksaan umum
Keadaan akseptor.
Mengukur berat badan.
Tanda vital: tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.
4) Pemeriksaan khusus
Mata : Warna, seklera
Payudara : Ada benjolan atau tidak
Leher : Kelainan tyhroid
Perut : Pembesaran uteri/benjolan
Extermitas : Ada atau tidak varises
h. Petugas mempersiapkan alat dan implant.
i. Petugas melakukan pemasangan implant di lengan
j. Petugas memberikan penyuluhan
Efek samping dari KB implant
3 Kontrol bila ada keluhan.
Kunjungan ulang harus tepat waktu yang ditentukan.
Personal Hygiene.
k. Petugas menyerahkan kartu KB yang sudah diisi kepada
akseptor (K-1).
l. Petugas mencatat hasil pelayanan di K-4 dan register KB.
m. Petugas mendeteksi bila ada kelainan dan dirujuk ke
dokter spesialis/RS.
n. Petugas melakukan rujukan ke poli umum atau
laboratorium bila ada indikasi.
4. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan.
2. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai.
3. Membereskan alat-alat.
4. Mencuci tangan.
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.
Jumlah
………………………………..
Pelaksana / auditor
………………………………