Dosa Jariyah
Dosa Jariyah
Dosa Jariyah
Khutbah Pertama
ََّ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ُُ ُ َ ُ َ ْ َ ُ
از ف ْو ًزا يُ ْصل ّ ْح لك ْم أع َمالك ْم َويَغ ّف ْر لك ْم ذنوبَك ْم َو َم ْن يُ ّطعّ الِل ورسوله فقد ف
يماَع ّظ ً
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala karunia, hidayah
dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita
semua.
Shalawat dan salam kepada sayyid para nabi, nabi akhir zaman, rasul yang
syariatnya telah sempurna, rasul yang mengajarkan perihal ibadah dengan
sempurna. Semoga shalawat dari Allah tercurah kepada beliau, kepada istri-istri
beliau, para sahabat beliau, serta yang disebut keluarga beliau karena menjadi
pengikut beliau yang sejati hingga akhir zaman.
Sesungguhnya hari kiamat adalah suatu hal yang pasti terjadi dan tidak ada
keraguan di dalamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur. ”(QS. Al-
Hajj : 7)
jejak yang pernah dipijak oleh kaki. Dan ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu
wa Ta’ala mencatat segala hal. Jangankan mencatat amal perbuatan, bekas jejak
langkah yang mungkin telah hilang karena air ataupun terkena debu pun di catat
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka langkah-langkah kita menuju kebaikan
dicatat oleh Allah, dan langkah-langkah kita menuju keburukan juga dicatat oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hadits yang sahih disebutkan bahwa tatkala
Bani Salimah mengetahui ada tempat yang kosong dekat Masjid Nabawi, maka
mereka pun ingin pindah rumah agar dekat dengan Masjid Nabawi. Maka Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka,
“Rupanya telah sampai berita kepadaku bahwa kalian ingin pindah dekat masjid. ”
Mereka menjawab; “Benar wahai Rasulullah, kami memang ingin seperti itu. ”
Beliau lalu bersabda: “Wahai Bani Salimah, pertahankanlah rumah kalian, sebab
langkah kalian akan dicatat, pertahankanlah rumah kalian, sebab langkah kalian
akan dicatat. ”(HR. Muslim no. 666)
Ini menunjukkan bahwa langkah kaki seseorang pergi maupun pulang dari
masjid di catat oleh Allah Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman
tentang para mujahidin,
َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ََّ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ ََّ ً َ َ ُ َ ْ َ َ َ
ولا يقطعون وادّيا إّلا كتّب لهم ل ّيج ّزيهم الِل أحسن ما كانوا يعملون
(212)
“Dan tidak (pula mereka) melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan
dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi balasan oleh Allah
(dengan) yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan. ”(QS. At-
Taubah : 212)
Maka jika bekas jejak kaki dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka
bagaimana lagi dengan amalan seseorang? Bagaimana lagi dengan perkataannya?
Tentunya juga dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka hendaknya seseorang
waspada agar jangan sampai kakinya melangkah menuju kemaksiatan, karena
langkah tersebut akan tercatat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada yang
terluputkan. Oleh karenanya kembali saya ingatkan bahwa jika bekas kaki saja di
catat, maka bagaimana lagi dengan amalan seseorang. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman tentang perkataan Luqman kepada putranya,
Oleh karenanya amalan apapun yang kita lakukan sekecil apapun dan
meskipun kita telah sembunyikan, baik itu kebaikan ataupun keburukan, maka tetap
Allah akan hadirkan pada hari kiamat kelak.
Adapun tafsir yang kedua, yaitu apa-apa yang terjadi karena sebab
seseorang baik kebaikan ataupun keburukan. Ada seseorang yaang terkadang
banyak timbul kebaikan disebabkan olehnya. Maka meskipun dia telah meninggal
dunia dan kebaikan tersebut tetap berjalan, maka dia akan terus menerima pahala
dari kebaikan-kebaikan yang muncul karena sebabnya. Oleh karenanya Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْ َ َ ْ َ ُ ْ ََ َ ُ ْ َ ُ َ َ ً َ َ َ ً ََّ ُ ّ َ ْ ْ َ
، وأجر من ع ّمل بّها بعده، فله أجرها،َم ْن َس َّن ف ّى الإّسلام سنة حسنة
ُ َ َ َ
َ ْ ُ ُ ْ َ َُْ ْ َ ْ َ ْ
ٌ ْ
706 /1( ({مّن غي ّر أن ينقص مّن أجورّهّم شىء} صحيح مسلم
ْ أَو، إ َّلَا م ّْن َص َدقَة َجار َية:ان انْ َق َط َع َعنْ ُه َع َملُ ُه إ َّلَا م ّْن ثَلَاثَة
ُ َْ ْ َ َ َ
إّذا مات الإّنس
ٍ ّ ٍ ّ ٍ ّ
ُ أ َ ْو َولَد َصال ّح يَ ْد ُعو لَه،ّعّلْم يُن ْ َت َف ُع به
ٍ ٍ ّ ٍ
“Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala
amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa ’at baginya
dan anak shalih yang selalu mendoakannya. ”(HR. Muslim 3/ 2166no. 2632)
Sedekah jariyah itu biasanya berbentuk wakaf. Entah seseorang itu wakaf
buku, masjid, rumah untuk anak-anak yatim, atau wakaf sumur yang digunakan
oleh banyak orang, maka akan terus mengalir pahala baginya. Adapun dengan ilmu
yang bermanfaat,contohnya adalah seseorang yang berdakwah dan didengar oleh
orang-orang, atau seseorang menulis buku dan bukunya masih dibaca oleh orang-
orang meskipun dia telah meninggal dunia sebagaimana halnya para ulama. Dan
tentunya juga doa anak salih yang mendoakannya.
لو جمعتم كتابا مختصرا لصحيح سنة النبى: كنا عند إسحاق بن راهويه فقال
فأخذت فى جمع الجامع، فوقع ذلك فى قلبى: صلى الِل عليه وآله وسلم قال
الصحيح
“Suatu hari kami (para muhaddits) berkumpul di rumah Ishaq bin Rahawayh.
Kemudian dia (Ishaq bin Rahawayh) berkata, ‘Jika sekiranya ada di antara kalian
yang membuat kitab yang mengumpulkan hadits-hadits sahih saja dari sunnah-
sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam’. Aku berkata, ‘Nasihat itu masuk di
hatiku, maka aku mulai mengumpulkannya dalam Al-Jami ’Ash-Shahih’.”
Oleh karenanya bisa jadi kita memotivasi seseorang dengan satu kalimat,
dan kemudian dia bersemangat dalam melakukan suatu ibadah karena satu kalimat
atau satu kata yang kita ucapkan. Maka yang demikian akan memberikan manfaat
bagi diri kita tatkala kita masih hidup ataupun telah meninggal dunia.
Ada sebuah cerita bahwa ada laki-laki dari negara Filiphina yang membaca
kitab kecil tentang tauhid. Kemudian dia masuk Islam, dan setelah itu menjadi da’i.
Akhirnya ribuan orang masuk Islam gara-gara dirinya. Maka dia mmendapatkan
pahala atas masuknya orang-orang ke dalam Islam, dan penulis kitab tauhid yang
kecil tersebut juga mendapatkan pahala karena sebab itu orang asal Filiphina
tersebut masuk Islam dan menjadi da’i yang mengislamkan ribuan orang.
Khutbah Kedua
ْ َ َ َ ُ ُ َ
وأشهد أن،ّ والشك ّر لهّ على توفيقّهّ وامت ّنان ّه،الحمد لِل على إحسانه
وأشهد أن محمدا عبده،يما ل ّشأن ّه ً لا إله إلا الِل وحده لا شريك له َت ْع ّظ
ْ
أللهم صلى عليه وعل أله وأصحابه،لدا ّعى إلى رّضوان ّه ََّ َ ورسوله ا
وإخوانه
َ َ َ َ ً ًَ َ ْ
َ
كان َعليْهّ وّ ْز ُرها َووّ ْز ُر َم ْن َع ّمل ب ّ َها،ام ُس َّنة َس َّي ّ َئة ّ َو َم ْن َس ََّن ف ّى الإ ّ ْسل
َ َ
ٌ م ّْن َغيْر أ ْن َينْ ُق َص م ّْن أ ْو َزاره ّْم َش ْىء،ّ م ّْن َب ْع ّده
ّ ّ
“Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan
dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa
mereka sedikit pun. ”(HR. Muslim 1/ 706no. 2027)
“Tidaklah seseorang dibantai secara zalim, selain anak Adam pertama turut
menanggung dosanya, karena dia yang pertama melakukannya
(mencontohkannya). ”(HR. Bukhari 9/ 203no. 7312)
َ
َوآخ ُّر َد ْع َوانَا أن الْ َح ْم ُد لِل َر َّب الْ َعال َ ّميْنَ
ّ ّ